"Selalu sulit memprediksi bagaimana seorang pebalap bisa mengendalikan Ducati. Beberapa pebalap cocok mengendarainya, tapi beberapa lagi tidak," ungkap Hayden.
Menurut juara dunia MotoGP 2006 itu, motor Ducati memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan motor-motor Jepang (Honda dan Yamaha).
"Motor-motor Eropa lebih kaku. Jika seorang pebalap tak punya pengalaman di MotoGP, maka akan lebih mudah untuk beradaptasi. Saya sendiri butuh waktu lama melakukannya," ujar pebalap Amerika Serikat tersebut. "Yang terpenting, jangan melakukan proses adaptasi secara berlebihan. Inilah Ducati, seorang pebalap tak bisa menganggapnya seperti Yamaha."
Hayden memprediksi bahwa Andrea Iannone akan lebih handal menaklukkan Desmosedici daripada Dovizioso dan Spies. Tahun depan, Iannone akan menjadi seorang rookie (pendatang baru) yang tak pernah mendapat pengalaman di MotoGP.
"Terkadang, pebalap yang belum pernah mengendarai motor MotoGP manapun bisa lebih mudah beradaptasi dengan Ducati. Jika seorang pebalap pernah mengendarai motor Jepang, maka mengendarai Ducati akan sangat sulit," tutup Hayden.
Musim depan, Hayden akan bertandem dengan Dovizioso di tim Ducati. Sedangkan Spies dan Iannone akan membela tim Pramac Racing. Sebelum bergabung dengan pabrikan asal Bologna itu, Hayden pernah membela Repsol Honda selama enam tahun. (sp/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hayden: Gabung Ducati, Dovizioso-Spies Bakal Sulit Adaptasi
Otomotif 21 September 2012, 11:00
-
Hayden Dukung Keputusan Ducati Gaet Spies
Otomotif 20 September 2012, 09:00
-
Spies: Finis Kelima Terasa Seperti Podium!
Otomotif 18 September 2012, 11:00
-
Tak Mau Menyesal Tinggalkan MotoGP, Spies ke Ducati
Otomotif 17 September 2012, 11:00
-
Spies-Iannone Gabung Ducati, Gresini Belum Punya Pebalap
Otomotif 14 September 2012, 09:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR