
Bola.net - Bek sayap asal Brasil, Emerson Royal, akhirnya buka suara mengenai masa-masa sulitnya selama berseragam AC Milan. Ia mengaku merasakan "perasaan aneh" sejak pertama kali menginjakkan kaki di Italia pada 2024 lalu.
Pemain yang kini membela Flamengo itu tak segan mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap lingkungan sepak bola Italia. Emerson bahkan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak merindukan atmosfer Serie A setelah memutuskan hengkang.
Keputusan untuk meninggalkan San Siro diambil setelah ia merasa diperlakukan tidak adil oleh publik dan media setempat. Padahal, ia sempat tampil dalam 26 pertandingan bersama Rossoneri sebelum dihantam cedera betis serius pada 2025.
Kini, Emerson merasa jauh lebih bahagia setelah kembali ke kampung halamannya di Brasil. Ia merasa keputusan untuk angkat kaki dari Milan adalah langkah terbaik demi menyelamatkan mentalitas dan kariernya.
Tekanan Media Melebihi Cristiano Ronaldo
Emerson menyoroti betapa besarnya pengaruh media di Italia yang membuatnya merasa terpojok sejak awal kedatangan. Ia merasa setiap gerak-geriknya selalu diawasi dan dikomentari secara negatif.
Kritik yang datang bertubi-tubi membuatnya merasa harus bekerja dua kali lipat lebih keras dibanding pemain lain. Ironisnya, ia merasa sorotan negatif yang diterimanya bahkan melebihi megabintang sekelas Cristiano Ronaldo.
"Sejak awal, setiap kali saya mengatakan atau melakukan sesuatu, orang-orang membicarakan saya lebih banyak daripada mereka membicarakan Cristiano Ronaldo, tetapi dengan cara yang negatif," ungkap Emerson Royal kepada Gazzetta dello Sport.
"Saya merasa seperti harus memberi dua kali lipat untuk diterima dan tetap saja tidak diterima," lanjutnya.
"Masalahnya berbeda; pers memiliki pengaruh yang sangat besar di Italia, dan saya sama sekali tidak mengetahuinya. Apa yang dikatakan di luar sangat kuat dan memengaruhi banyak hal sejak awal," jelas Emerson.
Cedera dan Pintu Keluar San Siro
Situasi semakin pelik ketika Emerson mengalami cedera betis yang memaksanya menepi selama beberapa bulan. Absennya dari lapangan hijau membuat perasaannya terhadap klub dan lingkungan semakin memburuk.
Ia mencoba menerapkan mentalitas baja seperti saat membela Tottenham Hotspur, namun gagal. Hubungannya dengan lingkungan sekitar yang sudah retak membuatnya sadar bahwa bertahan di Milan bukan opsi bijak.
"Semuanya dimulai dari saya dan permintaan pribadi saya. Saya berbicara dengan keluarga dan agen saya, dan gagasan untuk pergi menjadi prioritas. Saya tidak bisa terus dengan perasaan itu pada diri saya," beber bek berusia 26 tahun tersebut.
"Awalnya, saya pikir saya bisa melakukan hal yang sama di Milan (seperti di Tottenham), bertahan untuk benar-benar meningkatkan siapa diri saya. Tetapi setelah cedera dan beberapa bulan absen, perasaan itu semakin kuat," tambahnya.
Sama Sekali Tidak Rindu Italia
Meski mengakui keindahan negara Italia dan status besar AC Milan, Emerson menegaskan tidak ada rasa rindu di hatinya. Ia justru lebih merindukan pengalaman bermain di Spanyol dan Inggris.
Pernyataan ini menjadi konfirmasi betapa dalamnya luka batin yang ia rasakan selama satu musim di Serie A. Baginya, tidak ada alasan sentimental untuk melihat ke belakang.
"Jujur tidak. Italia adalah negara yang indah, Milan adalah klub top, tetapi saya tidak akan pernah merasa nostalgia karena tidak ada alasan bagi saya untuk itu," tegasnya.
"Saya merindukan Spanyol, di mana saya sangat bahagia di Betis, dan juga Inggris, tetapi bukan Italia," ujar Emerson tanpa ragu.
Bahagia di Rumah Sendiri
Kini, Emerson menikmati lembaran baru bersama Flamengo dan bereuni dengan eks bintang Serie A lainnya seperti Danilo, Jorginho, dan Alex Sandro. Ia merasa keputusannya pulang kampung adalah cara terbaik untuk mendapatkan apresiasi yang selama ini hilang.
Selain itu, ia juga masih menaruh respek tinggi pada mantan pelatihnya, Antonio Conte. Baginya, Conte adalah sosok yang berjasa membentuk mentalitasnya meski memiliki karakter keras.
"Hari ini saya merasa baik dan akhirnya bahagia lagi. Kembali ke sini setelah bertahun-tahun di luar negeri terasa istimewa," tuturnya.
"Ini adalah perasaan yang luar biasa untuk dihargai," pungkas Emerson menutup pembicaraan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Curhat Pedih Emerson Royal: Di Milan Saya Dikritik Lebih Parah dari Cristiano Ronaldo!
Liga Italia 22 November 2025, 14:02
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12
-
Derby della Madonnina Memanas, Rafael Leao Kirim Pesan Tegas ke Inter Milan, Apa Katanya?
Liga Italia 21 November 2025, 16:51
LATEST UPDATE
-
Daftar Pembalap JuniorGP 2025: Veda Ega Pratama Jadi Wakil Indonesia
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Jadwal Lengkap JuniorGP 2025: Ada Veda Ega Pratama Lho!
Otomotif 22 November 2025, 15:09
-
Spalletti Blak-blakan Soal Kenan Yildiz: Dia Pemecah Kebuntuan Juventus!
Liga Italia 22 November 2025, 15:00
-
Jadwal Liga Inggris Hari Ini, Sabtu 22 November 2025: Chelsea & Liverpool Beraksi
Liga Inggris 22 November 2025, 14:26
-
Curhat Pedih Emerson Royal: Di Milan Saya Dikritik Lebih Parah dari Cristiano Ronaldo!
Liga Italia 22 November 2025, 14:02
-
Spalletti Tunda Revolusi 4 Bek Juventus Jelang Lawan Fiorentina, Kenapa?
Liga Italia 22 November 2025, 13:45
-
Link Live Streaming Persebaya vs Arema di Vidio BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 22 November 2025, 13:21
-
Persebaya vs Arema: Walau Skuad Pincang, Singo Edan Tetap Pede Bisa Hapus Kutukan
Bola Indonesia 22 November 2025, 12:54
LATEST EDITORIAL
-
8 Pelatih yang Pernah Tangani Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 22:07
-
Derby della Madonnina: 5 Legenda yang Pernah Membela Inter Milan dan AC Milan
Editorial 21 November 2025, 21:12






















KOMENTAR