Kartu Merah Kontroversial Nicolas Jackson: Ancaman Bangku Cadangan Makin Nyata?

Kartu Merah Kontroversial Nicolas Jackson: Ancaman Bangku Cadangan Makin Nyata?
Pemain Chelsea Nicolas Jackson menerima kartu merah dalam laga Piala Dunia Antarklub melawan Flamengo, Sabtu, 21 Juni 2025. (c) AP Photo/Chris Szagola

Bola.net - Nicolas Jackson kembali berulah dan merugikan timnya. Dalam pertandingan kedua Chelsea di FIFA Club World Cup 2025 melawan Flamengo, striker asal Senegal itu langsung diganjar kartu merah. Insiden tersebut terjadi hanya empat menit setelah ia masuk dari bangku cadangan.

Pelanggaran keras dengan telapak kaki menghantam pergelangan kaki Ayrton Lucas membuat wasit Ivan Barton tanpa ragu mengusirnya dari lapangan. Menariknya, pelatih Chelsea Enzo Maresca tidak sepenuhnya menyalahkan Jackson atas insiden tersebut.

“Saya tidak yakin itu 100 persen kartu merah, tapi wasit sudah memutuskan demikian,” kata Maresca saat konferensi pers usai pertandingan. Namun, sikap dingin Maresca di pinggir lapangan, serta tidak adanya protes dari para pemain dan staf Chelsea, menunjukkan mereka tahu insiden itu tidak dapat dibela.

Chelsea akhirnya kalah 1-3 dari Flamengo, dan Jackson kembali mencoreng namanya saat posisinya sedang goyah.

1 dari 3 halaman

Jackson Minta Maaf, Tapi Ini Bukan yang Pertama

Usai pertandingan, Marc Cucurella mengungkapkan bahwa Jackson menyampaikan permintaan maaf di ruang ganti. “Dia sangat sedih. Dia mencoba merebut bola, tetapi sialnya malah mengenai kaki lawan. Itu bukan niatnya,” ujar Cucurella.

Jackson sendiri juga menuliskan permintaan maaf panjang di Instagram pribadinya. “Saya minta maaf. Kepada klub, staf, rekan-rekan setim, dan semua penggemar yang menonton—saya mengecewakan kalian,” tulisnya. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak sepenuhnya mengerti bagaimana ini bisa terjadi, tapi ia memastikan itu tidak disengaja.

Meskipun terlihat tulus dan emosional, permintaan maaf itu tidak cukup menghapus dampak kesalahan yang dibuat. Chelsea kehilangan peluang untuk bangkit di turnamen, dan Jackson sendiri akan absen di laga penting berikutnya. Yang lebih parah, ini bukan kali pertama ia terkena kartu merah; sebelumnya ia juga dihukum tiga laga karena menyikut Sven Botman saat melawan Newcastle pada Mei lalu.

2 dari 3 halaman

Posisi Jackson Terancam, Delap dan Guiu Bisa Ambil Kesempatan

Penyerang Chelsea, Liam Delap. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Penyerang Chelsea, Liam Delap. (c) AP Photo/Brynn Anderson

Kartu merah melawan Flamengo membuat posisi Jackson semakin sulit. Ia baru saja duduk di bangku cadangan pada ulang tahunnya yang ke-24, digantikan oleh Liam Delap yang didatangkan senilai £30 juta. Kini, Delap punya kesempatan besar untuk mengukuhkan diri sebagai pilihan utama di lini depan Chelsea.

Maresca sendiri tidak terdengar yakin soal kompatibilitas Jackson dan Delap bermain bersama. Apalagi Chelsea tengah mencari winger kaki kanan dan penyerang serbabisa di bursa transfer. Begitu Jackson kembali dari skorsing, jalur menuju tim utama bisa saja semakin sulit ditembus.

Legenda klub, Jon Obi Mikel, yang menjadi komentator laga tersebut bahkan meledak marah menyaksikan pelanggaran itu. “Kesalahan bodoh. Tim butuh Anda dan Anda malah begitu! Dia sudah pernah melakukan ini di laga penting lawan Newcastle. Ini klub besar, Anda harus bersaing secara sehat!” serunya.

3 dari 3 halaman

Potensi Besar, Tapi Harus Kendalikan Emosi

Jackson tetap memiliki banyak pendukung di dunia sepak bola. Mantan pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, pernah menyebutnya sebagai pemain dengan potensi besar. Bahkan pelatih Flamengo, Filipe Luis, menyebut Jackson sebagai calon striker top dunia.

“Dia muda, berkualitas, dan bisa menjadi salah satu striker terbaik di dunia,” ujarnya. Luis menambahkan bahwa itu jelas kartu merah, tetapi hanya kesalahan kecil dari pemain besar.

Namun, potensi saja tidak cukup jika sang pemain tidak mampu mengendalikan impulsnya pada momen-momen krusial. Yang paling mengkhawatirkan dari pernyataan Jackson adalah pengakuan bahwa ia “masih tidak mengerti” bagaimana pelanggaran itu terjadi. Jika ia belum memahami masalahnya, sulit untuk berharap kesalahan serupa tidak akan terulang.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL