Liverpool Rebut Talenta Italia Giovanni Leoni, Media Italia Soroti Kegagalan Sistem Serie A

Liverpool Rebut Talenta Italia Giovanni Leoni, Media Italia Soroti Kegagalan Sistem Serie A
Giovanni Leoni resmi gabung Liverpool. (c) Dok. Liverpoolfc.com

Bola.net - Talenta muda Italia berusia 18 tahun, Giovanni Leoni, resmi bergabung dengan Liverpool setelah spekulasi panjang yang menghubungkannya dengan raksasa Serie A. Keputusan ini mengakhiri harapan AC Milan dan Inter Milan untuk mendapatkan jasanya.

Perpindahan Leoni ke Anfield menjadi pusat perhatian media Italia yang menyayangkan lepasnya salah satu prospek terbaik negara tersebut. Direktur Corriere dello Sport, Ivan Zazzaroni, bahkan melontarkan kritik pedas dalam kolom opininya.

Zazzaroni menyoroti bagaimana klub Inggris memanfaatkan sistem yang menguntungkan Premier League secara finansial maupun operasional. Liverpool dinilai memahami betul strategi untuk menguasai pasar talenta muda, sementara Serie A justru gagal mengantisipasinya.

1 dari 3 halaman

Keunggulan Sistem Premier League yang Sulit Ditandingi

Klub-klub Inggris memiliki blueprint jelas dalam memaksimalkan potensi pasar pemain domestik. Mereka rutin membeli talenta dari tim kelas menengah seperti Brighton, Burnley, dan Sunderland dengan nilai fantastis.

Para pemain tersebut tetap bermain di level tertinggi Liga Inggris, memastikan keuntungan dan kualitas tidak keluar dari ekosistem Premier League. Strategi ini menciptakan siklus yang mengalirkan 'oksigen' finansial dan talenta dalam lingkup domestik.

Baru ketika kebutuhan teknis tidak dapat dipenuhi secara internal, klub Inggris melirik pasar internasional dengan kekuatan finansial yang jauh mengungguli pesaing. Pendekatan ini membuat Liverpool dan klub Premier League lainnya sangat efisien dalam mempertahankan serta mengembangkan pemain berkualitas.

2 dari 3 halaman

Individualisme Serie A yang Merugikan

Duel Giovanni Leoni dan Dusan Vlahovic di laga Parma vs Juventus, Serie A 2024/2025 (c) Paola Garbuio/LaPresse via AP

Duel Giovanni Leoni dan Dusan Vlahovic di laga Parma vs Juventus, Serie A 2024/2025 (c) Paola Garbuio/LaPresse via AP

Zazzaroni mengkritik tajam mentalitas individualistik klub Serie A yang kurang memiliki visi kolektif. Sebagian besar klub enggan mengeluarkan dana besar untuk mempertahankan pemain terbaik mereka sendiri.

Dana lebih sering dialokasikan ke luar negeri dengan harapan melakukan trading pemain yang menguntungkan. Ironisnya, pendekatan ini justru merugikan Serie A karena klub-klub kehilangan aset berharga kepada kompetitor.

Dominasi kepemilikan asing di Italia semakin memperburuk kondisi tersebut. Pemilik asing cenderung memilih pemain luar negeri sebagai komoditas yang mudah dijual ke pasar global ketimbang membangun talenta lokal sebagai identitas klub.

3 dari 3 halaman

Leoni sebagai Cerminan Kegagalan Sistem

Giovanni Leoni menjadi bukti nyata dari permasalahan sistemik Serie A. AC Milan yang sempat memantau perkembangan pemain muda ini bahkan berhasil menjual Mohamed Thiaw seharga 40 juta euro.

Namun, Rossoneri tidak mampu mengalokasikan dana serupa untuk mengamankan Leoni secara permanen. Akibatnya, talenta berusia 18 tahun tersebut memilih melanjutkan karier di Liverpool dan memperkuat skuad Premier League.

Situasi ini memicu kritik keras terhadap ketidakmampuan klub Italia mempertahankan bibit unggul mereka. Fokus yang terpecah dan strategi yang kurang matang menjadi penyebab utama kegagalan investasi di Serie A.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL