Bola.net - Di saat kompetisi-kompetisi di dunia dihentikan akibat pandemi virus corona, kompetisi Premier League Belarusia masih terus digulirkan.
Kompetisi-kompetisi di Eropa sudah banyak yang terhenti untuk sementara sejak bulan Maret 2020 kemarin. Penghentian dilakukan demi mencegah virus corona makin menyebar.
Contoh penyebaran akibat virus corona di sepak bola bisa disimak di Italia. Sejumlah laga di sana akhirnya menyebar virus corona ke ribuan orang, termasuk pemain dan staf. Negeri Spaghetti itu sendiri menjadi salah satu negara di dunia yang terhantam virus covid-19 itu dengan parah.
Namun ajaibnya, otoritas sepak bola di Belarusia memutuskna untuk tetap menggelar kompetisi. Hal itu sampai membuat FIFPRO, serikat pemain profesional, menyebut keputusan itu "tidak bisa dipahami".
Kompetisi musim 2020 di negara tersebut dimulai sejak 19 Maret kemarin. Dan pihak federasi sepak bola Belarusia tidak menggelar pertandingan itu secara tertutup. Artinya fans masih bisa datang berbondong-bondong ke stadion.
Rekomendasi Kementrian Kesehatan
Perwakilan dari Federasi Sepak Bola Belarusia, Alesandr Aleinik, membeberkan alasan mengapa liga di negaranya bisa tetap digulirkan. Salah satunya adalah adanya rekomendasi dari pihak Kementrian Kesehatan.
"Saya pikir kami memiliki di bawah 100 kasus ketika musim dimulai," ujarnya pada Sky Sports News.
"Kementerian Kesehatan kami mengambil banyak langkah untuk mencegah penyebaran virus. Mereka mengirim rekomendasi kepada kami dan kami mengirimnya ke klub-klub," akunya.
Fans tentu tidak dibiarkan masuk begitu saja ke stadion. Mereka diberi hand sanitizer dan ada juga pemeriksaan suhu tubuh.
"Angka rata-rata kami untuk musim lalu hanya lebih dari 2.000 penonton dan menjadi lebih rendah pada musim ini setelah berita virus," kata Aleinik.
"Kami tidak mengunci stadion dari akses publik, tetapi kami mencoba untuk menempatkan orang pada jarak tertentu dari satu sama lain. Kami juga menambahkan gel anti-bakteri dan memiliki staf medis yang memantau suhu," tuturnya.
Opini yang Berbeda
Sejauh ini kompetisi Premier League Belarusia sudah berjalan selama sembilan pekan. Berlangsungnya liga itu tentu mengundang banyak perhatian dari seluruh dunia.
Berlangsungnya kompetisi ini juga mengundang kekhawatiran para pemain asing. Namun Alesandr Aleinik mengaku para pemain itu tak sampai menolak bermain.
"Ada pendapat yang berbeda. Pada saat itu kami adalah satu-satunya liga yang bermain dan itu menghasilkan banyak perhatian dari negara dan media lain," kata Aleinik.
"Beberapa pemain, terutama dari luar negeri, prihatin tetapi beberapa pemain benar-benar baik-baik saja dengan keputusan untuk melanjutkan liga. Kami tidak memiliki pemain yang menolak untuk bermain atau meninggalkan kamp klub tetapi ada pendapat yang berbeda," klaimnya.
Corona Sudah Mulai Menyapa
Digelarnya kompetisi Premier League Belarusia ini sejak awal dikhawatirkan bisa memperluas penyebaran virus corona. Kekhawatiran itu akhirnya terjadi juga. virus corona sudah menyapa kompetisi tersebut.
Laga akhir pekan kemarin antara FC Minsk dan Neman Grodno terpaksa ditunda. Sebab ada salah satu pemain yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.
Itu adalah penundaan kedua yang terjadi di kompetisi sepak bola negera tersebut. Sebelumnya, pertandingan liga divisi dua antara FK Arsenal vs Lokomotiv Gomel juga ditunda. Para pemain yang terlibat pun harus menjalani tes kesehatan.
Yang di Luar Negeri Jangan Sok Tahu
Pemimpin pemerintah di Belarus, Presiden Alexander Lukashenko, menghadiri pertandingan hoki es bulan lalu. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan bahwa olahraga "adalah obat anti-virus terbaik" dan bahkan dikutip mengatakan minum vodka akan membantu mengatasi virus tersebut.
Jadi apakah proses pengambilan keputusan Federasi Sepakbola Belarusia dipengaruhi oleh kutipan sang Presiden? Alesandr Aleinik membantahnya.
"Satu hal adalah terjemahan dan yang lainnya adalah konteks. Saya benar-benar tidak ingin mengomentari ini. Keputusan FA kami didasarkan pada semua informasi yang kami dapatkan dari otoritas kesehatan," serunya.
Alenik kemudian memberikan pesan pada semua orang di luar Belarusia agar jangan sok tahu soal benar atau salahnya digelarnya liga tersebut. Sebab mereka tentu tak tahu apa pun soal yang sebenarnya terjadi di negaranya dibanding orang-orang di Belarusia.
"Sulit untuk memberikan komentar yang tepat tentang sesuatu yang terjadi di negara lain. Ketika virus memburuk, perbatasan ditutup."
"Ada tindakan berbeda yang diambil di berbagai negara. Ada pendekatan berbeda. Kami memiliki sistem perawatan kesehatan yang sepenuhnya kami percayai dan berdasarkan komunikasi kami dengan mereka kami mengambil keputusan."
"Ketika seseorang mengatakan itu salah dari luar negeri, kami memiliki perasaan yang lebih baik tentang apa yang terjadi di Belarusia daripada mereka," tegas Alenik.
(sky sports)
Baca Juga:
- Efek Pandemi Corona, Transfer Lima Pemain Top Ini Kemungkinan Besar Sulit Terlaksana
- Dari Buffon, Courtois, Hingga Alisson, Ini Barisan Para Kiper Termahal Dalam Sejarah Sepak Bola
- Lautaro Martinez Hengkang, Ini Para Pemain yang Bisa Menggantikannya di Inter Milan
- Edan! Liga Belarusia Terus Jalan Meski Dunia Dilanda Pandemi Corona
- Kesal Dengan Liga Belarusia yang Bebal, Eks Arsenal Ini Bawa-Bawa Nama Messi dan Ronaldo
- Cerita Direktur Fiorentina yang Tanpa Sadar Tularkan Virus Corona Pada Keluarga Besarnya
- Tanpa Rasa Takut, Kiper Liverpool Ini Siap Beraksi Meski dalam Masa Pandemi Virus Corona
- Virus Corona Menakutkan? Eks Kiper Juventus: Ah, Itu Cuma Flu Biasa
- Premier League 'Project Restart': Pemain Dilarang Lakukan Tekel?
- Cerita Bergomi yang Terinfeksi Corona, dan Akui Kebodohannya Meremehkan Sang Virus
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Edan! Liga Belarusia Terus Jalan Meski Dunia Dilanda Pandemi Corona
Liga Eropa Lain 23 Maret 2020, 19:49
-
Kualifikasi EURO 2020: Skor, Klasemen Akhir, Daftar Pencetak Gol Grup C
Piala Eropa 20 November 2019, 11:21
-
Hasil Pertandingan Jerman vs Belarusia: Skor 4-0
Piala Eropa 17 November 2019, 04:46
LATEST UPDATE
-
Diisukan Masuk Daftar Jual, Gabriel Jesus Masih Setia kepada Arsenal
Liga Inggris 20 November 2025, 00:33
-
Ruben Amorim Akui Manchester United Masih Jauh dari Sempurna
Liga Inggris 20 November 2025, 00:20
-
Enam Gol dalam Tiga Laga, Mengapa Putra Gianluigi Buffon Tidak Main untuk Italia?
Liga Italia 19 November 2025, 23:23
-
Eder Militao Cedera saat Bela Timnas Brasil, Real Madrid Rugi Dua Pekan
Liga Spanyol 19 November 2025, 23:01
-
Prediksi Persija Jakarta vs Persik Kediri 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 23:00
-
Arsenal Kena Pukulan Berat, Gabriel Magalhaes Absen Sebulan
Liga Inggris 19 November 2025, 21:34
-
Di Balik Kritik, Xabi Alonso Mendapat Dukungan Kredibel dari Legenda Real Madrid
Liga Spanyol 19 November 2025, 21:13
-
Vinicius Junior dan Peringatan Toni Kroos: Perilaku yang Bisa Merugikan Real Madrid
Liga Spanyol 19 November 2025, 20:21
-
Juventus dan Kesenjangan Kualitas Skuad: Jalan Panjang untuk Kembali ke Puncak
Liga Italia 19 November 2025, 20:03
-
Prediksi Persijap Jepara vs Semen Padang 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 19:30
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37

























KOMENTAR