
Bola.net - - Sebagai penggiat sepak bola, masa kecil Emre Can jelas dipenuhi dengan aksi-aksi pemain kelas dunia. Salah satu yang menjadi panutan gelandang Juventus tersebut adalah sosok yang sekarang menjadi pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Zidane tak henti-hentinya mengundang decak kagum para penikmat sepak bola di seantero dunia. Keahliannya dalam melahirkan umpan-umpan cerdik, bahkan gol cantik, bisa diibaratkan sebagai konsumsi harian penonton.
Namanya semakin besar saat pindah ke Juventus pada tahun 1996. Selama lima tahun, ia berhasil menjadi sosok penting di lini tengah tim yang kala itu diasuh oleh Marcello Lippi itu. Di tahun 2001, Real Madrid tak ragu untuk menebusnya dengan mahar 77,5 juta euro.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Zidane adalah Idola
Semasa kecil, Emre Can merupakan salah satu saksi dari kepiawaian Zidane dalam mengolah bola. Bahkan di saat orang-orang lebih memilih mengidolakan bintang Barcelona, Ronaldinho, ia tetap pada pilihannya untuk menjadi penggemar setia Zidane.
"Saat anda bermain di jalanan, pada generasi saya, anda bisa menjadi Zidane atau Ronaldo," tutur mantan gelandang Liverpool tersebut kepada Goal.
"Saya adalah Zidane, dia adalah pemain favorit serta idola saya. Caranya menyentuh bola sangatlah luar biasa," lanjutnya.
Masa Kecil Emre Can
Sepak bola bukanlah satu-satunya permainan yang dilakukan oleh Emre Can semasa kecilnya. Selayaknya anak-anak kecil di Indonesia, pria berumur 25 tahun tersebut juga sering memanjat pohon hingga pakaiannya berlumuran lumpur serta kotoran.
"Sebagai seorang anak-anak, anda harus mencoba memanjat pohon dan menyakiti kaki anda sendiri. Hanya itu cara untuk tumbuh," tambah Emre Can.
"Pada akhir pekan, kami berada di luar mulai jam 10 pagi hingga tujuh malam. Itu adalah masa yang terbaik bagi saya, walaupun ibu saya sering marah karena harus membersihkan banyak baju kotor," sambungnya.
Ingin Bermain di Turki
Lahir di Frankfurt membuat dirinya harus menjalani masa kecil di negara Jerman. Namun sejatinya, seperti Mesut Ozil, darah kental bangsa Turki mengalir deras di dalam tubuh Emre Can.
Bermain di Turki jelas merupakan impian Emre Can. Maka dari itu, ia tidak menutup kemungkinan untuk pulang ke kampung halaman orang tuanya suatu hari nanti. Apakah itu selepas dari Juventus atau lainnya, masih belum diketahui.
"Kenapa tidak? Suatu hari, saat saya sudah sedikit lebih tua, Turki pastinya adalah kemungkinan. Saya bisa membayangkan hidup dan bermain di Istanbul suatu hari nanti. Itu adalah kota yang luar biasa," tandasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Emre Can Cerita Soal Masa Kecilnya Sebagai Fans Zidane
Liga Italia 16 April 2019, 21:35
-
Juventus vs Ajax Amsterdam: Pengalaman Akan Berbicara
Liga Champions 16 April 2019, 18:26
-
Samuel Umtiti Sepakat Gabung Juventus?
Liga Italia 16 April 2019, 18:00
-
Cedera Belum Sembuh Benar, De Jong Absen Lawan Juventus?
Liga Champions 16 April 2019, 17:40
LATEST UPDATE
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
-
Dua Wajah Florian Wirtz: Tajam untuk Timnas Jerman, Meredup di Liverpool
Liga Inggris 18 November 2025, 16:39
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR