
Bola.net - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, jadi sorotan usai melakukan blunder besar dalam balapan utama MotoGP San Marino di Sirkuit Misano pada Minggu (8/9/2024). Akibat blundernya ini, kini keunggulannya yang tadinya sudah mencapai 26 poin, menyusut menjadi 7 poin saja atas Pecco Bagnaia dalam perebutan gelar dunia.
Start keempat, Martin naik ke posisi kedua pada lap pembuka. Sejak itu, rider Spanyol ini mengejar Bagnaia yang sedang memimpin. Namun, pada Lap 7, hujan turun dan membuat trek menjadi licin. Sebanyak 10 pembalap terdepan yang tadinya sudah saling berjauhan, jadi berdekatan dan menyajikan aksi saling salip yang menegangkan.
Hujan semakin deras dan Martin pun merasa kondisi trek sudah membahayakan. Pada akhir lap, ia pun masuk ke pit lane untuk berganti ke motor kedua dengan setup basah, sementara pembalap lain memilih tetap di trek. Ia pun kembali ke lintasan di posisi 15. Sayangnya, dalam dua lap saja, hujan berhenti dan trek terus mengering.
Taruhan yang Tidak Terbayar

Martin lalu ke pitlane lagi untuk kembali ke motor pertama dengan setup kering. Ia tetap masuk ke lintasan di posisi 15 dan tak bisa memperbaiki posisi sampai finis. Ia juga harus legawa melihat kemenangan jatuh ke tangan Marc Marquez, sementara Bagnaia, rival utamanya dalam perebutan gelar, finis kedua dan meraup 20 poin.
"Saya ke pitlane karena hujan. Dari Tikungan 3 sampai 11, aspalnya sangat basah. Menunggu dua lap lagi bakal ideal karena hujannya berhenti. Apakah kami bicara dengan tim soal cuaca? Tidak, saya tak tahu kondisinya bakal seperti apa dan itulah yang mungkin meyakinkan saya untuk ke pitlane," ungkap Martin kepada GPOne usai balap.
"Apa yang saya pikirkan ketika taruhan tak terbayarkan? Saya langsung sadar saat meninggalkan pit. Saat masuk ke lintasan lagi, saya berada di grup kecil yang mungkin bisa saya salip, tetapi saya mencemaskan bendera hitam. Jadi, saya hanya coba mengerahkan segalanya, dan akhirnya saya membawa pulang satu poin," lanjutnya.
Bakal Tiru Strategi Pecco Bagnaia
Martin pun mengakui blunder ini sepenuhnya kesalahannya sendiri. Namun, ia menyayangkan tak ada diskusi mendalam dengan timnya soal perkiraan cuaca. "Sangat penting berkomunikasi dengan tim, dan kali ini kami tak melakukannya. Ini 100% kesalahan saya. Namun, sangat penting punya beberapa informasi lebih sebelum GP," ucapnya.
Lalu, apa pelajaran yang ia petik dari blunder ini? Juara dunia Moto3 2018 dan runner up MotoGP 2023 ini pun menyatakan pentingnya meniru strategi rival utama, yakni Bagnaia, ketika sudah memasuki masa-masa genting perebutan gelar dunia. Inilah yang akan ia lakukan pada seri-seri mendatang.
"Saya mengambil keputusan dan itu tidak tepat, jadi kami hanya harus belajar dari pelajaran ini. Mungkin ketimbang fokus pada balapan dan ingin menang, seharusnya saya berperilaku berdasarkan apa yang dilakukan rival utama saya dalam perebutan gelar dunia. Lain kali, saya akan menunggu," tutup Martin.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Repsol dan Honda Resmi Umumkan Perpisahan Usai 30 Tahun Kerja Bareng di MotoGP
- Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2024
- Hasil Race 2 WorldSBK Prancis 2024: 3 Juara Dunia Kompak Cedera dan Absen, Nicolo Bulega Menang
- MotoGP San Marino 2024: Marc Marquez Berjaya di Rumah Pecco Bagnaia Usai Blunder Jorge Martin
- Update Klasemen Pembalap MotoGP 2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Rider MotoGP Soal Drama Jorge Martin di San Marino: Bukan Blunder, Cuma Apes!
Otomotif 9 September 2024, 14:12
-
Apa Pelajaran yang Dipetik Jorge Martin Usai Blunder Flag-to-Flag di MotoGP San Marino?
Otomotif 9 September 2024, 10:08
-
Klasemen Sementara MotoGP 2024 Usai Seri San Marino di Misano
Otomotif 8 September 2024, 19:57
-
Klasemen Sementara MotoGP 2024 Usai Sprint Race Seri San Marino di Misano
Otomotif 7 September 2024, 20:41
LATEST UPDATE
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR