
Bola.net - Rider Petronas Yamaha SRT MotoGP, Andrea Dovizioso, ikut beropini soal tragedi tiga rider muda yang meninggal dunia dalam kurun empat bulan, yakni Jason Dupasquier, Hugo Millan, dan Dean Berta Vinales. Belakangan, penghuni MotoGP panas akibat berdebat soal solusi apa yang bisa mencegah terulangnya insiden macam ini.
Ketiga rider ini meninggal dalam usia 19, 14, dan 15 tahun. Nyawa mereka terenggut dalam kecelakaan yang melibatkan beberapa rider lainnya, tertabrak motor dari belakang dan tak bisa menghindar. Banyak pihak meyakini bahwa tak seharusnya anak muda dibiarkan balapan dalam usia yang terlalu dini.
Tak hanya itu, ajang-ajang junior seperti Moto3, WorldSSP300 dan Talent Cup dinilai sangat berbahaya karena terlalu banyak peserta. Level kejuaraan-kejuaraan ini juga sangat sengit berkat performa motor mereka yang setara, hingga para rider melaju sangat berdekatan satu sama lain sejak start sampai finis.
Semua Ahli Harus Duduk Bareng

Tak sedikit yang yakin pengurangan jumlah peserta dan perombakan regulasi teknis harus dilakukan. Namun, lewat GPOne, Kamis (30/9/2021), Dovizioso menyebut tak ada solusi instan. "Opini saja tak ada gunanya. Harusnya kami duduk bareng dan bicara dengan berbagai ahli: para rider, pihak yang bikin sirkuit, dan pihak yang bikin regulasi," ujarnya.
Rider Italia ini juga menyatakan, 'model' insiden yang dialami Dupasquier, Millan, dan Vinales akan selalu berpotensi terjadi, tak peduli seberapa aman sirkuitnya. "Aspek yang jelas adalah, meski tingkat keselamatan sudah sangat maju, sayangnya tak ada solusi untuk kecelakaan saat si pembalap berada di trek," tuturnya.
"Saya bahkan tak bisa memikirkan satu pun solusi saat ini. Tak banyak yang bisa dilakukan dalam dinamika macam itu. Fakta bahwa semua sirkuit kini sudah jauh lebih aman, bahkan bikin kita lupa betapa mudahnya beberapa hal tertentu terjadi, tak peduli betapa kerasnya Anda ngotot dan seberapa besar risiko yang Anda ambil," lanjutnya.
Usia Bukan Pokok Masalah

Dovizioso uniknya mensinyalir bahwa menaikkan batasan usia minimum untuk para rider yang ingin balapan bukan solusi yang jitu, karena para pembalap yang sudah senior pun kadang tak bisa bersikap dewasa ketika berada di trek. "Memang benar makin banyak rider muda yang balapan, dan mereka tak cukup pengalaman," ujarnya.
"Namun, saya tak mau berkomentar lebih, karena kadang saya tak melihat perilaku yang lebih dewasa pada para rider yang lebih tua. Saya punya gagasan sendiri soal ini, namun saya tak mau blak-blakan seperti beberapa orang hanya karena marah. Harusnya kami lebih konstruktif," lanjut tiga kali runner up MotoGP ini.
"Bicara dengan Dorna dan FIM bakal bagus, namun ada dinamika di mana satu opini takkan cukup untuk mengubah situasi. Jika ingin mengubah usia minimum, maka Anda harus cari solusi jangka panjang, karena ketika ada investasi penting, Anda takkan bisa mengubah situasi dalam satu hari saja," pungkas Dovizioso.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Formula 1 ke Qatar, Aleix Espargaro: Pasti Aspalnya Bakal Rusak!
- Dituduh Beri Pengaruh Negatif ke Rider Muda, Marquez Dibela Quartararo-Bagnaia
- Marc Marquez Tanggapi Michel Fabrizio: Kok Tega Komen Negatif dalam Masa Duka?
- Jack Miller: Ngeri, Tak Seharusnya Banyak Rider Muda Meninggal Dunia
- Ikuti MotoGP: Qatar Masuk Kalender Formula 1 2021, Sepakati Kontrak 2023-2032
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Andrea Dovizioso: Jangankan Rider Muda, Rider Tua Saja Tak Dewasa Kok
Otomotif 1 Oktober 2021, 12:39
-
Tanpa Target di Austin, Andrea Dovizioso Ingin Tambah Jam Terbang Bareng Yamaha
Otomotif 29 September 2021, 14:23
-
Andrea Dovizioso Merasa Beruntung Bisa Balapan Sambil 'Uji Coba' Bareng Yamaha
Otomotif 28 September 2021, 09:42
-
Andrea Dovizioso Digaet Yamaha demi Bocorkan 'Rahasia' Ducati dan Aprilia
Otomotif 23 September 2021, 14:24
-
Andrea Dovizioso: Fabio Quartararo Menakutkan, Pecco Bagnaia Tangguh
Otomotif 23 September 2021, 09:38
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR