Juventus vs AC Milan: Bayangan Gol Hantu Muntari yang Selalu Menjadi Bagian Tak Terpisahkan dari Rivalitas

Juventus vs AC Milan: Bayangan Gol Hantu Muntari yang Selalu Menjadi Bagian Tak Terpisahkan dari Rivalitas
Serie A 2023/2024: Aksi para suporter AC Milan (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Pertemuan antara Juventus dan AC Milan selalu menyajikan drama dan cerita menarik di panggung Serie A. Kedua raksasa Italia ini akan kembali bersua pada pekan ke-6 Serie A 2025/2026 di Allianz Stadium, Senin, 6 Oktober 2025, pukul 01.45 WIB. Laga klasik ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga menghidupkan kembali memori tentang sebuah insiden kontroversial.

Insiden yang dimaksud adalah "gol hantu" Sulley Muntari yang terjadi lebih dari satu dekade lalu, tetapi masih membekas hingga kini. Peristiwa tersebut dianggap banyak pihak sebagai titik balik krusial dalam sejarah perjalanan AC Milan. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak satu keputusan wasit bisa mempengaruhi nasib sebuah klub.

Bagi banyak tifosi Milan, "gol hantu" tersebut bukan sekadar kesalahan wasit biasa dalam sebuah pertandingan penting. Lebih dari itu, insiden ini diyakini ikut menggiring klub menuju masa paceklik gelar liga yang berlangsung selama sepuluh tahun, sebelum akhirnya kembali juara pada musim 2021/2022. Kisah ini menjadi pengingat abadi akan pentingnya setiap momen dalam sepak bola.

1 dari 4 halaman

Kilas Balik Musim 2011/12

Musim 2011/12 menjadi salah satu periode persaingan paling ketat antara Juventus dan AC Milan dalam perebutan gelar Scudetto. Kedua tim saling sikut di papan atas, membuat setiap pertemuan mereka menjadi sangat vital. Pertandingan di San Siro pada musim itu menarik perhatian karena kontroversi yang terjadi.

Dalam laga tersebut, Milan sejatinya memiliki momentum besar ketika Sulley Muntari berhasil mencetak gol ke gawang Gianluigi Buffon. Bola tendangan Muntari jelas terlihat melewati garis gawang, namun wasit dan asistennya secara mengejutkan tidak mengesahkan gol tersebut. Keputusan ini sontak memicu protes keras dari para pemain dan staf AC Milan.

Seandainya gol Muntari disahkan, AC Milan akan unggul 2-0 dan berpotensi besar meraih kemenangan krusial atas rivalnya. Namun, kenyataannya, Juventus berhasil menyamakan skor melalui Alessandro Matri, sehingga pertandingan berakhir 1-1. Hasil imbang ini menjadi langkah penting bagi skuad Antonio Conte untuk merebut gelar dengan catatan tak terkalahkan di musim tersebut.

Antonio Nocerino, eks gelandang Milan, sangat yakin bahwa insiden ini mengubah perjalanan klub selamanya. Ia secara tegas menyatakan, "Itu luar biasa, itu gol. Buffon sudah berada di belakang garis gawang ketika ia menepis bola." Pernyataan Nocerino ini menegaskan betapa jelasnya gol tersebut di mata para pemain di lapangan.

2 dari 4 halaman

Efek Domino yang Dialami Rossoneri

Menurut Antonio Nocerino, "gol hantu" tersebut bukan hanya momen yang merugikan di lapangan, melainkan pemicu keruntuhan sebuah era bagi AC Milan. Ia berpendapat bahwa keputusan itu memiliki efek domino yang sangat besar. Insiden ini memang menjadi titik awal perubahan signifikan dalam struktur tim.

Nocerino meyakini bahwa dengan disahkannya gol itu, Milan akan memenangkan Scudetto pada musim tersebut. Kemenangan ini, menurutnya, akan mencegah kepergian pemain besar seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dari klub pada musim panas itu. Kedua pemain tersebut merupakan pilar penting yang sangat diandalkan Milan.

Ia menambahkan bahwa kemenangan Scudetto saat itu akan membuat klub lebih percaya diri untuk berinvestasi lebih banyak. Hal ini akan memungkinkan Milan untuk terus bersaing di level tertinggi dan menambah koleksi trofi mereka. Oleh karena itu, Nocerino menyimpulkan bahwa "gol hantu ini mengubah sejarah Milan" secara fundamental.

Faktanya, pada musim panas 2012, AC Milan memang melepas Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahan dua bintang besar itu menandai awal penurunan prestasi Rossoneri, yang baru bisa kembali ke papan atas bertahun-tahun kemudian. Peristiwa ini menjadi bukti nyata dari efek jangka panjang insiden tersebut.

3 dari 4 halaman

Spekulasi dan Sejarah yang Berbeda

Spekulasi tentang "seandainya gol Muntari sah" memang akan selalu menghantui setiap diskusi mengenai sejarah Serie A. Banyak penggemar sepak bola dan analis seringkali merenungkan bagaimana jalannya liga bisa berbeda. Pertanyaan ini terus muncul setiap kali Juventus vs AC Milan bertemu.

Juventus berhasil mengakhiri musim 2011/12 dengan rekor tak terkalahkan dan meraih Scudetto, tapi banyak yang percaya sejarah Serie A bisa berbeda. Jika AC Milan saat itu unggul 2-0 dan memenangkan pertandingan, momentum Scudetto mungkin bergeser. Hal ini menunjukkan betapa tipisnya garis antara kemenangan dan kekalahan dalam persaingan gelar.

Seandainya AC Milan keluar sebagai juara, bukan tidak mungkin Juventus gagal memulai dominasi panjangnya yang berakhir dengan sembilan gelar Serie A beruntun. Dominasi Juventus selama hampir satu dekade itu mungkin tidak akan terjadi jika mereka kehilangan gelar di musim krusial tersebut. Ini adalah salah satu "andai saja" terbesar dalam sepak bola Italia.

Sementara itu, AC Milan mungkin bisa mempertahankan para pemain bintangnya dan menambah koleksi Scudetto lebih cepat dari yang mereka lakukan. Dengan stabilitas dan kepercayaan diri dari gelar juara, Rossoneri bisa membangun tim yang lebih kuat dan konsisten. Kini, bertahun-tahun setelah insiden itu, setiap kali Juventus dan AC Milan bertemu, bayangan "gol hantu" Muntari selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari rivalitas mereka.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL