Dituduh Toprak Razgatlioglu Bersekongkol Jegal Langkah Juarai WorldSBK 2025, Para Rider Ducati Tak Terima: Kami Bukan Keluarga!

Dituduh Toprak Razgatlioglu Bersekongkol Jegal Langkah Juarai WorldSBK 2025, Para Rider Ducati Tak Terima: Kami Bukan Keluarga!
Alvaro Bautista, Toprak Razgatlioglu, Nicolo Bulega, dan Andrea Iannone (c) Ducati Corse, BMW, Team GoEleven

Bola.net - Pembalap Rokit BMW Motorrad, Toprak Razgatlioglu, marah besar terhadap para pembalap Ducati, yang ia nilai sengaja membantu Nicolo Bulega di Race 2 WorldSBK Estoril, Portugal, Minggu (12/10/2025). Menurutnya, 'Keluarga Ducati' sangat ingin menjegal langkahnya menuju gelar dunia 2025.

Sebelum Race 2 dimulai, Razgatlioglu memenangi Race 1 dan Superpole Race, sehingga memuncaki klasemen dengan keunggulan 44 poin atas Bulega (Aruba.it Racing Ducati). Namun, drama terjadi pada start Race 2. Start dari pole, 'El Turco' langsung bertarung dengan tiga rider Ducati, yakni Bulega, Alvaro Bautista, dan Andrea Iannone.

Masih pada lap pertama, Iannone dijatuhi long lap penalty oleh FIM Stewards gara-gara kedapatan melakukan jump start, yakni kendala yang berkali-kali mengganggunya sepanjang musim ini. Namun, sebelum menjalani hukumannya, 'The Maniac' tetap getol bertarung dengan Razgatlioglu di posisi empat besar.

Pada akhir balapan, Bulega menan, dan Razgatlioglu finis kedua dengan ketertinggalan 4,9 detik. Bautista pun finis ketiga, sementara Iannone finis ke-12. Hasil ini membuat keunggulan Razgatlioglu di klasemen terpangkas menjadi 39 poin atas Bulega dengan satu seri tersisa di Jerez, Spanyol, 17-19 Oktober 2025.

1 dari 4 halaman

Amarah Toprak Razgatlioglu, Paling Jengkel dengan Andrea Iannone

Pembalap Rokit BMW Motorrad, Toprak Razgatlioglu (c) BMW

Pembalap Rokit BMW Motorrad, Toprak Razgatlioglu (c) BMW

Kepada berbagai media berbeda, Razgatlioglu menyatakan amarahnya kepada para rider Ducati, terutama kepada Iannone, yang ia tuduh sengaja melakukan jump start dan bermain-main dengannya alih-alih segera menjalani long lap penalty yang dijatuhkan oleh FIM Stewards.

"Iannone dapat penalti dan bekerja dengan 'baik'. Saya menyalipnya, dan ia coba membalas. Kenapa dia bertarung dengan saya selagi dapat long lap penalty? Ducati juga punya dasbor, kan? Kemudian, semua jelas bagi saya, itu karena dia naik Ducati," ujar Razgatlioglu kepada Speedweek.

Kepada GPOne, ia bahkan menyebut Iannone bagian dari 'Keluarga Ducati' yang sengaja membantu Bulega. "Menurut saya, mereka adalah bagian dari 'keluarga' yang sama. Iannone berperilaku aneh usai dapat penalti. Itu alasan saya marah. Saya rasa ia sejatinya tahu soal penaltinya dari dasbor yang dipakai Ducati," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Surat Terbuka Andrea Iannone untuk Toprak Razgatlioglu

Pembalap Team Pata Go Eleven Ducati, Andrea Iannone (c) Team Go Eleven

Pembalap Team Pata Go Eleven Ducati, Andrea Iannone (c) Team Go Eleven

Namun, Iannone tak tinggal diam. Ia pun menuliskan surat terbuka kepada Razgatlioglu lewat Instagram Story. "Dear Toprak, kau pembalap yang sangat bertalenta, cerdas, dan tangguh. Aku punya rasa hormat yang besar untukmu dan timmu. Aku hanya ingin menegaskan satu hal: aku selalu turun lintasan untuk menang dan mengerahkan yang terbaik sepertimu.

"Gila jika kau pikir aku sengaja melakukan jump start untuk merugikanmu. Aku takkan pernah melakukannya. Aku takkan pernah memulai balapan untuk membantu seseorang atau menghancurkan balapanku sendiri. Kita berdua menjalani balapan dengan target yang sama. Semoga beruntung, sampai jumpa di Jerez @toprak_tr54," tulis Iannone.

Bautista, meski tak kena 'semprot' langsung dari Razgatlioglu, ikut menyangkal 'Keluarga Ducati' sengaja bekerja sama membantu Bulega jadi juara musim ini. Kepada GPOne, Bautista mengaku dirinya lebih sibuk ingin mengalahkan Danilo Petrucci di klasemen pembalap. Selain itu, menurutnya Bulega tak bisa dibantu karena poinnya tertinggal jauh dari Razgatlioglu.

3 dari 4 halaman

Alvaro Bautista Merasa Tak Bisa Bantu Nicolo Bulega

"Saya rasa tidak ada yang namanya 'Keluarga Ducati'. Yang ada hanyalah para pembalap yang berkendara untuk Ducati. Nicolo punya target untuk merebut gelar, saya punya target mengakhiri musim di peringkat ketiga klasemen. Jadi, saya tak tahu bagaimana saya harus membantunya merebut gelar," ungkap Bautista.

"Saya tidak bisa membantu, karena margin poinnya (dengan Razgatlioglu) terlalu besar. Jadi, ini bukan soal 'Keluarga Ducati'. Nicolo akan memperebutkan gelar dunia pada seri terakhir nanti, tetapi takkan ada yang bisa membantunya karena ketertinggalannya terlalu jauh," lanjut tiga kali juara dunia ini.

Bulega sendiri juga mengaku ragu pembalap Ducati lainnya mau memberikan bantuan. Sebab, mereka punya target masing-masing, dan performa mereka selalu jauh tertinggal dari Bulega dan Razgatlioglu, yang sepanjang musim ini lebih sering bertarung berduaan saja di papan teratas.

4 dari 4 halaman

Nicolo Bulega Sebut Para Rider Ducati Lainnya Tak Selevel Toprak Razgatlioglu

"Dengan Toprak, menang pun tidak cukup. Namun, itu satu-satunya hal yang bisa saya lakukan. Mentalitas saya tidak berubah, jadi saya akan coba tampil kompetitif di Jerez," ungkap mantan anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy ini.

"Kalaupun mereka (para rider Ducati) ingin menghalang-halanginya, Toprak cukup cepat untuk menyalip mereka. Bagaimanapun, jika ia finis kedua, dia akan tetap merebut gelar. Saya juga tak yakin bisa dibantu oleh rider lain, karena saya selalu jadi rider Ducati terbaik sejak awal tahun," tutup Bulega.

Untuk mengunci gelar dunia di Jerez akhir pekan nanti, Razgatlioglu harus mencari 23 poin tambahan atas Bulega sepanjang pekan balap. Jika berhasil, maka ini akan menjadi gelar dunianya yang ketiga di WorldSBK, sebelum pindah ke MotoGP 2026 bersama Yamaha dan Prima Pramac Racing.

Sumber: Speedweek, GPOne, Instagram/AndreaIannone


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL