
Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez, menyatakan sang kakak, Marc Marquez, ternyata marah pada Honda Racing Corporation (HRC) usai menjalani tes pascamusim MotoGP Valencia, Spanyol, pada 8 November 2022. Alex menyebut kakaknya kesal karena perangkat baru yang disediakan tak bekerja baik.
Sepanjang musim 2022, Marc memang kerap absen akibat cedera diplopia dan juga operasi keempat pada lengan kanannya. Namun, ia terus mengeluhkan performa RC213V yang tidak kompetitif, yang uniknya juga jadi alasan kuat bagi Alex untuk memutuskan pindah ke kubu Ducati lewat Gresini Racing.
Honda sekali lagi paceklik kemenangan, dan hanya meraih dua podium, yakni lewat Pol Espargaro dan Marc yang finis kedua masing-masing di Qatar dan Australia. Dalam tes Valencia, Marc 'hanya' menjalani 50 lap dan mengakhiri tes lebih awal. Dalam perjalanan pulang ke Madrid, Alex menyadari kakaknya murung.
Hasil Tes Marquez Bersaudara Berbanding Terbalik

Lewat La Gazzetta dello Sport, seperti yang dikutip Speedweek pada Kamis (29/12/2022), Alex menyatakan bahwa Marc merasa kecewa atas hasil tes tersebut, di mana sang delapan kali juara dunia hanya duduk di posisi 13. Ia tertinggal 0,644 detik dari rider Mooney VR46 Racing, Luca Marini, di puncak catatan waktu.
"Kami berada di dalam mobil bersama-sama, dan tak mengucapkan sepatah kata pun kepada satu sama lain. Marc marah. Saya pun bertanya apakah ia mencoba beberapa hal baru. Ia bilang 'ya', tetapi tak ada yang berfungsi dengan baik. Itu saja," kisah Alex.
Juara dunia Moto3 2014 dan Moto2 2019 ini uniknya menjalani tes yang lebih positif. Ia memang hanya duduk di posisi 15, dengan margin 0,680 detik dari Marini usai menjalani 73 lap. Namun, performanya ini terbilang cukup baik karena itu pertama kalinya ia mengendarai motor Ducati usai tiga tahun mengendarai Honda.
Mengeluh Honda Cuma Dengarkan Marc Marquez

Melihat hasil tes Alex yang positif, akankah sang kakak berpikir untuk menyusul langkahnya ke Ducati pada masa depan? Rider Spanyol berusia 26 tahun ini yakin Marc takkan pindah ke tim mana pun jika Honda mampu berbenah. Namun, jika situasi tak berubah sampai 2024, bisa saja Marc hengkang dari tim itu pada 2025.
"Saya rasa jika Honda mengalami kemajuan yang mereka butuhkan, maka Marc takkan meninggalkan mereka. Honda adalah tim yang selalu 'disetir' oleh Marc. Mereka selalu menunggu Marc dan tetap begitu saat ia cedera. Namun, jika motor mereka tak cocok untuk merebut gelar, perubahan bisa saja terjadi," tuturnya.
Alex sendiri mengaku sama sekali tak membocorkan rahasia Ducati kepada Marc, karena ia juga ingin menang dan mengalahkan kakaknya tersebut di lintasan. "Saya hanya bilang padanya bahwa Ducati berbeda. Ia memang kakak saya, tetapi saya ingin mengalahkannya," pungkas pembalap berjuluk 'El Pistolas' ini.
Sumber: La Gazzetta dello Sport, Speedweek
Baca juga:
- Debut Gemilang Tim Valentino Rossi di MotoGP: Berkat Ducati, Semuanya Mulus!
- Francesca Sofia Novello Bersyukur Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP Saat Punya Anak
- 7 Eks Pembalap MotoGP Ramaikan WorldSBK 2023, Akankah Lebih Sengit?
- WorldSBK Umumkan Daftar Pembalap 2023, Banyak Rookie Berprestasi Mentereng
- Ducati: Pecco Bagnaia Keseringan Ganti Nomor Balap, Tak Harus Pakai Nomor 1
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Honda Bikin Marc Marquez Kesal, Alex Marquez: Kalau Terus Begitu, Bisa Pindah ke Ducati
Otomotif 30 Desember 2022, 15:10
-
'Fabio Quartararo Muak pada Yamaha, Bakal Rela ke Suzuki Andai Timnya Masih Ada'
Otomotif 29 Desember 2022, 11:25
-
Sumbang 100.000 Euro, Marc Marquez Bantu Haiti Basmi Penyakit Mata
Otomotif 23 Desember 2022, 13:20
-
Enea Bastianini Prediksi Marc Marquez Bakal Jadi Rival Tangguh di MotoGP 2023
Otomotif 20 Desember 2022, 13:38
-
Marc Marquez: Perselisihan dengan Valentino Rossi Bagai Perceraian, Nggak Bakal Rujuk
Otomotif 16 Desember 2022, 15:27
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR