Ketika Chelsea Kehilangan Tajinya di Depan Gawang

Ketika Chelsea Kehilangan Tajinya di Depan Gawang
Para pemain Sunderland merayakan bersama para suporter mereka usai pertandingan English Premier League melawan Chelsea di London, Sabtu, 25 Oktober 2025 (c) AP Photo/Joanna Chan

Bola.net - Chelsea kehilangan ketajaman di lini depan saat takluk 1-2 dari Sunderland di Stamford Bridge. Gol di masa tambahan waktu dari Chemsdine Talbi menjadi penentu kemenangan dramatis tim tamu sekaligus membawa mereka naik ke posisi kedua klasemen Premier League.

The Blues sejatinya sempat unggul cepat lewat aksi individu Alejandro Garnacho di menit kelima. Namun, keunggulan itu lenyap setelah Wilson Isidor memanfaatkan kelengahan pertahanan Chelsea untuk menyamakan kedudukan sebelum jeda.

Sunderland kemudian tampil lebih hati-hati di babak kedua. Mereka bertahan rapat dan menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan balik cepat yang akhirnya membuahkan hasil di penghujung laga.

Sementara itu, Chelsea tampil dominan dalam penguasaan bola, tetapi gagal menciptakan peluang berbahaya. Kombinasi Joao Pedro, Pedro Neto, dan Garnacho terlihat menjanjikan di atas kertas, tetapi tidak menghasilkan banyak ancaman nyata di lapangan.

Kehilangan taji di depan gawang, Chelsea pun tumbang. Kekalahan ini membuat Chelsea harus puas turun ke peringkat ketujuh klasemen, sementara Sunderland kini hanya berjarak dua poin dari Arsenal di puncak, tapi telah memainkan satu pertandingan lebih banyak.

1 dari 3 halaman

Chelsea Kehilangan Ketajaman di Lini Serang

Starting XI Chelsea pada laga melawan Sunderland di pekan ke-9 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Joanna Chan

Starting XI Chelsea pada laga melawan Sunderland di pekan ke-9 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Joanna Chan

Sejak awal laga, Chelsea tampil penuh percaya diri setelah pesta gol melawan Ajax di Liga Champions tengah pekan lalu. Gol cepat Garnacho tampak menjadi pembuka kemenangan lainnya. Akan tetapi, setelah itu, permainan mereka menurun drastis.

Pelatih Enzo Maresca melakukan rotasi besar dengan hanya mempertahankan Marc Guiu di lini depan. Keputusan tersebut membuat serangan Chelsea kehilangan koordinasi. Garnacho yang tampil tajam di awal pertandingan bahkan ditarik keluar di menit ke-58 karena tidak mampu memberi dampak setelah gol pembuka.

Masuknya pemain muda Brasil, Estevao, diharapkan bisa menambah kreativitas serangan. Namun, upaya itu tak banyak membantu. Chelsea berulang kali mengirimkan umpan silang melalui Reece James dan Marc Cucurella, tetapi tanpa sosok penyerang murni seperti Liam Delap—yang masih belum fit sepenuhnya—semua peluang berakhir tanpa hasil.

Joao Pedro yang dipasang lebih dalam gagal berperan sebagai ujung tombak. Minimnya variasi serangan membuat Chelsea mudah dibaca oleh pertahanan Sunderland. Dominasi mereka dalam penguasaan bola tak diiringi efektivitas di depan gawang, mencerminkan masalah klasik The Blues musim ini: banyak peluang, sedikit gol.

2 dari 3 halaman

Sunderland Bermain Efisien, Talbi Jadi Pembeda

Selebrasi pemain Sunderland usai membobol gawang Chelsea pada laga pekan ke-9 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Joanna Chan

Selebrasi pemain Sunderland usai membobol gawang Chelsea pada laga pekan ke-9 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Joanna Chan

Sunderland datang ke Stamford Bridge dengan catatan tandang yang belum mengesankan, hanya empat poin dari empat laga sebelumnya. Namun, mereka menunjukkan kedewasaan dalam bertahan dan kesabaran dalam memanfaatkan peluang.

Setelah menyamakan kedudukan melalui Wilson Isidor di babak pertama, Sunderland mulai menurunkan tempo di babak kedua dan menunggu Chelsea melakukan kesalahan. Pendekatan itu terbukti berhasil di menit ke-94 ketika serangan balik cepat berujung pada gol Talbi dari tepi kotak penalti.

Gol itu menjadi simbol efisiensi Sunderland yang hanya membutuhkan sedikit peluang untuk menghasilkan sesuatu. Mereka tetap tenang di masa injury time dan tidak tergesa-gesa membuang bola, hingga akhirnya menemukan momen tepat untuk menuntaskan pertandingan.

Kemenangan ini bukan hanya tambahan tiga poin penting, tetapi juga bukti kematangan permainan Sunderland di bawah Regis Le Bris. Kini mereka berjarak dua poin dari Arsenal, dan meskipun perjalanan musim masih panjang, performa seperti ini menunjukkan bahwa The Black Cats siap bersaing lebih dari sekadar bertahan di Premier League.

Sumber: BBC Sport


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL