
Bola.net - Fenerbahce secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Jose Mourinho pada Jumat, 29 Agustus 2025. Pemecatan ini menandai yang ketujuh kalinya pelatih asal Portugal tersebut kehilangan pekerjaan secara prematur.
Keputusan drastis tersebut diambil setelah klub Turki ini merasakan kegagalan lolos ke Liga Champions. Performa mengecewakan di awal musim domestik turut mempercepat berakhirnya masa jabatan Mourinho di Istanbul.
Menurut laporan Reuters, pemutusan kontrak dilakukan melalui kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Meski demikian, tekanan dari hasil buruk jelas menjadi faktor dominan dalam pengambilan keputusan tersebut.
Kekalahan dari Benfica pada babak kualifikasi Liga Champions menjadi pukulan pertama. Posisi yang tertinggal dari rival sekota Galatasaray di Super Lig membuat kedudukan Mourinho semakin tidak stabil.
Pemecatan terbaru ini memperpanjang daftar perjalanan karier berliku sang pelatih. Bersama Fenerbahce, Mourinho kini telah mengalami tujuh kali kehilangan jabatan secara tidak normal dalam perjalanan kepelatihannya.
Dua Kali Dipecat Chelsea: 2007 dan 2015
Pengalaman pertama Mourinho kehilangan pekerjaan terjadi di Chelsea pada September 2007. Ketegangan dengan pemilik Roman Abramovich mencapai puncaknya akibat perbedaan pandangan soal transfer dan peran Avram Grant dalam struktur manajemen.
Meskipun kepergiannya dikemas sebagai "kesepakatan bersama", konflik internal yang berkepanjangan menjadi akar permasalahan utama. Mourinho terpaksa meninggalkan Stamford Bridge setelah tiga musim memimpin The Blues.
Delapan tahun berselang, nasib serupa menimpa Mourinho di tempat yang sama. Pada Desember 2015, Chelsea mengalami keterpurukan dengan terdampar di posisi ke-16 Liga Inggris setelah start musim yang sangat buruk.
Berdasarkan catatan ESPN, klub mengumumkan pemecatan tersebut sebagai "mutual consent". Namun performa mengecewakan telah menghabiskan kesabaran Abramovich terhadap pelatih yang pernah membawa Chelsea meraih berbagai gelar.
Kedua episode pemecatan ini mencerminkan pola karakteristik Mourinho. Kesuksesan awal yang gemilang seringkali berakhir dengan konflik berkepanjangan atau kemerosotan performa tim.
Mourinho di Real Madrid dan Manchester United
Petualangan Mourinho di Real Madrid berlangsung selama tiga musim sebelum berakhir pada 2013. Perselisihan dengan beberapa pemain kunci dan pernyataan kontroversial di depan publik membuat hubungan internal menjadi tidak dapat dipertahankan lagi.
Meski berhasil mempersembahkan trofi La Liga, atmosfer tegang yang berkepanjangan akhirnya mengakhiri masa baktinya di Santiago Bernabeu. Mourinho terpaksa pamit dari klub raksasa Spanyol tersebut.
Manchester United merasakan pengalaman serupa pada 2018. Desember tahun tersebut menjadi saksi berakhirnya era Mourinho di Old Trafford setelah tim mengalami awal musim terburuk dalam beberapa dekade di Liga Premier.
Ketegangan dengan Paul Pogba, pemain termahal saat itu, menjadi sorotan utama. Perseteruan terbuka antara keduanya yang kerap mencuat ke permukaan membuat suasana dressing room menjadi tidak kondusif.
Pihak manajemen United akhirnya memilih jalan berpisah ketika performa tim tidak kunjung menunjukkan perbaikan. Kedua pemecatan ini memperkuat kesan bahwa gaya konfrontatif Mourinho kerap menimbulkan ketegangan yang berujung pada perpisahan prematur di klub-klub besar.
Mourinho di Tottenham dan AS Roma
Pemecatan Mourinho dari Tottenham pada April 2021 menjadi salah satu yang paling kontroversial. Keputusan klub untuk memecat sang pelatih dilakukan hanya enam hari sebelum final Carabao Cup berlangsung.
Meskipun masih memiliki peluang meraih gelar, performa buruk di Liga Inggris dan keterlibatan klub dalam kontroversi Liga Super Eropa membuat posisinya menjadi tidak kuat. Tottenham memilih mengambil risiko dengan mengorbankan Mourinho menjelang laga penting.
Setelah itu, Mourinho melanjutkan karier ke Italia bersama AS Roma. Ia sempat mengantarkan klub meraih trofi kompetisi Eropa, namun pada Januari 2024 pihak manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontrak.
Hasil liga yang tidak memuaskan, ditambah dengan catatan disiplin yang buruk, membuat Roma kehabisan kesabaran. Mourinho sekali lagi harus merasakan pahitnya dipecat dari klub yang pernah dipimpinnya.
Pola yang Terulang: Riwayat Pemecatan Jose Mourinho
Analisis terhadap perjalanan karier Mourinho menunjukkan pola yang konsisten. Pemecatan hampir selalu dipicu oleh dua faktor utama: hasil buruk atau konflik internal yang berkepanjangan.
Di Chelsea, Real Madrid, dan Manchester United, faktor hubungan dengan pemain maupun pemilik klub menjadi penentu utama. Sementara di Tottenham, Roma, dan Fenerbahce, penurunan performa menjadi pemicu utama habisnya kesabaran manajemen.
Berikut kronologi lengkap pemecatan Jose Mourinho selama karier kepelatihannya:
1. Chelsea (2007): Pemecatan perdana terjadi akibat konflik berkepanjangan dengan pemilik Roman Abramovich. Pencapaian yang kurang memuaskan pada musim ketiga turut mempercepat keputusan tersebut.
2. Real Madrid (2013): Mourinho dipecat setelah tiga tahun menjabat. Perselisihan dengan sejumlah pemain dan ekspresi kekecewaan yang ditunjukkan secara terbuka pasca kekalahan menjadi faktor pemicu.
3. Chelsea (2015): Pada periode kedua kepemimpinannya, Mourinho kembali dipecat setelah mengalami musim berat. Tim hanya mampu bertengger di peringkat ke-16 Liga Inggris saat itu.
4. Manchester United (2018): Mourinho meninggalkan Old Trafford usai menjalani start musim yang buruk. Performa tersebut menjadi salah satu yang terburuk klub dalam beberapa dekade, ditambah perseteruan terbuka dengan bintang Paul Pogba.
5. Tottenham (2021): Mourinho dipecat kurang dari 18 bulan setelah bergabung. Keputusan diambil tepat sebelum final Carabao Cup, menyusul kinerja Premier League yang mengecewakan dan kontroversi Liga Super Eropa.
6. AS Roma (2024): Mourinho diberhentikan pada Januari 2024 karena performa buruk di liga. Kombinasi hasil mengecewakan dan catatan disipliner yang buruk menjadi alasan utama pemecatan.
7. Fenerbahçe (2025): Pada 29 Agustus 2025, ia diberhentikan setelah klub gagal mencapai Liga Champions. Kinerja buruk di awal musim Super Lig turut mempercepat keputusan tersebut.
Apa Selanjutnya bagi Mourinho?
Mourinho kini berada di titik krusial dalam kariernya. Meski sudah tujuh kali mengalami pemecatan, reputasinya masih mampu menarik perhatian klub-klub, baik di Eropa maupun Timur Tengah.
Beberapa media Eropa menyebutkan namanya sebagai kandidat potensial untuk Rangers di Skotlandia. Klub-klub kaya di Arab Saudi juga disebut-sebut tertarik dengan jasa pelatih berusia 62 tahun tersebut.
Namun, pola pemecatan yang berulang menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depannya. Era Mourinho di level teratas sepak bola Eropa mungkin sudah mencapai penghujung.
"The Special One" mungkin masih memiliki daya tarik tersendiri. Akan tetapi, masa depannya sangat bergantung pada klub mana yang berani memberikan kepercayaan lagi setelah rentetan kegagalan tersebut.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Prediksi Brighton vs Manchester City 31 Agustus 2025
- Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 30 Agustus - 1 September 2025
- Manchester United vs Burnley: Setan Merah Diprediksi Raih Kemenangan Perdana!
- Senne Lammens Batal Gabung MU, Segera Pindah ke Galatasaray?
- Mengapa Semua Orang Menyukai NGolo Kante?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Klub Pertama Kumpulkan Semua Gelar UEFA, Chelsea Dapat Penghargaan Spesial
Liga Champions 29 Agustus 2025, 23:28 -
Enzo Fernandez Cocok untuk Real Madrid, Masalahnya Cuma Harga!
Liga Spanyol 29 Agustus 2025, 21:49 -
Rekor Baru: Enam Wakil Inggris di Liga Champions Musim Ini, Begini Penjelasannya
Liga Champions 29 Agustus 2025, 11:25
LATEST UPDATE
-
Frank Lampard Angkat Coventry City, Dari Tim Terlupakan Jadi Penantang Promosi
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 23:38 -
Link Live Streaming AS Roma vs Lille - Nonton Liga Europa di Vidio
Liga Eropa UEFA 2 Oktober 2025, 22:46 -
Mungkinkah Cesc Fabregas Kembali ke Inggris dan Jadi Manajer Manchester United?
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 21:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR