
Bola.net - Florian Wirtz bukan nama baru dalam daftar pemecah rekor Bundesliga. Bakat luar biasa yang ia tunjukkan sejak remaja membuatnya cepat dikenal.
Kini, ia menorehkan sejarah baru dengan menjadi rekrutan termahal Liverpool. Klub Inggris itu rela membayar 100 juta pounds untuk membawanya ke Anfield.
Nilai tersebut bahkan bisa meningkat hingga 116,5 juta pounds jika berbagai bonus performa terpenuhi. Sebuah pencapaian fantastis untuk pemain berusia 22 tahun.
Namun sebelum menjadi sorotan dunia, Wirtz melewati banyak ujian dan tantangan. Termasuk cedera parah dan kritik keras dari para suporter.
Pemecah Rekor Sejak Usia Belia
Wirtz melakoni debut di Bundesliga hanya 15 hari setelah ulang tahun ke-17. Ia menjadi pemain termuda dalam sejarah Bayer Leverkusen dan ketiga termuda dalam sejarah liga.
Setelah itu, rekor demi rekor terus ditorehkannya. Ia menjadi pencetak gol termuda Bundesliga, pemain termuda yang mencapai 50 laga liga, dan pencetak gol tercepat sepanjang sejarah timnas Jerman.
"Memecahkan rekor selalu menjadi sesuatu yang istimewa. Sebagai atlet, Anda hidup untuk momen-momen seperti ini," ujar Wirtz kepada kanal YouTube resmi Bayer Leverkusen
Masa kecilnya pun penuh cerita menarik. Ia tumbuh sebagai anak bungsu dari 10 bersaudara di Pulheim, pinggiran Cologne.
"Kami biasa bermain dan bergulat di ruang tamu yang sempit. Jadi kami terbiasa menghadapi duel keras sejak kecil."
Cedera Lutut yang Nyaris Menghentikan Langkah
Namun satu bulan setelah wawancara itu, nasib buruk menimpa Wirtz. Dalam laga derby melawan FC Cologne, ia dijatuhkan lawan saat mencoba memotong ke dalam kotak penalti.
Ia jatuh, memegangi kepala dan lututnya, lalu memukul tanah sembari memanggil staf medis. Hasil tes kemudian mengungkapkan cedera parah: robek ligamen lutut.
"Bagian tersulitnya adalah saat tahu hasil diagnosisnya," kata Wirtz.
"Tapi pelatih dan fisioterapis sangat membantu, kami menghabiskan banyak waktu bersama. Meski ada kemunduran, kami terus bekerja keras dan perlahan-lahan melihat kemajuan," lanjutnya.
"Bahkan, di beberapa titik, proses pemulihannya terasa menyenangkan."
Tahan Kritik, Mental Tak Goyah
Bahkan sebelum cedera itu, Wirtz sudah akrab dengan tekanan. Ia menghadapi protes besar ketika pindah dari akademi FC Cologne ke rival sekota, Bayer Leverkusen.
Wirtz menghabiskan delapan tahun di akademi Cologne dan menjadi kapten tim U-17 saat menjuarai kompetisi nasional. Namun, pada Januari 2020, ia memilih pindah ke Leverkusen.
Pihak Cologne merasa dikhianati karena ada kesepakatan tak tertulis di antara klub-klub Rheinland untuk tidak membajak pemain muda. Tapi Leverkusen bersikeras bahwa Wirtz masuk ke tim utama, bukan akademi.
"Transfer dari Cologne ke Leverkusen jelas tidak mudah dan saya tahu para fans akan marah," ucap Wirtz kepada 11Freunde. "Saya memang mendapat banyak cemoohan."
"Tentu saja itu memengaruhi saya karena saya sudah bermain di sana bertahun-tahun dan meraih gelar juara usia muda, tapi kemudian dicemooh di stadion," katanya.
"Tapi saya cukup kuat secara mental untuk menghadapi itu."
Bersinar Bersama Xabi Alonso
Setelah pulih dari cedera, Wirtz tampil gemilang di bawah arahan Xabi Alonso. Ia menjadi pusat permainan Leverkusen dan mencetak 18 gol serta 20 assist.
Ia bahkan mencetak hat-trick yang memastikan gelar Bundesliga, sekaligus membawa timnya tak terkalahkan sepanjang musim. Pencapaian itu mengantarnya menjadi Pemain Terbaik versi DFL.
Salah satu gol pentingnya datang saat melawan Stuttgart. Ia menggiring bola melewati lima pemain lawan dan menyamakan kedudukan. Leverkusen pun naik ke puncak klasemen dan tak pernah tergeser.
Penampilan impresif Wirtz membuat Alonso tak ragu menyamakan kualitasnya dengan bintang muda top lainnya di Bundesliga.
"Tak banyak pemain Bundesliga yang bisa melakukan itu – hanya Flo dan Jamal Musiala," ujar Alonso.
Sentuhan Magis yang Sulit Dihentikan
Satu gol paling indah dari Wirtz terjadi saat melawan SC Freiburg. Ia menggiring bola, membalik arah dua kali, lalu mencetak gol dengan kaki kirinya.
Wirtz mengaku semua itu terjadi spontan. "Saya tahu saya harus cut-back sekali lagi untuk bisa menembak," ujarnya.
Meski diganggu lawan, ia tetap berdiri dan menyelesaikan aksi individunya dengan tenang. Aksinya mendapat pujian dari berbagai pihak.
"Anda tak bisa menghentikan Florian Wirtz," kata pelatih Freiburg, Christian Streich. "Tapi tidak apa-apa, kita harus menerima itu."
Wirtz sendiri menanggapinya dengan rendah hati dan candaan. Ia tetap percaya bahwa tak ada pemain yang benar-benar tak bisa dihentikan.
"Itu pujian yang menyenangkan, tapi saya yakin masih ada cara untuk menghentikan saya," ujar Wirtz sambil tertawa.
Rekor Baru, Tantangan Baru di Anfield
Kini, Wirtz membuka lembaran baru bersama Liverpool. Ekspektasi tinggi menantinya di Premier League — panggung yang jauh lebih besar dari Bundesliga.
Juliane, sang kakak yang juga pesepak bola profesional, sempat memberi candaan soal cara menghentikan adiknya.
"Kalau mau menghentikannya? Sikut saja!" katanya kepada 11Freunde.
Tapi seperti yang telah dibuktikan berkali-kali, menjatuhkan Wirtz saja tak pernah cukup. Ia akan selalu bangkit — dan memecahkan rekor berikutnya.
Sumber: Premier League
Klasemen Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inikah Pengganti Jarell Quansah di Liverpool?
Liga Inggris 23 Juni 2025, 23:17 -
5 Pemain Liverpool yang Bisa Terkena Dampak dari Kedatangan Florian Wirtz
Editorial 23 Juni 2025, 19:57 -
Upaya Liverpool Kandas, PSG Tegas Pertahankan Bradley Barcola
Liga Inggris 23 Juni 2025, 17:54
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR