Bola.net - - General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'Igna mengaku takjub melihat perubahan mentalitas sang pembalap, Andrea Dovizioso yang selalu tenang dan tak gegabah. Faktor inilah yang kerap disebut-sebut sebagai penunjang utama performa gemilangnya selama MotoGP 2017.
Sering dilupakan, Dovizioso pun menggebrak tahun ini. Dengan karakternya yang begitu kalem, tak pernah cekcok dengan rival dan jarang melakukan kesalahan, rider Italia ini sukses merebut enam kemenangan, memaksa Marc Marquez harus menunggu sampai seri terakhir untuk mengunci gelar.
"Ketika Anda menjadi runner up usai bertarung sampai akhir, berarti Anda hanya tertinggal sedikit. Hal macam ini tak terjadi setiap tahun atau kepada semua orang. Menang jelas bakal lebih menyenangkan. Dovi tampil lebih baik dan melampaui ekspektasi kami. Ia rider hebat dan musim balapnya berjalan 'indah'," ujar Dall'Igna kepada Motosprint.
Selama beberapa tahun terakhir, Dovizioso memang begitu intensif bekerja sama dengan psikolog olahraga, demi memperlancar pendekatannya saat menjalani balapan. Dall'Igna sendiri meyakini bahwa MotoGP Aragon 2016 merupakan awal gebrakan Dovizioso, di mana ia hanya finis ke-11 namun kegigihannya mencuri banyak perhatian.
Banyak faktor menentukan performa. Perkembangan motor membantu Dovi. Saya melihat kemajuan besar dalam dirinya sejak Aragon 2016, itulah titik baliknya. Sejak itu, kemajuan mentalitasnya juga sangat pesat. Ia membuat saya terkesan dengan caranya mengendalikan musim ini serta berduel dengan Marc sampai akhir.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bos Ducati Takjub Perubahan Mentalitas Dovizioso
Otomotif 22 Desember 2017, 13:25
-
Lorenzo Ingin Lawan Sengit Dovizioso di MotoGP 2018
Otomotif 22 Desember 2017, 12:03
-
'Zarco dan Dovizioso Punya Jalan Pikiran yang Sama'
Otomotif 22 Desember 2017, 10:05
-
Dari Dovizioso Sampai Zarco: 8 Momen Terpenting MotoGP 2017
Open Play 21 Desember 2017, 16:00
-
Dovizioso: Bukan Motor, Rider yang Bikin Perbedaan di Ducati
Otomotif 21 Desember 2017, 15:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR