
Bola.net - Ajax Amsterdam semakin menegaskan status mereka sebagai pabrik pemain-pemain muda berkualitas. Klub Belanda ini biasa mengembangkan pemain muda berbakat, lalu menjualnya dengan harga tinggi.
Praktik tersebut sudah dilakukan Ajax selama belasan tahun, tidak terkecuali musim ini. Transfer Antony ke Manchester United jadi contoh nyata yang cukup konkret.
Nahasnya, bursa transfer modern ini bisa dibilang tidak sehat. Dalam sebagian kasus, Ajax terpaksa melepas pemain yang sebenarnya tidak masuk daftar jual, meski tentu mereka meraup untung.
Situasi tersebut memburuk dengan proses kepindahan Antony ke MU. Saat ini, Ajax seolah-olah mudah dipaksa dan ditekan oleh pemain.
Ajax ditekan pemain
First Antony, then Kudus, then Alvarez.
— Bill Eshun (@Bill_Eshun) September 1, 2022
I wonder how Ajax management communicates with players to lead them into boycotting training sessions🤔#DeadlineDay pic.twitter.com/TYHJ6lhNxt
Transfer Antony ke MU tidak berjalan mudah. Ajax sempat mendorong mundur MU dengan memasang harga tinggi, tapi Setan Merah terus bersikeras hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan.
Nahasnya, saga transfer ini sempat menodai hubungan Antony dengan Ajax. Demi memaksakan tranfer ke MU, Antony sempat melakukan mogok latihan untuk mendesak klub.
Nahas bagi Ajax, cara Antony ini ditiru oleh pemain-pemain lain, yaitu Mohammed Kudus dan Edson Alvarez. Menjelang deadline day September 2022, dua pemain itu dihubungkan dengan klub-klub Premier League.
Kabarnya Kudus dibidik Everton, Alvarez dibidik Chelsea. Ajax ogah menjual, tapi kedua pemain itu mendesak klub dengan melakukan mogok latihan, meniru cara Antony.
Eksodus skuad
Lost Erik Ten Hag
— WhoScored.com (@WhoScored) August 31, 2022
Lost Ryan Gravenberch
Lost Noussair Mazraoui
Lost Sebastien Haller
Lost Andre Onana
Lost Nicolas Tagliafico
Lost Lisandro Martinez
Lost Antony
Everton want Mohammed Kudus
Chelsea want Edson Alvarez
😵 This summer has been BRUTAL for Ajax
Penolakan Ajax menjual Kudus dan Alvarez sebenarnya cukup masuk akal. Musim panas ini Ajax sudah kehilangan banyak pilar penting, terjadi eksodus skuad.
Pelatih Erik ten Hag hengkang ke MU, lalu nama-nama top lainnya pun menyusul. Sebut saja Lisandro Martinez, Antony, Tagliafico, Onana, Haller, Mazraoui, bahkan Gravenberch.
Ajax harus kehilangan banyak pemain di saat yang sama, tentu situasinya sulit. Situasi ini berarti kemunduran bagi perkembangan Ajax, harus membentuk tim kembali mulai dari nol.
Untung besar
Ajax have made over €300m from just these four players 😲 pic.twitter.com/46lxfh41Mn
— ESPN FC (@ESPNFC) August 31, 2022
Di sisi lain, aktivitas transfer tersebut tentu membuat Ajax untuk besar. Sebagai contoh, mereka menjual Antony dengan harga 100 juta euro ke MU. Angka tersebut cukup untuk menutup biaya operasional Ajax semusim ke depan.
Transfer Antony bukan satu-satunya yang menguntungkan. Bahkan, Ajax sudah biasa menjual pemain dengan harga selangit. Pemain-pemain tersebut dikembangkan sejak muda, jadi Ajax untung besar.
Artinya, meski harus berulang kali mengalami kemunduran skuad, paling tidak Ajax bisa menatap musim dengan kantong tebal.
Sumber: Bola, ESPN FC, Whoscored
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Liverpool Resmikan Transfer Arthur Melo dari Juventus
- Rapor Pemain Manchester United Saat Menang Tipis atas Leicester City: Dalot Solid, Elanga Kenapa?
- Highlights Leicester City 0-1 Manchester United: Kemenangan Ketiga Beruntun Setan Merah!
- Man of the Match Leicester City vs Manchester United: Diogo Dalot
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
6 Rekrutan Anyar Manchester United pada Bursa Transfer Musim Panas 2022
Liga Inggris 2 September 2022, 23:50
-
Jadwal Liga Inggris 2022-23: Man United vs Arsenal, Live Streaming di Vidio
Liga Inggris 2 September 2022, 23:45
-
Bintang PSV Eindhoven Sebal Kena Ghosting dan Di-PHP Manchester United
Liga Inggris 2 September 2022, 21:35
-
Jadi Cadangan Lawan Leicester, Ronaldo dan Casemiro Bakal Starter Lawan Arsenal?
Liga Inggris 2 September 2022, 21:23
-
Erik Ten Hag Siapkan Tim Terbaik Manchester United untuk Bekuk Arsenal
Liga Inggris 2 September 2022, 21:09
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR