Los Galacticos Ala Liverpool: Belanja Gila-Gilaan Seperti Real Madrid, Resep Juara Baru?!

Los Galacticos Ala Liverpool: Belanja Gila-Gilaan Seperti Real Madrid, Resep Juara Baru?!
Pemain Liverpool Hugo Ekitike merayakan gol yang dicetaknya dalam laga Premier League melawan Newcastle, Selasa (26/8/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Dua dekade lalu, Real Madrid meluncurkan proyek Galacticos jilid pertama: Figo, Zidane, Ronaldo, dan Beckham bergantian mendarat di Bernabeu, mengubah sepak bola bukan hanya sebagai permainan, tapi panggung bintang.

Di jilid kedua, Madrid menggandakan taruhannya, Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, membuat transfer bukan sekadar urusan teknis, melainkan strategi identitas global. Kontroversi ikut datang: Trofi tak selalu sejalan, namun gaung brand dan daya tarik komersial menembus batas.

Musim panas 2025, Liverpool yang identik dengan disiplin rekrutmen dan efisiensi, mengambil jalan berbeda. Mereka memutar tombol ke mode glamor: Belanja besar, nama-nama besar, dan harapan besar.

Proyeknya bukan copy-paste Madrid, tetapi resonansinya jelas, yaitu membangun skuad bertabur bintang untuk menantang batas, di panggung domestik dan Eropa.

Liverpool menata ulang wajah Anfield. Ini bukan sekadar menambah amunisi, ini transformasi identitas: Los Galacticos versi Premier League, dengan aksen Merseyside.

1 dari 5 halaman

Inspirasi Galacticos: Ketika Real Madrid Kumpulkan Megabintang

Pemain baru Liverpool untuk musim panas 2025, Alexander Isak (c) Official Liverpool FC

Pemain baru Liverpool untuk musim panas 2025, Alexander Isak (c) Official Liverpool FC

Galacticos Madrid membakukan gagasan bahwa klub bisa merebut pandangan dunia lewat akuisisi ikon. Figo membuka pintu, Zidane memberi legitimasi, Ronaldo dan Beckham mengukuhkan daya magnet.

Kemudian pada 2009, Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Benzema memodernisasi kembali resepnya. Terlepas dari fluktuasi trofi, proyek itu menyatukan olahraga, bisnis, dan budaya pop menjadi satu narasi yang sukar ditandingi.

Kekuatan Galacticos bukan hanya pada kualitas individu, tetapi pada efek jaringan: Sponsor, penjualan jersey, daya tarik hak siar, dan positioning global. Di level ruang ganti, risikonya juga nyata: Ego, keseimbangan taktik, dan ekspektasi yang terus menggunung. Itulah paket lengkap yang mesti dikelola.

Liverpool sepertinya belajar dari Real Madrid, dan mencoba meniru, dengan melakukan modifikasi. Mereka mengincar bintang yang masih berada di puncak atau menuju puncak usia emas, menggabungkan kepastian performa dan nilai jangka panjang.

2 dari 5 halaman

Belanja Fantastis: Isak, Wirtz, Ekitike, Tulang Punggung Proyek

Florian Wirtz resmi gabung Liverpool, Sabtu (21/06/2025) dini hari WIB. (c) Dok. LFC X

Florian Wirtz resmi gabung Liverpool, Sabtu (21/06/2025) dini hari WIB. (c) Dok. LFC X

Puncak manuver adalah Alexander Isak. Liverpool menyepakati biaya sekitar 125 juta pounds untuk merebut sang nomor 9 dari Newcastle, sebuah pernyataan kuasa sekaligus upgrade profil serangan. Isak datang bukan hanya untuk melengkapi, tapi menjadi poros baru yang dikelilingi kreativitas di sekitarnya.

Sebelum itu, Liverpool sudah menjatuhkan minat pada Florian Wirtz. Sang juara Jerman 2023/2024 adalah playmaker generasi baru yang menggabungkan visi, akselerasi, dan produksi gol. Biayanya memecahkan rekor klub, paket yang bisa menanjak hingga kisaran 116 juta pounds, tapi sepadan dengan peluang dominasi di Eropa.

Di lini depan, Hugo Ekitike menambah dimensi. Datang dari Eintracht Frankfurt dengan kontrak panjang, ia menawarkan lari diagonal, kontrol ruang transisi, dan proyeksi perkembangan yang besar.

Kombinasi Isak-Wirtz-Ekitike menulis ulang definisi lini depan Liverpool: Tajam, cair, dan bernilai jangka panjang. Jangan lupa, Liverpool juga masih punya Mohamed Salah.

3 dari 5 halaman

Menata Sayap dan Fondasi: Frimpong, Kerkez, dan Leoni

Pemain baru Liverpool Milos Kerkez. (c) Liverpool FC

Pemain baru Liverpool Milos Kerkez. (c) Liverpool FC

Lebih lanjut, transfer Jeremie Frimpong membawa daya ledak dari sayap kanan. Aktivasi klausul rilisnya, sekitar 35 juta euro, membuat bisnis ini terasa efisien untuk produk jadi yang bisa langsung menyuntik progresi bola dan ancaman kotak penalti. Di era bek sayap sebagai kreator, Frimpong adalah akselerator permainan.

Di kiri, Milos Kerkez menutup celah Liverpool dalam beberapa musim terakhir. Ia rajin bergerak, proaktif, dan cukup fleksibel untuk sistem yang menuntut overload maupun rest-defense seimbang. Harganya di kisaran 40 juta pounds menandakan keyakinan bahwa sisi kiri tak lagi menjadi titik rapuh.

Satu lagi kepingan masa depan: Giovanni Leoni, bek 18 tahun dari Parma. Tak untuk “hari ini” semata, tetapi rancangan jangka panjang. Inilah sinyal bahwa di balik gemerlap Galacticos, Liverpool tetap menabur benih pengganti generasi.

4 dari 5 halaman

Wajah Baru Anfield: Dari Efisien ke Experience

Pemain Liverpool, Hugo Ekitike, merayakan gol yang dicetaknya dalam pertandingan Liga Inggris melawan Newcastle, Selasa (26 Agustus 2025). (c) AP Photo/Jon Super

Pemain Liverpool, Hugo Ekitike, merayakan gol yang dicetaknya dalam pertandingan Liga Inggris melawan Newcastle, Selasa (26 Agustus 2025). (c) AP Photo/Jon Super

Di atas kertas, Liverpool memadukan “produk jadi” dan “potensi”. Isak dan Wirtz memberikan kepastian, output gol, peluang, dan kreasi di sepertiga akhir. Frimpong dan Kerkez memperluas koridor progresi dan repetisi serangan sayap. Ekitike memberikan kedalaman profil penyerang dengan spektrum menit yang bisa diatur. Leoni mengisi tabungan masa depan.

Secara identitas, proyek ini menggeser Liverpool dari klub yang selama ini dipuji karena efisiensi rekrutmen menjadi klub yang merayakan berpengalaman. Di Premier League yang kian kompetitif, Lliverpool menegaskan kekuatannya sebagai Galacticos baru.

Bagi Arne Slot, taktik permainan Liverpool kini berubah. Ia memiliki playmaker yang bisa mengurai low block, striker yang bisa mengunci bek tengah elite, dan struktur sayap yang menghasilkan cutback berulang. PR-nya: Meramu tempo, mengelola jarak lini, dan mengikat semua ego menjadi orkestra yang rapi.

Rekap pemain baru Liverpool musim panas 2025:

  • Alexander Isak (125 juta pounds)
  • Florian Wirtz (116 juta pounds)
  • Hugo Ekitike (79 juta pounds)
  • Milos Kerkez (40 juta pounds)
  • Jeremie Frimpong (35 juta pounds)
  • Giovanni Leoni (26 juta pounds)
5 dari 5 halaman

Risiko dan Pelajaran dari Madrid

Perlu diingat, Galacticos bukan proyek sempurna, ada banyak masalah. Pertama, harmoni ruang ganti: Semakin banyak bintang, semakin tipis margin untuk gesekan. Kedua, tekanan finansial dan ekspektasi publik: Biaya besar menuntut hasil besar, cepat. Ketiga, keseimbangan taktikal: Bintang-bintang harus masuk ke cetak biru, bukan memaksakan cetak biru berubah tanpa kontrol.

Real Madrid pernah menikmati puncak komersial dan hiburan, tapi juga melalui musim ketika kemewahan tak selalu sinkron dengan trofi. Itulah peringatan dini bagi Liverpool. Dengan kata lain, Arne Slot harus mematangkan identitas permainan Liverpool, pemainlah yang harus menyesuaikan.

Jika Slot mampu menjaga disiplin blok, rotasi yang sehat, dan penggunaan menit yang terukur, proyek ini berpeluang mereplikasi sisi terbaik Galacticos, magnet publik dan konsistensi hasil, tanpa terjebak pada isu-isu ruang ganti.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL