Rapor Pemain MU Musim 2020/2021: Shaw dan Bruno Terbaik, Siapa Paling Bapuk?

Bola.net - Manchester United menutup musim 2020/2021 tanpa satu pun gelar juara. Bukan capaian yang bagus. Lantas, bagaimana dengan performa para penggawa Setan Merah?

Di Premier League, United tidak tampil buruk. Mereka sempat sejenak berada di puncak klasemen. Namun, Man City yang tampil luar biasa menggeser posisi United dan keluar sebagai juara.

United gagal di fase grup Liga Champions. Namun, mereka tampil cukup bagus di Liga Europa dan mampu melaju ke final. Sayang sekali, tim arahan Ole Gunnar Solskjaer kalah dari Villarreal pada laga final.

Lalu, seperti apa rapor para pemain Manchester United pada musim 2020/2021? Siapa pemain terbaik dan terburuk United? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

David de Gea - 5

Seperti musim lalu, David de Gea juga mengalami periode yang sulit. Kiper asal Spanyol mendapat banyak kritik ketika United gagal mendapat hasil bagus di awal musim.

David de Gea memainkan 26 laga di Premier League, kebobolan 32 gol dan mencatat enam laga nirbobol. De Gea kemudian juga jadi andalan di pentas Liga Europa. Dia punya catatan lima laga, enam kebobolan, dua kali nirbobol.

David de Gea menutup musim dengan kegagalan menendang penalti dan juara Liga Europa 2020/2021.

Dean Henderson - 6

Henderson memulai musim dengan status kiper nomor dua. Namun, saat David de Gea harus absen di awal tahun, Henderson tampil cukup bagus dan akhirnya jadi pilihan utama untuk laga Premier League hingga akhir musim.

Henderson memainkan 13 laga di Premier League dan kebobolan 12 gol. Henderson mencatatkan lima laga nirbobol. Catatan Henderson dinilai cukup bagus. Henderson baru berusia 24 tahun dan diprediksi bakal jadi andalan United di masa depan.

Victor Lindelof - 5

Lindelof adalah pilihan pertama Solksjaer untuk jadi pendamping Harry Maguire di posisi bek tengah. Namun, pemain asal Swedia dinilai mampu mengimbangi permainan sang kapten.

Lindelof bukan pemain yang terlalu buruk, tapi juga tidak bisa tampil menentukan. Performa biasa-biasa saja Lindelof membuat United banyak dikaitkan dengan bek tengah lain pada bursa transfer yang akan datang.

Eric Bailly - 5

Musim yang buruk untuk Eric Bailly. Dia sempat menjadi andalan di awal musim. Namun, setelah itu, dia mengalami banyak cedera dan lebih sering berada di ruang perawatan daripada bermain.

Ketika musim berakhir, jumlah laga yang dimainkan bek asal Pantai Gading itu hanya 21. Jumlah itu dinilai sangat minim. Namun, dia beruntung karena United memberinya kontrak baru pada April lalu.

Harry Maguire - 7

Maguire mendapat banyak kritik atas performanya di awal musim. Namun, sang kapten punya mental sangat kuat dan perlahan bangkit. Maguire jadi pemain yang nyaris tidak tergantikan di United.

Maguire memainkan 52 laga untuk United sepanjang musim. Saat Maguire absen pada periode akhir musim, fans United mungkin baru sadar betapa pentingnya kehadiran Maguire di lini belakang.

Tanpa Maguire, United pun gagal menjadi juara Liga Europa.

Luke Shaw - 9

Luke Shaw memainkan musim terbaiknya bersama Manchester United. Luke Shaw bukan hanya jadi pilihan utama di posisi bek kiri, tapi juga tampil luar biasa. Luke Shaw membuat enam assist musim ini.

Salah satu bukti apiknya performa Luke Shaw adalah kembalinya dia ke skuad timnas Inggris. Luke Shaw bahkan sukses menembus 26 pemain yang akan dibawa Inggris ke Euro 2020.

Luke Shaw sempat terpilih sebagai pemain terbaik United periode Februari 2021.

Alex Telles - 5

Ada dua sudut pandang untuk melihat sukses tidaknya transfer Alex Telles di United.

Sudut pandang pertama, dia gagal jika melihat performa dan kontribusinya. Alex Telles memainkan 24 laga di semua ajang. Namun, dia hanya pilihan kedua di posisi kedua.

Sudut pandang kedua, Alex Telles sukses membuat Luke Shaw terlecut karena punya pesaing untuk posisi inti. Telles membuat posisi bek kiri United sangat kompetitif.

Aaron Wan-Bissaka - 7

Berkebalikan dengan Luke Shaw, Wan-Bissaka memberi warna lain di posisi bek kanan. Dia lebih kuat dalam bertahan daripada menyerang. Wan-Bissaka memberi keseimbangan yang baik untuk United.

Wan-Bissaka memainkan 34 laga di Premier League, dengan dua gol dan empat assist. Wan-Bissaka masih berusia 23 tahun dan punya banyak ruang untuk berkembang. Di masa depan, bukan tidak mungkin dia akan jadi pilihan timnas Inggris.

Paul Pogba - 6

Seperti musim lalu, masalah utama Paul Pogba adalah konsistensi. Pemain asal Prancis itu bisa tampil sangat menentukan. Di sisi lain, dia juga bisa tampil jauh di bawah standar terbaiknya.

Paul Pogba memainkan 42 laga di semua ajang sepanjang musim 2020/2021 dan mencetak lima gol. Namun, bukan itu yang akan dikenang fans United melainkan kontroversi pernyataan Mino Raiola bahwa Pogba tidak bahagia di United.

Juan Mata - 5

Mungkin, ini adalah musim terakhir Juan Mata sebagai pemain Manchester United. Kontraknya akan habis pada 30 Juni nanti dan belum ada tanda ada pembaharuan lagi.

Juan Mata mengakui bahwa ini adalah musim tersulitnya. Sebab, Juan Mata tidak banyak mendapat kesempatan bermain. Juan Mata hanya memainkan 18 laga sepanjang musim.

Fred - 6

Fred menjadi andalan di lini tengah United sepanjang musim. Duetnya dengan McTominay sangat solid. Bahkan, duet ini mampu membuat Solskjaer harus memainkan Paul Pogba lebih ke depan sebagai winger.

Fred punya daya jelajah yang bagus. Dia juga punya kemampuan intersep dan build-up cukup bagus. Hanya saja, Fred harus bekerja lebih keras untuk bisa jadi pembeda musim depan.

Bruno Fernandes - 9

Bruno Fernandes tampil sangat menentukan bagi Manchester United. Fernandes mencetak 28 gol di semua ajang. Pemain asal Portugal ini menjadi top skor United. Padahal, posisinya bukan penyerang.

Fernandes mendapat begitu banyak pujian. Bukan hanya atas gol dan assist, tapi juga jiwa kepemimpinan di United. Sayang sekali, Fernandes gagal melengkapi musim apiknya ini dengan sebuah gelar juara.

Daniel James - 5

Musim lalu, Daniel James tampil sangat bagus bersama United. Dia mencatatkan 46 laga di semua ajang. Namun, kesempatan bermainnya menurun signifikan pada musim 2020/2021. Dia hanya memainkan 26 laga sepanjang musim.

Performa Daniel James sangat tidak konsisten. Dia hanya mampu mencetak empat gol dan dua assist. Musim depan, James bakal dalam situasi sulit karena Amad Diallo diprediksi bakal lebih sering dimainkan.

Nemanja Matic - 5

Matic tidak lagi menjadi pilihan utama di lini tengah United. Pemain 32 tahun itu lebih sering duduk di bangku cadangan. Dia dimainkan pada laga-laga khusus yang memang membutuhkan karakternya.

Matic hanya memainkan 12 laga sebagai pemain inti di Premier League. Matic masih punya kontrak di United. Namun, ada peluang baginya untuk pindah demi menit bermain yang lebih banyak.

Donny van de Beek - 3

Van de Beek diharapkan memberi warna baru untuk lini tengah United saat dibeli dari Ajax. Namun, datang dengan harga 40 juta pounds, Van de Beek justru lebih akrab dengan bangku cadangan.

Musim pertama Van de Beek di United begitu rumit. Dia kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain sepak bola Inggris. Pemain asal Belanda juga belum menemukan di masa posisi atau peran terbaik yang bisa dia mainkan.

Scott McTominay - 7

McTominay tampil konsisten pada musim 2020/2021. Pemain 24 tahun menjadi pilar penting di lini tengah United. Gaya bermain McTominay membuat United punya energi besar di lini tengah.

Salah satu kelebihan McTominay yang jarang mendapat sorotan adalah kemampuan mencetak gol. Pemain asal Skotlandia itu mampu mencetak tujuh gol musim ini. Jumlah golnya bahkan lebih baik dari Anthony Martial.

Edinson Cavani - 7

Andai datang dengan kondisi yang bugar dan segera memberi dampak di awal musim, Cavani jadi transfer yang fenomenal untuk United. Cavani hanya mencetak lima gol dari 20 laga awalnya.

Namun, ketika mencapai level terbaiknya, Cavani tampil luar biasa. Cavani mencetak 10 gol pada 11 laga terakhirnya di musim 2020/2021. Cavani memberi dampak yang besar bagi lini depan United.

Anthony Martial - 4

Martial mengalami musim yang sangat buruk setelah musim lalu tampil bagus. Performa buruk Martial diawali ketika dia mendapat kartu merah dan United kalah 6-1 dari Tottenham.

Martial hanya mampu mencetak enam gol di semua kompetisi pada musim ini. Catatan yang sangat buruk bagi seorang penyerang. Martial kemudian juga mengakhiri musim lebih cepat karena mengalami cedera.

Marcus Rashford - 7

Rashford menjadi mendapatkan banyak sorotan baik di dalam dan luar lapangan. Di dalam lapangan, aksinya dinilai tak sebagus musim lalu ketika mampu menjadi mesin gol United.

Akan tetapi, Rashford tetap tampil menentukan dengan 21 gol dan 15 assist di semua ajang.

Di laur lapangan, Rashford mendapat banyak pujian atas aksi sosial yang dilakukan. Paling baru, dia mendapat pujian dari mantan presiden Amerika Serikat yakni Barack Obama.

Mason Greenwood - 8

Greenwood membuktikan bahwa dia bukan pemain sensasi satu musim. Greenwood mempertahankan tempatnya di tim utama United pada musim 2020/2021. Dia berkembang cukup pesat pada musim ini.

Sempat kesulitan di awal musim, Greenwood mampu mencatatkan 52 penampilan dan mencetak 12 gol di semua ajang. Namun, dia mengalami nasib buruk karena harus tersingkir dari skuad timnas Inggris untuk Euro 2020 karena cedera.

Sumber: Mirror