Malam Kelam Liverpool di Anfield: Salah dan Isak yang Tak Berdaya

Malam Kelam Liverpool di Anfield: Salah dan Isak yang Tak Berdaya
Reaksi kecewa Mohamed Salah di laga Liga Inggris antara Liverpool dan Manchester United di Anfield, 19 Oktober 2025 (c) Peter Byrne/PA via AP

Bola.net - Malam penuh tekanan di Anfield pada 19 Oktober 2025 berakhir dengan kekalahan mengejutkan bagi salah satu tim unggulan Premier League, Liverpool.

Dalam duel melawan Manchester United, kekalahan 1-2 bukan sekadar angka, melainkan sinyal bahwa performa lini depan tim mengalami kendala serius.

Dua nama paling diantisipasi menjadi penentu arah pertandingan malam itu yakni Mohamed Salah dan Alexander Isak, justru tampil jauh di bawah ekspektasi. Dari peluang yang hilang hingga kontribusi yang minim, performa mereka mengundang kritik tajam dari pengamat.

Hasil ini pun mengecewakan bagi pasukan Arne Slot secara keseluruhan. Liverpool telah menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi, jelas jadi tanda bahaya untuk juara bertahan.

1 dari 3 halaman

Performa Mohamed Salah yang Buat Frustrasi

Mohamed Salah, yang selama ini menjadi andalan Liverpool di lini serang, tampak kehilangan tajinya di laga kontra MU. Sky Sports menyebut bahwa Salah terlalu banyak membuang peluang dan bahwa dia tidak bisa diandalkan ketika tim sedang membawa bola.

Di pertandingan kemarin, kesempatan emas muncul ketika Salah berdiri bebas di depan gawang lawan, namun tembakannya justru. Momen ini menegaskan masalah utama Salah yang sudah terlihat sejak awal musim, ketajamannya benar-benar berkurang drastis.

Lebih jauh, kritik mulai menyasar sisi non-teknisnya: keterlibatan dalam pertahanan balik, tekanan kepada bek lawan, dan energi yang biasanya melekat padanya tampak menipis, sebuah penurunan yang sangat dirasakan dalam laga-besar seperti ini.

2 dari 3 halaman

Alexander Isak, Pemain Mahal yang Belum Juga Buktikan Diri

Pemain Liverpool, Alexander Isak, berusaha mencetak gol melewati kiper Manchester United, Senne Lammens, dalam laga Premier League di Liverpool, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Pemain Liverpool, Alexander Isak, berusaha mencetak gol melewati kiper Manchester United, Senne Lammens, dalam laga Premier League di Liverpool, 19 Oktober 2025 (c) AP Photo/Ian Hodgson

Alexander Isak datang ke Liverpool dengan ekspektasi tinggi sebagai ujung tombak masa depan, namun di laga ini ia belum menunjukkan nilai transfernya. Isak nyaris tidak terlihat dalam peran striker nomor 9 di pertandingan ini.

Isak punya satu peluang besar, tembakan ke gawang yang berhasil ditepis kiper lawan Senne Lammens, tapi selain itu hampir tak ada jejak signifikan dari dirinya.

Kritiknya diperkeras oleh fakta bahwa hingga laga tersebut ia belum mencetak gol untuk Liverpool di Premier League, sebuah beban yang kian membayangi dirinya di saat klub berharap banyak padanya.

3 dari 3 halaman

Sinyal Bahaya untuk Liverpool

Kegagalan Salah dan Isak bukan hanya soal individu, tetapi juga soal konteks tim. Liverpool memang menciptakan peluang, namun finishing mereka mandek, ketajaman yang jadi isu utama.

Secara taktikal, Liverpool juga tampak kesulitan dalam menghubungkan lini tengah dengan serangan, jarak antar posisi menjadi luas, full-back jarang terlibat aktif, dan ruang untuk Isak serta Salah menyentuh bola berkualitas menjadi terbatas

Penampilan buruk dua pemain kunci ini memberi sinyal kepada manajer Arne Slot bahwa perubahan harus segera dilakukan, baik dari sisi pilihan starting XI, taktik, maupun mental tim.

Bagi Salah, ini bisa menjadi momen krusial, apakah ia mampu kembali ke versi tajam dan energik seperti sebelumnya, atau justru akan terperosok lebih dalam ke dalam penurunan performa. Untuk Isak, tekanan semakin besar, belum beradaptasi dengan cepat bisa menimbulkan keraguan publik terhadap keputusannya dan nilai transfernya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL