
Bola.net - Bulu hidung memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, yaitu menyaring udara yang masuk. Alhasil, merawat bulu hidung sangat penting bagi kesehatan.
Di dalam hidung terdapat bulu halus yang terdiri dari vibrissae dan mikroskopik silia yang berperan dalam menyaring lendir serta kotoran berbahaya agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
Ini penting bagi kesehatan, karena gagalnya penyaringan udara yang masuk dapat berakibat infeksi pada paru-paru. Namun, bulu-bulu hidung sering tumbuh memanjang tidak bersamaan bahkan tumbuh lebat hingga keluar lubang hidung.
Kondisi ini membuat sebagian orang langsung mencabut bulu hidung tanpa pikir panjang. Di balik kebiasaan tersebut, ternyata dapat berujung pada masalah kesehatan. Bulu hidung memang kecil, relatif lebih sedikit, dan tidak terlihat. Namun bulu hidung memiliki fungsi yang sangat vital.
Mengingat perannya yang sangat berarti bagi tubuh, Anda perlu menghentikan kebiasaan mencabut bulu hidung. Ada beberapa dampak buruk dari kebiasaan mencabut bulu hidung bagi kesehatan.
Berikut dampak buruk mencabut bulu hidung bagi kesehatan yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Nyeri dan Iritasi
Dampak buruk mencabut bulu hidung yang pertama adalah nyeri dan iritasi. Kebiasaan mencabut bulu hidung terlalu sering akan membuat bagian dalamnya menjadi rentan untuk dihinggapi kuman penyebab penyakit. Hal ini merupakan awal mula terjadinya infeksi saluran pernapasan.
Mimisan
Dampak buruk mencabut bulu hidung berikutnya adalah mimisan. Pada bulu hidung yang dicabut dengan keras atau secara paksa dapat menyebabkan perdarahan atau mimisan. Kondisi ini khususnya terjadi jika kamu mencabut bulu hidung yang memang bersenggolan dengan pembuluh darah di dalam hidung.
Infeksi Otak
Dampak buruk mencabut bulu hidung yang paling berat adalah infeksi otak. Hal ini dikarenakan daerah sekitar hidung dan mulut merupakan bagian tubuh dengan struktur anatomi yang unik dan kompleks.
Area ini kaya akan pembuluh darah balik (vena), di mana aliran darah dari hidung dan otak bertemu dan bermuara di sinus kavernosus di otak. Selain itu, ketika kamu mencabut bulu hidung hingga menyebabkan perdarahan, juga bisa menjadi sarang bagi bakteri.
Hal ini dikarenakan darah merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhnya bakteri. Bakteri yang berkembang biak tersebut dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan menjalar ke otak, menyebabkan gumpalan di pembuluh darah otak dan sinus kavernosus.
Kondisi ini akan mengakibatkan infeksi selaput otak (meningitis) dan abses otak (infeksi di dalam otak). Inilah sebabnya daerah hidung dan mulut sering disebut sebagai triangle of death atau segitiga kematian.
Radang Paru-Paru
Ketika bulu hidung dicabut, kamu juga akan kehilangan faktor pertahanan terhadap debu dan kotoran dalam udara yang dihirup. Ini akan mengakibatkan berbagai kotoran akan mudah masuk ke dalam saluran pernapasan dan memicu peradangan saluran pernapasan, termasuk radang paru-paru.
Bisulan
Kebiasaan memasukkan tangan yang kotor ke dalam lubang hidung untuk mencabut bulu yang kepanjangan bisa menjadi jalan masuk kuman untuk singgah dan berkembang biak. Salah satu kondisi yang bisa terjadi akibat hal ini adalah bisul yang tumbuh di dalam hidung.
Ingrown Nose Hair
Mencabut bulu hidung terlalu sering dapat membuat pertumbuhan bulu tersebut mengalami masalah. Bulu hidung yang bermasalah tidak akan tumbuh ke arah luar, justru akan masuk ke dalam kulit. Keadaan ini dapat menyebabkan peradangan pada hidung.
Kegunaan Bulu Hidung
Setiap bagian tubuh pada manusia tentunya memiliki kegunaan atau fungsi. Begitu juga dengan bulu hidung yang memiliki fungsi sangat penting. Organ yang memiliki nama lain silia ini merupakan perisai yang melindungi kesehatan paru-paru.
Ketika Anda menarik napas, bulu hidung akan bertugas menyaring segala partikel yang ikut terhirup. Dalam hal ini, bulu hidung akan menyaring partikel berbahaya dan membiarkan udara lewat.
Dibantu oleh lendir, bulu hidung akan memerangkap partikel berbahaya yang terhirup agar tidak sampai ke paru-paru. Partikel tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran atau upil.
Apabila kamu memiliki kebiasaan mencabut bulu hidung, maka fungsi tersebut akan terganggu. Selain itu, Anda juga akan berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi kesehatan yang tidak diinginkan.
Disadur dari: Liputan 6/Penulis: Nisa Mutia Sari/Editor: Nanang Fakhrudin/Dipublikasi: 14 Februari 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ragam Manfaat Kacang Koro untuk Kesehatan Tubuh
Lain Lain 5 Maret 2020, 18:52
-
Waspadai Dampak Buruk Mencabut Bulu Hidung bagi Kesehatan
Lain Lain 5 Maret 2020, 18:40
-
Deretan Cara Mudah dan Alami Menghilangkan Bau Ketiak
Lain Lain 5 Maret 2020, 17:56
-
Ragam Manfaat Renang Gaya Dada untuk Kesehatan Tubuh
Lain Lain 5 Maret 2020, 17:35
-
Cantiknya Zhadela Putri, Pacar Penggawa PSM Asnawi Mangkualam
Open Play 5 Maret 2020, 10:55
LATEST UPDATE
-
Deretan Pemain Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Tak Ada Szoboszlai dan Mbeumo
Piala Dunia 18 November 2025, 14:30
-
Tok! DPR Resmi Sahkan RKUHAP Jadi Undang-Undang, Ini 14 Poin Krusialnya
News 18 November 2025, 14:12
-
Jadwal Timnas Indonesia U-22 Hari Ini, Selasa 18 November 2025: Mali U-22 Part II
Tim Nasional 18 November 2025, 14:05
-
RKUHAP Disahkan: Ini Aturan Baru Pemblokiran Rekening dan Izin Penyadapan
News 18 November 2025, 14:02
-
Melihat Kiprah Cristiano Ronaldo di Piala Dunia: Perjalanan Panjang dari 2006 hingga 2022
Piala Dunia 18 November 2025, 13:24
-
Waduh! Punya Senjata Ilegal, Karim Adeyemi Kena Penalti Rp8,7 Miliar
Bolatainment 18 November 2025, 12:50
-
Terbukti Main Lebih Solid, Sudah Waktunya Portugal Berpisah dengan Cristiano Ronaldo?
Piala Dunia 18 November 2025, 11:53
-
Intip Deretan Fighter BYON Combat Showbiz 6: Tayang Akhir Pekan ini di Vidio
Olahraga Lain-Lain 18 November 2025, 11:50
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR