
Bola.net - Frank Lampard meneruskan perannya sebagai pelatih yang tegas di Everton. Pria berumur 43 tahun itu sampai membawa salah satu tradisi yang pernah diterapkan di klub lamanya, Chelsea.
Chelsea adalah klub yang punya jasa besar dalam karier Lampard, baik sebagai pelatih maupun pemain. Ketika masih muda, the Blues merekrutnya dari West Ham United dan bisa mempertahankan Lampard selama 13 tahun.
Puncak karier Lampard sebagai pemain terjadi di Chelsea. Ia mengoleksi 12 gelar dari berbagai kompetisi selama tampil di Stamford Bridge, termasuk Liga Champions yang didapatkan pada musim 2012/13.
Chelsea juga yang membawanya naik derajat setelah memulai karier kepelatihannya bersama Derby County. Sayangnya, karier Lampard sebagai pelatih tidak secemerlang waktu bermain. Ia dipecat pada tahun 2021 lalu untuk digantikan Thomas Tuchel.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Membawa Aturan Ketat dari Chelsea
Lampard sempat menjalani profesi sebagai pandit setelah memutuskan gantung sepatu. Umumnya, pelatih yang habis dipecat akan kembali menekuni peran tersebut. Salah satu contoh nyata adalah legenda Manchester United, Gary Neville.
Namun Lampard tidak menyerah. Beruntungnya, ia masih bisa menarik perhatian Everton. Lampard ditunjuk menggantikan Rafael Benitez pada tanggal 31 Januari 2022 dan langsung mempersembahkan kemenangan di laga perdananya.
Pria berkebangsaan Inggris tersebut dikenal sebagai pelatih yang tegas dan disiplin. Ia memiliki beberapa aturan ketat dan harus dipatuhi oleh para pemain sewaktu di Chelsea. Lampard menerapkan aturan itu lagi di Everton.
Rincian Denda
Salah satu aturan ketat yang diterapkan berkaitan dengan keterlambatan. Menurut laporan the Sun, Lampard mematok denda sebesar seribu pounds (setara Rp14,4 juta) buat pemain yang terlambat atau melanggar aturan berpakaian.
Aturan ini tidak separah waktu di Chelsea. Dulu, Lampard menetapkan denda sebesar 2.500 pounds (setara Rp36 juta) buat pemain yang terlambat pada hari pertandingan, sesi latihan, atau perawatan bersama tim medis.
Kemudian, di Everton, Lampard juga menerapkan denda sebesar dua ribu pounds (Rp28 juta) buat penggunaan telepon genggam. Para pemain tidak diperkenankan menggunakan teknologi tersebut saat rapat tim ataupun makan malam.
Bahkan, Lampard juga tidak membolehkan pemainnya untuk pulang secara terpisah dari rombongan. Jika aturan tersebut dilanggar, maka pemain harus menyiapkan uang sebesar lima ribu pounds (Rp72 juta) sebagai ganjarannya.
Dalam laporan the Sun lagi, salah satu pemain Everton sempat dihadapkan dengan denda keterlambatan hanya karena butuh waktu untuk mengikat tali sepatu. Namun Lampard masi bisa memberikan kompromi untuk kasus ini.
(The Sun)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Drawing Putaran Kelima FA Cup 2021/22: Jangan Cari MU
Liga Inggris 6 Februari 2022, 22:35
-
Frank Lampard Terapkan Satu Tradisi Chelsea di Everton, Yaitu?
Liga Inggris 6 Februari 2022, 18:35
-
Cedera Mason Mount, Korban Kemenangan Chelsea?
Liga Inggris 6 Februari 2022, 08:30
-
Lukaku Sulit Bikin Gol? Cuma Kurang Beruntung Kok
Liga Inggris 6 Februari 2022, 08:00
-
Pujian untuk Kepa Arrizabalaga, Si Jago Penalti!
Liga Inggris 6 Februari 2022, 06:40
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55





















KOMENTAR