Bola.net - Juventus sudah memainkan 18 laga di semua kompetisi musim 2019/2020. Hasil yang didapatkan Si Nyonya Tua sangat impresif, belum pernah kalah. Tetapi, Juventus disebut masih punya titik lemah.
Juventus baru saja memainkan laga ke-18 musim ini saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions, Rabu (27/11/2019) dini hari WIB. Juventus menang dengan skor 1-0 pada duel di Allianz Stadium tersebut.
Tiga poin didapat Juventus lewat gol indah Paulo Dybala pada menit 45+2 ke gawang Jan Oblak. Pemain asal Argentina tersebut mencetak gol dari eksekusi tendangan bebas dari sudut yang sulit.
Hasil tersebut membawa Juventus lolos ke babak 16 Besar Liga Champions 2019/2020. Juventus menjadi juara Grup D. Saat ini, Cristiano Ronaldo dan kolega telah meraih 13 poin hasil empat kali menang dan sekali imbang.
Titik Lemah Juventus
18 laga sudah dimainkan Juventus tanpa kekalahan. Juventus hanya tiga kali gagal menang, yakni ketika ditahan imbang Lecce, Atletico Madrid, dan Fiorentina. Juventus menang dalam 15 laga lainnya.
Juventus lolos ke babak 16 Besar Liga Champions. Juventus juga berada di puncak klasemen Serie A. Namun, pelatih Maurizio Sarri menilai tim asuhannya masih memiliki satu titik lemah.
“Saya marah di babak kedua [melawan Atletico Madrid], karena kami memberikan bola dengan harga murah. Sensasinya seperti melawan Atalanta, kami membiarkan mereka terlalu banyak umpan crossing," buka Maurizio Sarri dikutip dari Sky Sports Italia.
Membiarkan lawan melepas umpan crossing menjadi titik lemah Juventus versi Maurizio Sarri. "Mungkin kita perlu meningkatkan intensitas untuk menutup crossing dan umpan ke sisi lapangan," sambung pelatih berusia 61 tahun.
Lebih Termotivasi di Liga Champions
Laga melawan Atletico Madrid, melawan Maurizio Sarri, terasa sangat berat bagi Juventus. Dia mengakui anak asuhnya berjuang sangat keras dan menghabiskan energi untuk bisa mendapat tiga poin lawan Atletico.
"Saya pikir kami melakukannya dengan sangat baik, tetapi seperti lawan Atalanta di akhir pekan, kami harus berjuang sangat keras untuk meraih kemenangan," kata Maurizio Sarri.
"Terutama di babak pertama. Mungkin ada lebih banyak motivasi bagi kita saat bermain di Liga Champions, tetapi itu adalah kesalahan, karena kita harus memainkan gaya sepak bola yang sama di setiap turnamen," kata Maurizio Sarri.
Sumber: Sky Sports Italia
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rebut Singgasana De Ligt, Joao Felix Raih Penghargaan Golden Boy 2019
Liga Champions 27 November 2019, 21:51 -
Juventus Pastikan Tidak Kejar Ivan Rakitic
Liga Italia 27 November 2019, 21:40 -
Rencana Kepulangan Ibrahimovic ke Serie A Disambut Skeptis Eks Bos Juve
Liga Italia 27 November 2019, 20:16 -
Legenda Juventus Ini Yakin De Ligt Bakal Jadi Bek Kelas Dunia
Liga Italia 27 November 2019, 18:51
LATEST UPDATE
-
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43 -
Duel Panas Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge, Ujian Berat untuk The Reds
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:19 -
Jadwal Live Streaming MotoGP Indonesia 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11
-
Manchester United Disebut Butuh Gareth Southgate, Bukan Pelatih Jangka Pendek
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:10 -
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 15:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR