"Jika MotoGP menerapkan penyeragaman ECU, 99 persen Honda akan hengkang. Alasan utama kami turun di Grand Prix adalah untuk mengembangkan teknologi, dan kejuaraan dunia merupakan tempat terbaik untuk melakukannya," ujar Nakamoto.
Penyeragaman ECU ini dimaksudkan Dorna Sports untuk mengurangi dan menghemat biaya balap seluruh tim peserta. Bahkan aturan ini sejatinya mulai diperkenalkan di kategori 'Open' musim depan.
Seluruh tim berstatus 'Open' diwajibkan menggunakan baik hardware maupun software ECU buatan Dorna Sports. Tim-tim ini juga akan mendapatkan 24 liter bahan bakar, empat liter lebih banyak dari tim-tim berstatus pabrikan.
"Saya sudah pernah mengatakan ini, dan saya tidak bercanda. MotoGP tahu wewenang kami. Jika Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports) ingin menghentikan pengembangan teknologi, maka tak ada alasan bagi konstruktor seperti Honda untuk turun di Grand Prix," lanjut Nakamoto.
Sementara itu, General Manager Ducati Corse, Luigi 'Gigi' Dall'Igna malah memiliki pandangan yang berseberangan dengan Nakamoto. Menurutnya, penyeragaman ECU merupakan solusi terbaik untuk masa depan MotoGP.
"Penyeragaman ECU adalah masa depan MotoGP. Jika yang lain menuruti regulasi ini, maka kami juga harus mengikutinya. Kami harus segera melakukan pengembangan proyek ini," ungkap Dall'Igna. (sb/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda Ancam Hengkang dari MotoGP di Akhir 2016
Otomotif 18 Desember 2013, 19:30
-
Inilah Daftar Terbaru Pebalap MotoGP 2014
Otomotif 14 Desember 2013, 11:00
-
FIM Resmi Ubah Kalender Balap MotoGP 2014
Otomotif 13 Desember 2013, 20:00
-
Marquez: Lorenzo ke Repsol Honda? Tak Masalah!
Otomotif 12 Desember 2013, 18:00
-
Suzuki MotoGP Incar Dovizioso dan Pedrosa?
Otomotif 11 Desember 2013, 20:00
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR