Bola.net - Juan Mata memiliki kisah memilukan selama berseragam Manchester United. Terlebih saat the Red Devils sedang menjalani masa-masa keterpurukan seperti yang terjadi belakangan ini.
Sejak awal musim lalu, Manchester United terus menunjukkan performa yang mengecewakan fansnya. Pergantian sosok di kursi kepelatihan pun telah dilakukan, namun permasalahannya masih tetap sama.
Pelatih saat ini, Ole Gunnar Solskjaer, sedang berada dalam posisi yang tersudut. Di tangannya, Manchester United hanya mampu meraih dua kemenangan dari enam laga yang telah terlewati. Kini klub berjuluk the Red Devils itu terdampar di peringkat delapan Premier League.
Bahkan, Manchester United harus bersusah payah untuk mendapatkan kemenangan saat bertemu Rochdale di Carabao Cup beberapa hari yang lalu. Oleh klub divisi League One tersebut, MU dipaksa bermain hingga babak adu penalti.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Keresahan Juan Mata
Performa yang mengecewakan dari Manchester United membuat fans berang, dan tidak jarang mereka melampiaskan kekesalannya melalui media sosial. Seringkali para pemain menjadi korbannya.
Kritikan yang datang bertubi-tubi membuat Mata resah. Menurutnya, ini adalah musim terburuk yang pernah dialaminya selama berseragam Manchester United.
"Sebagai pemain, kami semua harus bertanggung jawab. Kami adalah United. Ada banyak orang di luar sana yang menanti United bermain buruk dan menikmatinya saat kami tidak sedang melempem," tutur Mata kepada The Times.
"Pada satu akhir pekan anda adalah seorang idola, anda mencetak gol kemenangan, dan tiga hari setelahnya anda melewatkan peluang besar dan anda berubah menjadi seorang penjahat," lanjutnya.
Memengaruhi Banyak Hal
Fans MU, terutama yang berada di media sosial, sedang kejam terhadap performa Mata dkk. Dua pemain, yakni Marcus Rashford dan Paul Pogba, sempat merasakan perlakuan yang kurang menyenangkan dari mereka lantaran gagal mencetak gol melalui titik putih.
"Dampak dari setiap aksi di sebuah pertandingan sukar untuk dipercaya. Itu bisa dijadikan sebuah video yang disaksikan oleh jutaan orang secara instan melalui Twitter atau Instagram, gagal penalti, berbuat kesalahan, dan itu dilihat sebagai 'tragedi' di banyak telepon pintar dan isi kepala orang," tambahnya.
Masalah tersebut ternyata menjalar sampai keluarga Mata. Pemain asal Spanyol itu mengaku kerap frustrasi karena tekanan yang dialaminya, sehingga tidak jarang ia melampiaskan kepada sanak familinya.
"Orang-orang berkata, 'anda tak boleh komplain, anda bermain sepak bola, tekanan ada untuk semua orang yang sedang bertahan hidup'. Tentu saja, saya paham itu. Namun hasilnya mengatur kehidupan saya, perasaan saya, pekan saya, hubungan saya," sambungnya.
"Ini adalah momen yang menyulitkan untuk pasangan saya. Saya meminta maaf kepadanya. Dan juga untuk keluarga. Saya tidak berbicara karena sedang merasa marah," tandasnya.
(Mirror)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dikalahkan Liverpool, Bos Sheffield Kritik Kiper Manchester United Ini
Liga Inggris 28 September 2019, 21:39
-
Data dan Fakta Premier League: Manchester United vs Arsenal
Liga Inggris 28 September 2019, 17:02
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal 1 Oktober 2019
Liga Inggris 28 September 2019, 17:01
-
Victor Lindelof Puji Kualitas yang Dimiliki Harry Maguire
Liga Inggris 28 September 2019, 11:00
-
Lindelof Tak Peduli dengan Kritikan Mourinho
Liga Inggris 28 September 2019, 10:30
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR