
Bola.net - Pagi itu, Selasa (26/2/2019), kami sedang bercengkerama di depan Hotel 24, Leipzig, Jerman. Waktu menunjukkan sekira pukul 08.30 waktu setempat. Datanglah seorang kakek yang masih nampak segar.
"Hei, kalian berasal dari mana?," tanya kakek itu.
"Kami dari Asia, dari Indonesia. Ini dari Hong Kong. Kakek asli penduduk sini?," jawab kami sambil balik bertanya pada kakek tersebut.
Singkat cerita, kakek itu kemudian berbagai banyak kisah. Kisah tentang keindahan kota Leipzig. Dan, yang membuat kami tertegum kaget saat tahu berapa usianya. Ternyata, kakek itu sudah berusia 93 tahun.
"Leipzig sungguh nyaman, di sini sangat cocok untuk tempat tinggal. Selamat menikmati Leipzig ya," begitu kata kakek sambil berlalu.
Benar saja. Kami datang ke Leipzig saat kota itu sedang bersahabat. Cuaca yang tidak terlalu dingin. Matahari yang bersinar dengan cukup cerah. Tidak panas, tapi juga tidak dingin. Sangat nyaman bagi warga dari daerah tropis.
Setelah penuturan kakek tersebut, kami yang datang ke Leipzig untuk acara Bundesliga Media Visit, memutuskan untuk berkeliling Leipzig. Kami memilih berjalan kaki agar mendapatkan nuansa yang lebih nyaman dan menikmati sinar mataharinya.
Dan, tidak salah memang apa yang di katakan oleh kakek tadi. Leipzig memang indah. Ya, indah dan menyenangkan. Belakangan kami juga menyadari jika Leipzig adalah kota yang paling layak dihuni di Jerman berdasar pada sebuah studi yang terbit pada tahun 2013.
Monumen Johann Sebastian Bach
Ada beberapa tempat yang kami kunjungi selama di Leipzig. Dan, yang paling membuat terkesan, meskipun sejatinya kami tidak sengaja bisa sampai ke tempat itu, adalah monumen dari Johann Sebastian Bach. Sungguh, itu adalah kesan yang tak terlupakan.
JS Bach adalah salah satu musisi paling sohor di dunia. Bahkan, Ludwig van Beethoven dan Wolfgang Amadeus Mozart pun mengaku terilhami oleh sosok Bach.
Monumen Johan Sebastian Bach yang terdapat di kota Leipzig, Jerman. (c) Asad Arifin
Sebelum menginjakkan kaki ke monumen Bach. Kami sudah sadar bahwa Leipzig cukup identik dengan sosok Bach. Sebab, kami sering menemukan potret Bach di aneka pernik khas kota Leipzig. Bach memang populer di Leipzig, tempat di mana dia menelurkan karya-karya indah dan tempat dia wafat pada 28 Juli 1750.
Di bawah monumen Bach, kami semakin sadar bawah Leipzig memang indah, seperti alunan nada yang dirangkai oleh Bach.
Semoga, semoga! Semoga bisa kembali ke Leipzig dan memutar Brandenburg Concertos di bawah monumen JS Bach.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bolanet Unseen: Mengagumi Leipzig, Menikmati J.S Bach
Open Play 1 Maret 2019, 15:14 -
Bolanet Unseen: Siapkan Amunisi Sebelum ke Jerman
Open Play 21 Februari 2019, 15:11 -
Bolanet Unseen: Ketika Populasi Tuna Asmara Berkurang Satu
Open Play 1 Februari 2019, 20:19 -
Bola.net Unseen : Aksi Solidaritas untuk Prabangsa
Open Play 25 Januari 2019, 15:12 -
Bola.net Unseen: Bergabung dalam Aksi Tolak Kekerasan pada Jurnalis
Open Play 25 Januari 2019, 13:15
LATEST UPDATE
-
Bayern Coba Goda Jurrien Timber, Begini Respon Arsenal
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:06 -
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR