
Bola.net - Jika melihat daftar kombinasi catatan waktu uji coba pramusim MotoGP Qatar pada 6-12 Maret, para debutan Ducati memang tak mencolok dibanding para seniornya. Namun, dari ketiga rider, Enea Bastianini punya performa yang lebih unggul dari tandemnya di Esponsorama Racing, Luca Marini, dan rider Pramac Racing, Jorge Martin.
Secara ajaib, juara dunia Moto2 2020 ini tak menemukan kendala berarti dalam beradaptasi dengan Desmosedici GP19, berbeda dengan Marini yang masih berusaha menemukan setup dan ergonomi yang tepat akibat tubuhnya yang tinggi menjulang. Kepada Corsedimoto, Bestia mengaku telah menemukan gaya balap yang tepat.
"Kami menjalani lima hari yang positif. Saya menemukan cara yang tepat untuk mengendarai Ducati dan melaju lebih cepat, mempertahankan ritme pada lap-lap pertama. Kami tak sempat melakukan time attack, namun kami sudah bekerja dengan baik. Saya harap bisa menjalani balapan dengan baik di Qatar.
Kagumi Tenaga Mesin Ducati

Di lain sisi, rider berusia 23 tahun ini tak memungkiri bahwa tugasnya untuk mempelajari motor Ducati, begitu juga persaingan di MotoGP, masih menumpuk. Sebagai debutan, ia sadar betul masih banyak kebiasaannya dari Moto2 yang harus dihilangkan.
Namun, ia mengaku sudah sangat terpesona oleh performa mesin Desmosedici yang dikenal paling bertenaga di grid MotoGP. Uniknya, ia tak menemukan masalah dalam beradaptasi dengan tenaganya yang meledak-ledak. Paham bahwa motor ini agresif, Bastianini pun bekerja keras mengubah gaya balapnya agar sesuai.
"Hal yang paling bikin saya kagum adalah tenaga mesin Ducati, yang berbeda dibandingkan motor lainnya, begitu juga Moto2. Motor ini sangat agresif, jadi Anda harus cara yang tepat untuk mengendarainya. Sebagai debutan, saya harus banyak belajar, ada ruang untuk berkembang, harus melupakan kebiasaan Moto2," ungkapnya.
Karakter Mirip Dovizioso, Gaya Balap Mirip Biaggi
Perkembangan Bastianini pun tentunya tak luput dari pengamat kawakan MotoGP yang kebetulan manajer pribadinya sendiri, Carlo Pernat. Pernat yang sudah tiga dekade mondar-mandir di paddock MotoGP, diketahui selalu mendampingi rider Italia tersebut di garasinya.
Dengan pengalamannya mengamati banyak pembalap, begitu juga bekerja dengan banyak pembalap papan atas pada era 1990an di Aprilia, Pernat pun menyebut bahwa Bastianini punya gaya balap dan karakter yang merupakan gabungan dari tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso, dan empat kali juara GP250, Max Biaggi.
"Soal gaya balap dan cara kerjanya, saya bisa bandingkan dia dengan Andrea Dovizioso. Tanpa banyak omong, pekerja yang tekun. Tapi soal agresi, ia dekat dengan Max Biaggi. Tahun lalu, ia menjalani balapan dari depan dan tak satupun mengancamnya. Itu juga karakter Biaggi. Tapi Enea juga mirip Dovizioso, terutama dalam caranya mengendarai Ducati," tutup Pernat.
Sumber: Corsedimoto
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Carmelo Ezpeleta: Rossi-Marquez Sudah Dewasa, Tak Perlu Suruh Mereka Jadi Teman
- Ducati: Memang Sudah Waktunya Beralih dari Dovizioso ke Miller-Bagnaia
- Hindari Covid-19, Suzuki Satu-Satunya Tim MotoGP yang Tinggal di Qatar 5 Pekan
- Video: Aksi Spektakuler Marc Marquez Latihan Pakai RC213V-S di Catalunya
- Andrea Dovizioso: Dengan Senang Hati Saya Terima Undangan Uji Coba Aprilia
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Enea Bastianini Itu Gabungan Andrea Dovizioso dan Max Biaggi'
Otomotif 18 Maret 2021, 15:27
-
Ducati: Memang Sudah Waktunya Beralih dari Dovizioso ke Miller-Bagnaia
Otomotif 18 Maret 2021, 12:27
-
Andrea Dovizioso: Dengan Senang Hati Saya Terima Undangan Uji Coba Aprilia
Otomotif 17 Maret 2021, 20:15
-
Wow, Andrea Dovizioso Bakal Jalani Uji Coba Bareng Aprilia di Jerez
Otomotif 17 Maret 2021, 19:19
-
Ducati: Pisah dengan Andrea Dovizioso Rasanya Menyakitkan
Otomotif 17 Maret 2021, 12:56
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR