
Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyatakan bahwa lima kali juara dunia GP500, Mick Doohan, punya andil penting dalam kemenangannya di MotoGP Sachsenring, Jerman, Minggu (20/6/2021). Kepada Crash.net, Marquez menyatakan Doohan memberikan 'ceramah' panjang soal cara menghadapi cedera parah.
Seperti yang diketahui, Doohan hadir dalam MotoGP Mugello, Italia, akhir Mei lalu dan berjumpa dengan Marquez di grid. Usai balapan, Marquez mengaku melakukan pembicaraan serius dengan Doohan, namun menolak membeberkan topiknya. Ternyata, sebelum bertemu di Mugello, Doohan sempat meneleponnya.
Doohan menyemangati Marquez untuk bangkit dari cedera patah tulang humerus, mengingat ia pernah cedera kaki kanan parah usai kecelakaan di GP500 Belanda 1992, yang bikin Doohan juga harus absen lama dan kakinya nyaris diamputasi. Kala itu, ia harus rela gelar jatuh ke tangan Wayner Rainey, dan Kevin Schwantz pada 1993.
Hanya Buka Kuping untuk yang Benar-Benar Mau Bantu

"Saat cedera, saya selalu merasa bisa 'comeback' dan kembali kuat. Tapi sejak pertama kali saya naik motor MotoGP di Portimao, saya sadar saya masih sangat jauh dari level saya yang dulu. Sejak itu, semua sangat berat. Balapan-balapan berikutnya bahkan lebih sulit," ungkap Marquez, yang gagal finis beruntun di Le Mans, Mugello, dan Catalunya.
"Situasi saya sulit, namun saya coba melupakan semuanya dan fokus pada sisi personal dan profesional saya. Saya coba mengabaikan komentar-komentar dari luar, hanya mendengarkan orang yang memang mau membantu saya, coba menemukan sesuatu atau opini yang membantu saya, yakni panggilan telepon dari Mick," lanjutnya.
Berkat nasihat-nasihat Doohan, Marquez pun menghadapi masa-masa kelam dengan kepala tegak, merasa optimistis suatu saat nanti akan kembali ke levelnya yang dulu. Secara perlahan, dimulai dari 87 lap yang ia jalani di Catalunya, mental delapan kali juara dunia ini pun bangkit, diiringi kondisi lengan dan bahunya yang membaik.
Alami Masalah yang Sama Persis
"Saya bertemu Mick di Mugello dan saya tahu ia pernah ada di situasi serupa pada 1992-1993. Kami bicara di telepon selama 30 menit dan saya menyimak dan ia membicarakan segalanya. Ia menjelaskan situasinya, namun ia juga terasa menjelaskan situasi saya. Masalah kami sama persis. Misalnya cara memahami motor," ujar Marquez.
"Kami tak bisa berkendara dengan cara yang kami mau. Kami melakukan kesalahan bodoh, kecelakaan bodoh, dalam beberapa balapan bisa cepat, dalam latihan bisa lamban, dan kami tak tahu apa alasannya. Semua masalah yang saya hadapi tahun ini, dijelaskan oleh Mick lewat pengalamannya dulu," tutupnya.
Berkat dukungan dari Honda, dokter, keluarga, dan juga wejangan-wejangan Doohan, Marquez pun akhirnya menang lagi untuk pertama kali sejak MotoGP Valencia 2019, dan ini juga kemenangannya yang ke-11 kali beruntun di Sachsenring. Ia juga kini jadi rider Honda terbaik dengan duduk di peringkat 10 di klasemen.
Sumber: Crashnet
Video: Sujud Syukur dan Tangis Haru Marc Marquez Usai Menangi MotoGP Sachsenring
Baca Juga:
- Klasemen Sementara Formula 1 2021 Usai Seri Prancis
- Hasil Balap Formula 1 GP Prancis: Max Verstappen Bekuk Lewis Hamilton
- All Hail SachsenKing: Inilah Reaksi Netizen Soal Kemenangan Besar Marc Marquez
- Klasemen Sementara MotoGP 2021 Usai Seri Sachsenring, Jerman
- Menangi Sachsenring, Marc Marquez Emosional Teringat Masa-Masa Kelam
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda: Kemenangan Marc Marquez Tak Jamin Masalah Sudah Teratasi
Otomotif 21 Juni 2021, 15:50
-
Kaget Menang di Jerman, Honda: Marc Marquez Memang Sulit Ditebak!
Otomotif 21 Juni 2021, 14:28
-
Jack Miller Senang Lihat Marc Marquez Emosional Usai Menang Lagi
Otomotif 21 Juni 2021, 12:28
-
Fabio Quartararo: Dari Planet Lain, Marc Marquez Terbaik dalam Sejarah
Otomotif 21 Juni 2021, 11:26
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR