Bola.net - Mantan CEO AC Milan, Adriano Galliani, mengatakan bahwa kasus transfer Mauro Icardi terbilang cukup rumit. Bukan hanya faktor sepak bola, tetapi juga terkait dengan bias gender di sepak bola.
Mauro Icardi hingga kini belum jelas akan bermain di klub mana. Kehadirannya di Inter Milan sudah tidak diharapkan lagi. Icardi tidak masuk dalam rencana pelatih Antonio Conte.
Bahkan, yang membuat masa depan Icardi di Inter Milan makin tak jelas, nomor punggungnya telah diambil pemain lain. Penyerang baru, Romelu Lukaku, mendapatkan nomor punggung 9 yang dipakai Icardi.
Sepekan sebelum Serie A musim 2019/2020 dimulai, nasib Icardi belum jelas. Belum ada klub yang bersedia membelinya. Dan, simak telisik dari Adriano Galliani pada kasus Icardi di bawah ini ya Bolaneters.
Faktor Wanda Nara dan Bias Gender di Sepak Bola
Salah satu sosok penting dalam saga transfer Mauro Icardi adalah Wanda Nara, istri yang merangkap sebagai agen. Wanda Nara acap kali disebut memperkeruh suasana dengan ucapan dan aktivitas di media sosial.
Tetapi, menurut Adriano Galliani, apa yang dilakukan oleh Wanda akan dianggap wajar jika dia adalah laki-laki. Galliani melihat ada bias gender dalam kasus yang menimpa Wanda dan Icardi.
"Kasus Icardi ini diperkuat oleh faktor machismo yang mengatur sepak bola. Apa pun yang keluar dari mulut Wanda Nara adalah sebuah badai," ucap Adriano Galliani dikutip dari Corriere dela Sera.
"Tetapi, jika agen hebat seperti Mino Raiola atau Jorge Mendes yang berperilaku dengan yang sama sepertinya, tidak akan ada yang mengeluh. Tetapi, dia adalah pemain hebat," sambung Adriano Galliani.
Berharap Kejayaan Milan Terulang
Adriano Galliani menyadari bahwa saat ini sepak bola di kota Milan sedang meredup pamornya. Sudah cukup lama duo Milan, Inter Milan dan AC Milan, tidak meraih prestasi di Serie A maupun di pentas Eropa.
"Inter Milan meraih treble pada tahun 2010, tahun berikutnya Milan meraih scudetto. Sejak itu, Juventus mendominasi selama delapan musim. Saya harap kota Milan kembali pada era keemasan seperti tahun 1960-an," kata Adriano Galliani.
Adriano Galliani menjabat CEO di AC Milan pada tahun 1987 sampai tahun 2017. Para era Adriano Galliani, Milan mencapai salah satu era keemasan dalam sejarah klub. Milan meraih banyak gelar pada era tersebut.
Sumber: Corriere della Sera
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Calon Bintang AS Roma 2019-2020: Nicolo Zaniolo
Liga Italia 19 Agustus 2019, 22:33
-
AS Roma: Kilas Balik, Transfer, Pramusim, dan Prediksi Musim 2019-2020
Liga Italia 19 Agustus 2019, 22:22
-
Saingi MU, Juventus Juga Kejar Moussa Dembele
Liga Italia 19 Agustus 2019, 17:20
-
Milan Ditahan Cesena, Giampaolo: Semua Butuh Waktu
Liga Italia 19 Agustus 2019, 17:01
-
Napoli Ajukan Proposal Tukar Tambah untuk Mauro Icardi
Liga Italia 19 Agustus 2019, 17:00
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR