
Bola.net - AC Milan menelan kekalahan saat berjumpa Fiorentina pada pekan ke-7 Serie A, Senin (7/10/2024) dini hari WIB. Milan kalah dengan skor 1-2, yang menegaskan bahwa performa mereka belum cukup konsisten.
Ketika memainkan laga tandang ke Artemio Franchi, Milan kebobolan pada menit ke-35 dari sang mantan Yacine Adli. Rossoneri lantas menyamakan kedudukan lewat aksi Pulisic pada menit ke-60.
Pasukan Paulo Fonseca kalah setelah sepakan keras Albert Gudmundsson menghujam keras ke gawang Mike Maignan. Milan kalah. Ini merupakan kekalahan kedua Milan secara beruntun, setelah sempat bangkit dan menang dua laga beruntun.
Laga Milan melawan Fiorentina bukan soal tiga penalti yang gagal jadi gol. Laga ini juga menjadi tanda bahwa kebangkitan Milan beberapa waktu lalu hanyalah kebangkitan semu.
Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Formasi 4-2-4 Belum Optimal

Di awal musim, pelatih Paulo Fonseca memakai formasi dasar 4-2-3-1. Tijjani Reijnders bermain sebagai gelandang serang. Namun, Fonseca membuat perubahan pada laga melawan Inter Milan. Fonseca memakai formasi 4-2-4.
Fonseca memainkan Alvaro Morata di posisi Reijnders. Milan bermain dengan 4-2-4, dengan Morata terkadang bergerak di belakang Tammy Abraham. Milan menang 2-1 lawan Inter Milan.
Formasi yang sama dipakai Milan saat bersua Lecce. Milan lagi-lagi meraih hasil positif. Morata bermain sangat apik, mencetak satu gol. Milan menang dengan skor 3-0.
Namun, formasi 4-2-4 dapat ujian penting saat Milan berjumpa Bayer Leverkusen di Liga Champions. Milan kalah dengan skor 0-1. Setelah itu, Milan kalah dengan skor 1-2 dari Fiorentina. Milan kalah dua laga beruntun.
Taktik AC Milan tak Salah, Pemainnya yang Keliru!

Setelah kalah dari Fiorentina, Fonseca menolak taktik yang dipakai jadi biang kerok kekalahan AC Milan. Pelatih asal Portugal itu menyangkal taktiknya yang membuat AC Milan kalah. Dia merasa pemain yang salah.
"Saya pikir kami telah melakukannya dengan baik dengan struktur ini sampai sekarang, bukan karena Fiorentina menciptakan banyak peluang. Yang kurang adalah agresivitas," kata Fonseca.
"Di babak pertama, terlalu mudah untuk membiarkan gol lewat lemparan ke dalam dan gol kedua juga lewat umpan panjang. Saya katakan kepada para pemain saya, ini bukan masalah taktik, ini tentang kurangnya agresivitas dalam bertahan dan menyerang," tegasnya.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A 2024/2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Spesial! Yacine Adli Senang Bisa Jebol Gawang AC Milan dan Bawa Fiorentina Menang
Liga Italia 7 Oktober 2024, 23:59
-
AC Milan Adalah Manchester United-nya Serie A!
Liga Italia 7 Oktober 2024, 20:53
-
Ada Kecerobohan Bek-bek Milan di Balik Gol Kedua Fiorentina
Liga Italia 7 Oktober 2024, 16:00
-
Penalti AC Milan Seharusnya Jatah Christian Pulisic
Liga Italia 7 Oktober 2024, 14:16
-
David de Gea Hanya Sedang Membahagiakan Mereka yang Mencintainya
Liga Italia 7 Oktober 2024, 13:52
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR