
Bola.net - Pembalap Pramac Racing, Jack Miller, meyakini bahwa perebutan gelar dunia MotoGP 2020 bakal mencapai titik darah penghabisan di seri penutup, yakni di Sirkuit Portimao, Portugal, 20-22 November mendatang. Hal ini ia sampaikan via Crash.net jelang MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, Kamis (17/9/2020).
Sejak Marc Marquez absen akibat cedera patah tulang lengan, peta persaingan MotoGP kian acak. Dalam enam seri pertama, terdapat lima pemenang berbeda dan ada 12 penghuni podium berbeda pula. Pada klasemen pembalap, sembilan rider teratas hanya terpisahkan 23 poin dengan delapan seri tersisa.
Miller menyatakan ini bukti tak ada rider atau motor yang paling mencolok, menyusul komentar Fabio Quartararo yang menyebut Suzuki sebagai motor paling sempurna di MotoGP 2020. Rider Australia ini menyatakan bahwa semua peserta mengalami kemajuan dan kesalahan, dan inilah yang bikin sulit menilai mana yang sempurna.
Jangan Nilai dari Motornya Saja

"Gampang saja lihat motor lain dan bilang motor itu sempurna. Banyak orang bilang begitu soal Yamaha di Jerez, dan kini tidak lagi, meski mereka tampil baik di sini. Soal Suzuki, Alex Rins jatuh di Jerez 1 dan cedera bahu. Ia berkendara di Jerez 2 dan makin baik di Austria, tapi jatuh lagi saat hendak menyalip saya dan Dovi," ujar Miller.
Rider 25 tahun ini pun menganggap Joan Mir sebagai rival yang paling menakutkan, karena meski gagal finis di Spanyol dan Ceko, ia finis kelima di Andalusia, kedua di Austria, keempat di Styria, dan ketiga di San Marino. Hasil ini menunjukkan bahwa Mir rider paling konsisten, namun Miller juga yakin situasi ini bisa berubah kapan saja.
"Saat ini, Joan lah yang paling konsisten, meski aneh karena ini baru tahun keduanya. Jujur saja, ia juga membekuk Alex dan dia lah aset Suzuki yang paling solid, walau KTM hebat, Yamaha juga, Suzuki oke, Ducati juga bagus. Tapi hanya menilai persaingan dari motornya saja bukan cara yang tepat, karena tiap rider juga mengejar gelar ini," lanjutnya.
Wajib Konsisten Raih Poin Penting

Atas alasan inilah Miller yakin bahwa perebutan gelar dunia takkan berakhir lebih awal, dan status juara baru bakal bisa dikunci tepat di seri penutup. Ia juga menyatakan bahwa strategi terbaik saat ini adalah konsisten finis dan meraih poin penting, walau bukan berarti ogah ngotot memburu podium dan kemenangan.
"Persaingan musim ini bakal sampai titik darah penghabisan. Saya rasa kami semua tahu itu sekalinya Marc cedera. Semua orang mengalami kemajuan, tapi anehnya juga banyak melakukan kesalahan," ungkap Miller, yang saat ini duduk di peringkat 3 dengan 64 poin, tertinggal 12 poin dari Andrea Dovizioso di puncak.
"Jadi saya rasa, mengingat kami akan sampai ke tengah musim, strategi paling tepat adalah meminimalisasi kesalahan dan meraih poin sebanyak mungkin. Namun, kami juga tak boleh kelewat main aman. Jika bisa memungkinkan, kami harus kejar podium dan kemenangan," pungkasnya.
Sumber: Crashnet
Video: MotoGP 2020 Takkan Mampir Negara Non-Eropa
Baca Juga:
- Kewalahan Kerja Sendiri, Aleix Espargaro Rayu Andrea Dovizioso Gabung Aprilia
- 12 Fakta Unik Jelang MotoGP Emilia Romagna: Valentino Rossi Bakal Punya Rekor Baru
- Valentino Rossi Ingin Luca Marini Bela Ducati Lewat Esponsorama
- Valentino Rossi 'Tegur' Franco Morbidelli Karena Terlambat Datang ke Jumpa Pers
- Esponsorama Tolak Gaet Luca Marini di MotoGP, Ngotot Pertahankan Tito Rabat
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jack Miller: Perebutan Gelar MotoGP 2020 Bakal ke Titik Darah Penghabisan
Otomotif 18 September 2020, 12:31
-
Makin Kagum, Ducati Sebut Pecco Bagnaia Mirip Jorge Lorenzo
Otomotif 16 September 2020, 16:03
-
Pecco Bagnaia Tepis Isu Dimusuhi Valentino Rossi usai MotoGP San Marino
Otomotif 16 September 2020, 13:04
-
Ducati Akui Pecco Bagnaia Makin Merapat ke Tim Pabrikan
Otomotif 15 September 2020, 15:42
-
Kaki Sakit Lagi di Lap Terakhir, Pecco Bagnaia Lega Raih Podium Perdana
Otomotif 14 September 2020, 10:01
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR