Mignolet Harusnya Dikartu Merah Di Pertandingan Lawan Stoke

Bola.net - - Eks wasit Premier League Dermot Gallagher menyebut Simon Mignolet harusnya dikartu merah di pertandingan melawan Stoke City tengah pekan ini.

The Reds bertandang ke markas Stoke di Bet365 Stadium di matchday 14 Premier League. Liverpool sempat mendapatkan perlawanan ketat dari sang tuan rumah di awal pertandingan tersebut.

Mereka juga sempat memberikan ancaman kepada gawang The Reds. Salah satunya melalui pergerakan Mame Biram Diouf di menit 39, yang lolos dari barisan belakang Liverpool yang dikoordinir oleh Joel Matip.

Saat itu, Diouf berlari dengan hanya dikawal Joe Gomez di belakangnya. Mignolet pun berinisiatif untuk menghentikannya masuk kotak penalti dengan berusaha menyapu bola.

Akan tetapi, pergerakannya kalah lincah dari Diouf, hingga sapuannya justru menjegal kaki pemain Senegal tersebut. Mignolet pun terancam dikartu merah oleh wasit karena tekel tersebut, namun ia justru hanya diberi kartu kuning saja.

Mignolet menghajar kaki Diouf.

Kubu Soton jelas tak terima dengan keputusan tersebut. Manajer mereka Mark Hughes juga sampai dibuat marah dengan keputusan sang wasit.

39' Mignolet comes out of his area, fouling Diouf. Yellow card given, he's last man! Should be red! (0-1) #SCFC

— Stoke City FC (@stokecity) November 29, 2017

Gallagher sendiri juga berpendapat bahwa kiper asal Belgia itu memang harusnya diusir keluar akibat pelanggaran tersebut.

"Ini jelas kartu merah karena berada di luar area penalti sehingga tidak masuk ke dalam peraturan double-jeopardy. Ini adalah pelanggaran, ia telah menghentikan pergerakannya untuk melewatinya," terangnya pada Sky Sports.

"Jika Anda menonton Diouf, ia telah membawa bola ke kakinya, satu langkah lagi dan ia bisa menendangnya ke gawang. Fakta bahwa Gomez benar-benar ada di sana tak mengaburkan fakta bahwa ia tidak akan pernah bisa mengejarnya. Peraturan menyebutkan bahwa itu adalah sebuah peluang mencetak gol yang jelas," ujarnya.

"Ia membawa bola di kakinya. Itu akan jadi gol," tegasnya.