Bola.net - Legenda Juventus Lilian Thuram menyebut kasus rasisme terus merebak di Italia karena otoritas Serie A diam saja dan tak melakukan aksi apa pun.
Kasus rasisme merebak belakangan ini di Eropa. Belum lama ini terjadi di Inggris dan korbannya adalah duo Manchester United, Paul Pogba serta Marcus Rashford.
Penyerang Chelsea, Tammy Abraham, juga sempat mengalami perlakuan serupa sebelumnya. Yang terbaru dialami oleh penyerang anyar Inter Milan, Romelu Lukaku.
Hal itu dialaminya saat ia bermain di kandang Cagliari. Saat akan mengeksekusi tendangan penalti, ada sekelompok fans yang menirukan suara monyet.
Lukaku mengaku muak dengan aksi seperti itu. Antonio Conte, pelatih Inter, juga mengecam perilaku barbar para suporter itu. Terlebih itu bukan pertama kalinya terjadi.
Namun fans Inter yang tergabung di sektor Curva Nord malah memberikan pembelaan atas aksi fans Cagliari tersebut. Mereka menganggap hal itu wajar karena para suporter sebenarnya ingin menjatuhkan mental lawan saja dan tak bermaksud bertindak rasis. Hal ini tak terlalu mengejutkan karena mereka sebelumnya juga sempat melakukan aksi rasisme terhadap bek Napoli, Kalidou Koulibaly.
Kenapa Terus Terjadi
Thuram menghabiskan sebagian besar karirnya di Italia. Ia pernah membela Parma dan kemudian jadi legenda Juventus.
Pria asal Prancis ini lantas menegaskan alasan mengapa kasus rasisme masih marak terjadi. Menurutnya hal itu terjadi karena semua pihak, termasuk otoritas liga, hanya bicara saja dan tak melakukan aksi secara nyata.
"Para penggemar tidak akan belajar karena semua yang terjadi hanyalah banyak omong saja dan tidak ada tindakan," buka Thuram kepada Corriere dello Sport.
"Jika tidak ada yang dilakukan, anda memberi mereka hak untuk terus berperilaku dengan cara tertentu. Jelas, mereka yang bertanggung jawab tidak menganggap pelecehan rasis sebagai masalah serius," sindirnya.
“Ada begitu banyak orang yang berbicara, yang menggarisbawahi kebutuhan untuk berubah dan kemudian tidak melakukan apa-apa. Di mata saya, mereka yang tidak melakukan apa-apa berada pada level yang sama dengan mereka yang membuat suara rasis. Beberapa mungkin marah dengan kata-kata saya, tetapi itulah yang saya lihat," tegasnya.
Perbandingan Dengan Prancis
Thuram kemudian memberikan contoh tegas yang diambil otoritas liga di Prancis. Ia mengatakan wasit akan segera menghentikan laga jika ada aksi rasis apa pun.
“Di Prancis, misalnya, wasit akan menghentikan jalannya pertandingan jika ada aksi homofobia di tribun penonton. Mengirim kedua tim ke luar lapangan adalah cara mendidik orang. Saya tidak ingat pernyataan seperti itu terjadi di Italia," sindirnya lagi.
Selain itu, Thuram juga menyebut aksi ini juga terjadi di banyak wilayah di Eropa. Sebab ada kelompok ras tertentu yang merasa lebih superior ketimbang ras lainnya.
“Ketika Anda berbicara tentang rasisme di sepakbola Italia, Anda harus memahami bahwa ini bukan tentang olahraga. Ada rasisme dalam budaya Italia, Prancis, Eropa, dan secara umum 'orang kulit putih'," tuturnya.
"Beberapa orang kulit putih telah memutuskan bahwa mereka lebih unggul daripada orang kulit hitam dan karenanya dapat melakukan apa pun untuk mereka. Sayangnya, itu telah berlangsung selama berabad-abad dan tidak mudah untuk mengubah budaya yang sudah mendarah daging itu," ujar Thuram.
Lilian Thuram memulai karirnya di Italia mulai tahun 1996 bersama Parma. Pada tahun 2001 ia pindah ke Juventus dan cabut ke Barcelona pada tahun 2006.
(Corriere dello Sport)
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ronaldo Tolak Pakai Lencana MVP Serie A di Jersey Juventus
Liga Italia 4 September 2019, 23:42
-
Emre Can Marah Besar ke Juventus, Ada Apa?
Liga Inggris 4 September 2019, 21:20
-
Thuram Klaim Fans Terus Bertindak Rasis Karena Otoritas Serie A Diam Saja
Liga Italia 4 September 2019, 19:23
-
Terungkap, Juventus Sempat Coba Tawar Bek Manchester City Ini
Liga Italia 4 September 2019, 17:40
-
Tanpa Kepastian di Chelsea, Willian Kini Diincar Juventus?
Liga Inggris 4 September 2019, 12:49
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR