Bola.net - - Dalam dunia olahraga, terutama dunia balap, demi merebut kemenangan, jelas seorang pembalap harus mengalahkan para rivalnya tanpa ampun dan belas kasihan. Namun apakah mereka benar-benar merupakan 'musuh', baik di dalam maupun luar lintasan? Cal Crutchlow pun punya penjelasan soal ini.
Crutchlow yang menjalani debut MotoGP pada 2011, saat ini tengah membela LCR Honda Castrol. Tak pelak lagi bahwa Crutchlow merupakan salah satu rider dengan karakter paling menonjol. Meski dikenal humoris, rider Inggris juga dikenal suka blak-blakan dan frontal dalam menyampaikan pendapatnya.
Meski begitu, perilaku Crutchlow yang satu ini justru membuatnya punya banyak 'teman' di kalangan para rival, walau mereka juga pernah cekcok dengannya. Rider 31 tahun ini pun yakin seorang rider tak perlu benci-benci amat pada rivalnya, namun juga tak perlu terlalu dekat.
RASA HORMAT DAN PERCAYA
Cara saya memandang pekerjaan ini, adalah kami semua mengorbankan hal yang sama. Kami jauh dari rumah, berkeliling dunia, dan beberapa di antara kami tidak suka perjalanannya.
Kami semua menginginkan hal yang sama, jadi kami harus punya rasa hormat untuk sesama, karena rider lain melakukan hal yang sama persis dengan apa yang saya lakukan. Dan saat saya menemui momen sulit, jelas pada suatu titik mereka juga kesulitan.
Jadi inilah yang selalu ada di pikiran saya. Kami menghadapi 'permainan' yang sama bersama-sama, kami mempertaruhkan nyawa kami bersama, jadi kami harus punya rasa percaya pada orang yang berkendara di samping kami.
SUKA DAN BENCI
Saya lebih suka bertarung, ketimbang harus berkendara sendiri di lintasan. Pertarungan membuat balapan lebih menghibur dan membuat Anda lebih cepat. Tapi hanya karena Anda tak menyukai rival Anda di lintasan, tak berarti Anda harus membenci mereka di luar lintasan.
Tapi apa itu berarti Anda harus menyukai rival Anda? Tidak juga. Tapi apa saya menyukai sebagian besar rival saya? Ya. Apakah saya tak menyukai beberapa dari mereka? Ya. Tapi bukan berarti saya tak mau berjabat tangan dengan mereka. Saya tahu benar pekerjaan apa yang mereka lakukan setiap hari. Mungkin mudah bagi sebagian dari mereka, mungkin juga sulit.
HUBUNGAN DENGAN RIDER INGGRIS LAIN
Jelas saya akrab dengan Bradley (Smith). Saya mulai akrab dengannya saat ia jadi tandem saya (di Tech 3). Saya tak bilang ia rider terbaik di dunia, tapi saya juga tidak bilang saya ini rider terbaik di dunia.
Saya suka Sam Lowes, saya suka attitude-nya. Ia adalah salah satu teman saya yang sangat baik. Saya tak terlalu akrab dengan Scott (Redding), tapi tak apa, saya tak cemas.
Tapi saya selalu berharap semua tampil baik dan selalu ingin mereka menjalani musim dengan baik. Mereka mewakili negara kelahiran saya, dan saya ingin rider Inggris tampil baik melawan Spanyol, Italia.
Tapi saya juga dekat dengan Andrea (Dovizioso), Marc (Marquez), Vale (Rossi)... Saya sendiri tak terlalu akrab dengan Dani (Pedrosa), tapi itu bukan karena ia menabrak saya di Mugello tahun lalu. Itu tak ada hubungannya!
PERILAKU DAN JALAN PIKIR
Untuk tampil baik, semua tergantung perilaku rider. Jangan salah, saya sendiri tak selalu punya perilaku terbaik! Jadi saya tak bilang saya ini malaikat.
MotoGP terdiri dari 24 rider berbeda. Setengahnya lebih unggul 0,5 detik. Berarti ada 12 rider, yang punya berat badan, ukuran tubuh, motor, otak, bahan bakar yang berbeda, apapun itu, dan mereka tetap mampu melaju di lintasan dengan kecepatan yang sama. Jadi, satu-satunya perbedaan di antara kami semua adalah perilaku, atau cara berpikir.
Sangat sulit untuk mengatur seorang rider. Tapi pada intinya kami menginginkan hal yang sama. Satu rider mungkin lebih tenang dibanding yang lain, tapi apakah ia juga tidak 'gila' di luar lintasan?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Crutchlow Jelaskan 'Love-Hate Relationship' dengan Rival di MotoGP
Otomotif 31 Maret 2018, 12:05
-
Eks Bos Honda: Kelebihan Marquez Adalah Karakternya
Otomotif 29 Maret 2018, 14:20
-
Morbidelli Ragu Wakili Honda di Suzuka 8 Hours
Otomotif 29 Maret 2018, 12:15
-
Honda Rayu Morbidelli-Luthi Ikut Suzuka 8 Hours 2018
Otomotif 28 Maret 2018, 13:30
-
Masa Depan Marc VDS-Yamaha Ditentukan di MotoGP Jerez
Otomotif 28 Maret 2018, 13:00
LATEST UPDATE
-
Kritikan Pedas untuk Benjamin Sesko: Hargamu Mahal, Mainnya yang Bener Dong!
Liga Inggris 18 November 2025, 11:21
-
Kapan Barcelona Kembali ke Camp Nou? Ini Jadwal Resminya Usai Molor
Liga Spanyol 18 November 2025, 11:14
-
Diinginkan MU, Bintang Wolverhampton Ini Siap Pindah ke Old Trafford
Liga Inggris 18 November 2025, 11:03
-
Terungkap! Chelsea Sempat Ingin Barter Alejandro Garnacho dengan Gelandang Ini
Liga Inggris 18 November 2025, 10:48
-
Saingi Napoli, Klub Italia Ini Juga Berminat pada Jasa Kobbie Mainoo
Liga Italia 18 November 2025, 10:35
-
Syukurlah! Cedera Tidak Terlalu Serius, Benjamin Sesko Tidak Lama Lagi Comeback di MU!
Liga Inggris 18 November 2025, 10:26
-
Rahasia Ketangguhan Defensif Arsenal: Gawang Kami adalah Rumah Kami
Liga Inggris 18 November 2025, 10:24
-
Ini Daftar Tarif Listrik PLN Triwulan IV 2025 untuk Rumah Tangga: Cek Rinciannya!
News 18 November 2025, 09:56
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR