Pilihan Striker Habis, Man United Tunjuk Benjamin Sesko Jadi Target Utama

Bola.net - Setan Merah kini menjadikan Benjamin Sesko sebagai sasaran primer dalam upaya memperkuat barisan depan mereka. Pihak Manchester United sudah menjalin komunikasi tidak resmi dengan manajemen RB Leipzig usai menetapkan striker Slovenia tersebut sebagai incaran nomor satu.

Keputusan ini semakin mendesak mengingat Newcastle United juga menginginkan jasa Sesko. Ketertarikan The Magpies dipicu oleh kabar kepergian Alexander Isak yang diisukan akan meninggalkan St. James' Park.

RB Leipzig menetapkan valuasi yang fantastis untuk melepas Sesko, yaitu 75 juta euro ditambah bonus dan klausul keuntungan penjualan ke depan. Sebelumnya, United sempat melirik Ollie Watkins dari Aston Villa, namun The Villans tegas menolak melepas penyerang andalan mereka.

United akhirnya mengurungkan niat mengejar Watkins karena enggan memenuhi tuntutan finansial yang diprediksi akan sangat tinggi. Sikap keras Villa membuat United beralih fokus sepenuhnya kepada Sesko.

Pada bursa transfer musim panas ini, Manchester United telah memperkaya lini serang dengan kedatangan Matheus Cunha dari Wolverhampton dan Bryan Mbeumo dari Brentford. Nama Sesko sebenarnya bukan wajah asing dalam daftar belanja United.

Pada tahun 2019, mereka sudah menaruh perhatian saat pemain berusia 16 tahun itu masih berseragam Domzale. Namun, United mundur karena menganggap harga 2 juta euro terlalu mahal untuk pemain muda saat itu.

Kontrak Panjang dan Sejarah Ketertarikan MU

Benjamin Sesko memperpanjang kontraknya bersama Leipzig pada 2023 dengan durasi hingga 2029. Kesepakatan tersebut mencakup klausul bahwa Leipzig akan mempertimbangkan tawaran dari klub-klub elite dalam kisaran 80-90 juta euro.

Pemain asal Slovenia ini pindah ke Leipzig dari Red Bull Salzburg, kedua tim yang berada di bawah naungan Red Bull GmbH. Perpindahan ini memungkinkan Sesko untuk terus berkembang dalam ekosistem yang sama.

Sejak bergabung dengan Leipzig, Sesko telah tampil dalam 87 pertandingan dan mencatatkan 39 gol serta delapan assist. Di level internasional, ia sudah 41 kali memperkuat timnas Slovenia dengan koleksi 16 gol, termasuk berpartisipasi dalam turnamen Euro 2024.

Pencapaian ini menunjukkan konsistensi yang dipercaya United masih dapat terus ditingkatkan. Performa internasionalnya menjadi bukti kematangan meski usianya masih relatif muda.

Minat Manchester United terhadap Sesko telah terjalin sejak lama, dimulai ketika pemain tersebut berusia 16 tahun. Mereka pernah mengadakan diskusi pada 2022 dan musim panas tahun lalu, namun Sesko memilih melanjutkan perkembangan kariernya di Leipzig.

Kini, United berusaha untuk keempat kalinya mendapatkan tanda tangan striker menjanjikan tersebut. Upaya berulang ini menunjukkan keseriusan United dalam memantau perkembangan Sesko.

Pilihan Strategis dan Tantangan Finansial

Strategi Manchester United lebih condong kepada perekrutan talenta muda berprospek cerah ketimbang pemain veteran seperti Ollie Watkins. Sesko dipandang sebagai investasi jangka panjang yang dapat melengkapi pengalaman Cunha dan Mbeumo di Premier League.

Kendala utama terletak pada harga transfer yang tinggi dan kebutuhan United untuk menjual beberapa pemain terlebih dahulu. Faktor finansial ini menjadi pertimbangan krusial dalam negosiasi dengan Leipzig.

Christopher Vivell, direktur rekrutmen Manchester United, memegang peranan vital dalam pendekatan ini. Pengalamannya di Salzburg dan Leipzig saat transfer Sesko sebelumnya memberikan keuntungan dalam memahami karakter dan potensi pemain.

Sementara itu, masa depan Rasmus Hojlund juga akan mempengaruhi keputusan akhir terkait komposisi lini depan United. Pertimbangan ini menjadi bagian dari perencanaan strategis jangka panjang klub.

Meskipun dinilai memiliki potensi besar, catatan Sesko di musim 2024/2025 masih menyisakan evaluasi. Ia berhasil mencetak 13 gol di Bundesliga, turun satu angka dari pencapaian musim sebelumnya meski mendapat waktu bermain lebih banyak.

Isu konsistensi tetap menjadi pekerjaan rumah, terlebih Leipzig juga mengalami penurunan performa dengan hanya meraih satu kemenangan dalam delapan laga Liga Champions dan pemecatan Marco Rose pada Maret lalu.