
Bola.net - Johann Zarco mengaku takkan menutup kemungkinan untuk pindah ke LCR Honda Castrol di MotoGP 2024. Menurutnya, mengendarai Honda takkan jadi tantangan yang terlalu buruk, meski ia masih berharap bisa bertahan di Ducati lewat Prima Pramac Racing musim depan.
Zarco masuk daftar calon pengganti Alex Rins di LCR usai Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, mengaku tertarik menggaet Franco Morbidelli. Morbidelli diharapkan membela Mooney VR46 Racing Team, menggantikan Marco Bezzecchi yang sedang dirayu Ducati untuk pindah ke Pramac.
Sampai saat ini, Bezzecchi masih ngotot ingin bertahan di VR46. Namun, jika akhirnya ia menerima tawaran pindah ke Pramac, maka posisi Zarco lah yang paling terancam. Padahal, meski bukan lagi rider muda, Zarco masih tampil kompetitif dan tengah berada di peringkat 5 pada klasemen.
Ducati Jadi Tempat Terbaik

Uniknya, Zarco mengaku tak keberatan membela LCR, meski Honda saat ini sedang terpuruk. Namun, ia mengakui saat ini Ducati dan Pramac adalah tim ideal baginya. "Saya bakal bangga jadi orangnya (rider baru LCR). Itu takkan jadi tantangan yang buruk," ujarnya via MotoGP.com, Senin (7/8/2023).
"Namun, jika Anda memikirkan kemenangan, berada di posisi top dan bertarung di depan, seperti yang saya lakukan selama beberapa tahun terakhir, sudah jelas tempat yang baik adalah Ducati, karena mereka punya motor terbaik. Kita bisa melihatnya di trek," lanjut rider asal Prancis ini.
Zarco sendiri pernah membela LCR Honda Idemitsu dalam lima seri terakhir musim 2019 sebagai pengganti sementara Takaaki Nakagami yang kala itu cedera bahu. Rider 33 tahun ini pun mengaku senang mendapatkan ketertarikan dari pabrikan sebesar Honda, meski menegaskan ingin bertahan di Pramac.
Senang Dilirik Honda

"Menyenangkan bisa mendapatkan ketertarikan dari Honda. Sudah jelas menyenangkan bisa dilirik jenama seperti mereka, meski mereka sedang kesulitan. Kami harus memikirkannya. Namun, target saya adalah Ducati dengan motor pemenang dan tim pemenang," ungkap Zarco.
"Kami sedang memimpin klasemen (tim) bersama Pramac. Jorge (Martin) dan saya bekerja sama dengan baik. Jadi, mengapa tidak lanjut saja? Saat ini, hasil saya cukup baik untuk memikirkan Ducati dan Pramac di atas motor pabirkan," pungkas juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini.
Saat ini, Zarco berada di peringkat kelima pada klasemen pembalap dengan koleksi 122 poin dan sudah meraih empat podium. Selama berkarier di MotoGP, ia juga pernah membela Monster Yamaha Tech 3 dan Red Bull KTM Factory Racing, bahkan pernah menjalani tes dengan Suzuki pada pertengahan 2016.
Sumber: MotoGP
Baca juga:
- Tegas Bela Honda di MotoGP 2024, LCR Pertimbangkan KTM Usai Kontrak Habis
- Incar Rider Moto2, LCR Honda Pede Pastikan Pengganti Alex Rins Usai MotoGP Austria
- Bos LCR Honda: Alex Rins Pindah ke Yamaha Karena Tak Biasa Bela Tim Satelit
- VR46 atau Pramac? Ducati Tentukan Masa Depan Marco Bezzecchi Sebelum MotoGP Austria
- Ducati Tekad Selamatkan Karier Franco Morbidelli di MotoGP 2024, Pilih Tim Mana?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bantah Lirik Johann Zarco, LCR Honda: Justru Dia yang Dekati Kami
Otomotif 9 Agustus 2023, 11:55
-
Merasa Masih Gaspol di MotoGP, Johann Zarco: Ngapain ke WorldSBK?
Otomotif 9 Agustus 2023, 11:41
-
Johann Zarco Buka Kans Pindah ke LCR Honda, Pramac-Ducati Masih Jadi Opsi Utama
Otomotif 9 Agustus 2023, 10:15
-
Dilirik Semua Pabrikan WorldSBK, Johann Zarco Masih Ingin di MotoGP
Otomotif 14 Juli 2023, 12:29
-
Pramac-Ducati Kerja Keras Pertahankan Johann Zarco di MotoGP 2024
Otomotif 14 Juli 2023, 11:18
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55























KOMENTAR