Bola.net - Kasus dugaan doping Andrea Iannone terus berkembang. Sang pengacara, Antonio de Rensis, menyatakan bahwa rider MotoGP tersebut telah melakukan permintaan analisa 'sampel B' urinnya yang juga diambil di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 3 November lalu.
Pada Selasa (17/12/2019) lalu, Federasi Balap Motor Internasional (FIM) mengumumkan secara resmi bahwa Agen Anti-Doping Dunia (WADA) menyatakan 'sampel A' urinnya terbukti mengandung steroid androgenik anabolik setelah dianalisa di laboratorium Krischen bei Dresden, Jerman.
Padahal, steroid ini termasuk dalam daftar substansi non-spesifik terlarang dalam daftar WADA. Alhasil, FIM menjatuhkan skorsing kepada Iannone dari ajang balap apa pun terhitung sejak 17 Desember 2019 sampai waktu yang belum ditentukan.
Analisa di Laboratorium yang Sama
Iannone diperbolehkan mengajukan permintaan analisa pada 'sampel B', dan lewat La Gazzetta dello Sport, de Rensis menyatakan kliennya telah mengambil opsi itu. Menurut pernyataan yang dikutip Corsedimoto, de Rensis menyatakan hasilnya akan keluar pada 7 Januari 2020.
"Permintaan analisa (sampel B) sudah dilakukan, tapi kami masih harus menunggu waktunya. Perkiraan tanggal untuk pengumuman hasilnya adalah 7 Januari, di laboratorium yang juga menganalisa sampel pertama, yakni yang diakreditasi oleh WADA di Dresden," tuturnya.
De Rensis juga menyatakan ia akan didampingi Professor Alberto Salomone dari Universitas Turin sebagai konsultan. "Professor Salomone dan saya akan hadir. Setelahnya kami harus menunggu untuk tahu apakah substansi yang sama muncul, yang bakal fundamental untuk dinamika situasi," ujarnya.
Steroid Jenis Drostanolone
Menurut Corsedimoto, steroid androgenik anabolik yang terkandung pada urin Iannone adalah jenis drostanolone, yakni steroid yang biasanya dipakai untuk menyembuhkan kanker payudara, namun juga biasa dipakai dalam dunia body building karena mampu meningkatkan massa otot pada tubuh.
Iannone memang sangat memedulikan tubuhnya, namun uniknya ia justru diketahui menurunkan berat badan demi bergerak lebih lincah di atas motor. Sepanjang 2019, berat badannya turun 7 kg, hingga steroid itu diduga berasal dari makanan selama ia menjalani Tur Asia (Thailand, Jepang, Australia, dan Malaysia) pada November.
Meski begitu, jika 'sampel B' urin Iannone tetap menunjukkan adanya steroid androgenik anabolik yang sama dan ia terbukti sengaja mengonsumsinya, maka ia diskors dari ajang balap selama 4 tahun. Jika substansi itu terbukti dikonsumsi secara tak sengaja, maka ia dijatuhi hukuman skors 2 tahun.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Tes Urin Kedua Andrea Iannone Keluar pada 7 Januari
Otomotif 20 Desember 2019, 12:20
-
Cal Crutchlow: Rider MotoGP Sudah Pasti Ada yang Pakai Doping
Otomotif 19 Desember 2019, 12:30
-
Iannone Kena Kasus Doping, Netizen Salahkan Mantan Pacarnya
Otomotif 18 Desember 2019, 09:55
-
Karier di MotoGP Terancam, Andrea Iannone Dapat Dukungan dari Pacar
Otomotif 18 Desember 2019, 09:00
-
Terkait Kasus Doping, Andrea Iannone Mengaku Santai
Otomotif 18 Desember 2019, 08:30
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR