
Bola.net - MotoGP 2020 menandai tahun ke-25 Valentino Rossi berlaga di ajang Grand Prix, sekaligus tahun ke-21 rider Monster Energy Yamaha tersebut turun di kelas tertinggi. Ia menjalani debut di GP500 pada 2000, digaet oleh Honda Racing Corporation (HRC) usai menjuarai GP250 1999.
Meski digaet untuk menggantikan Mick Doohan, Rossi tak langsung turun di Repsol Honda, melainkan turun di tim satelit Nastro Azzurro Honda, yang berisikan eks kru Doohan, serta didukung penuh oleh HRC. Atas alasan ini, motor NSR500 yang dipakai Rossi sama bagusnya dengan milik Alex Criville, Taddy Okada, dan Sete Gibernau.
Kepada Sky Sport, Rossi pun mengaku sudah sangat jatuh cinta pada motor-motor 500cc sejak lama. Ia pun mengaku menjajal NSR500 untuk pertama kali pada akhir musim 1999, yakni dalam uji coba tertutup dan ala kadarnya bersama sang crew chief, Jeremy Burgess, dan salah satu mekanik, Bernard Ansiau.
"GP500 menyajikan motor-motor ikonik impian pebalap. Banyak orang jatuh cinta padanya. Saya menjajalnya pertama kali di Jerez, November 1999, yakni Honda 500. Saya ingat betul Jeremy dan Bernard, mekanik saya yang asal Belgia, datang pakai baju biasa, bahkan agak jelek, celana jins ketat dan tinggi sepinggang," kenangnya.
Heran Tak Diawasi Bos-Bos Honda
Rossi pun mengisahkan anekdot dari sesi uji coba yang ala kadarnya tersebut, yang sama sekali tak resmi dan teratur seperti uji coba-uji coba pascamusim dan pramusim yang sangat prestisius di era modern MotoGP seperti sekarang.
"Jeremy dan Bernard datang naik van pinjaman dari Europcar, warnanya hijau, dan di dalamnya ada Honda 500," ungkap sembilan kali juara dunia ini. Rossi bahkan mengaku kaget karena tak ada sederet eksekutif HRC yang datang untuk melihat aksinya.
"Kala itu saya baru tanda tangan kontrak dengan HRC. Saya pikir akan disambut banyak orang penting, tapi ternyata yang datang malah hanya dua orang dengan sweater jelek dan van pinjaman. Rasanya tak menyenangkan, tapi setelah Jeremy dan Bernard mengeluarkan motor itu, semua jadi cukup," ujarnya.
Sensasi yang Tak Terlupakan
Rossi pun mengaku mengendarai NSR500 untuk pertama kali sehari setelah Burgess dan Ansiau tiba di Jerez. Ia pun mengaku sangat takjub pada performa motor tersebut. "Sungguh sensasi yang tak terlupakan, brutal dan sangat cepat. Dengan motor itu, treknya terasa lebih sempit ketimbang saat naik 250cc," kisahnya.
"Saya kesulitan pada hari pertama, karena motor itu terlalu cepat. Meski begitu, saya cepat adaptasi. Pada hari kedua, sayang langsung cepat," lanjut The Doctor. Dengan motor yang sama, Rossi pun langsung sukses jadi runner up pada tahun pertamanya di GP500, dan kemudian juara dunia pada 2001.
Gelar itu otomatis menjadikan Rossi sebagai juara dunia GP500 terakhir dalam sejarah Grand Prix, karena kelas itu digantikan MotoGP pada 2002, dengan motor 990cc 4-tak. Rider asal Italia ini pun mengaku bersyukur jadi satu-satunya rider yang pernah juara di era GP500 dan MotoGP.
Ingin Lawan Kevin Schwantz
"Saya beruntung pernah menjajal GP500 dan MotoGP, tapi Honda 500cc dalam uji coba kala itu bikin saya jauh lebih kagum ketimbang Honda 4-tak yang saja jajal pertama kali pada 2001 usai Suzuka 8 Hours. Motor MotoGP (2002 dan seterusnya) impresinya kurang kuat, tak terlalu cepat hingga sempat bikin saya cemas," ungkap Rossi.
Rossi juga mengaku punya impian melawan Kevin Schwantz, juara dunia GP500 1993, yang meski hanya sekali juara diidolakan oleh banyak pebalap MotoGP, seperti Rossi sendiri dan Andrea Dovizioso.
"Saya ingin balapan lawan Kevin. Ia merupakan rider pebalap favorit saya sepanjang masa. Saya menonton balapan-balapan bersejarah dari GP500 dan saya ingin menantangnya: saya naik Yamaha 500, di naik Suzuki 2-tak," pungkas Rossi.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Maverick Vinales Sumbang Perangkat Tes Covid-19 untuk Panti Jompo
- 'Gaya Fabio Quartararo Tak Hanya Mirip Jorge Lorenzo'
- Yamaha: Gabungkan MotoGP 2020 dan 2021 Gagasan Mustahil
- Deretan Kegiatan Jorge Lorenzo Usai Pensiun, Bukti Tak Suka Berleha-leha
- MotoGP Jerman 2020 Terancam Ditunda atau Dibatalkan Akibat Virus Corona
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Vinales Senang Sekaligus Kecewa Berat Setim dengan Quartararo
Otomotif 17 April 2020, 12:25 -
Maverick Vinales: Peran Valentino Rossi Penting untuk Yamaha
Otomotif 17 April 2020, 11:55 -
Kilas Balik: Momen Kocak dan Seru Valentino Rossi Saat Jajal Honda 500cc
Otomotif 17 April 2020, 09:35 -
Vinales: Quartararo Cepat, Tapi Rossi Tandem yang Baik
Otomotif 16 April 2020, 12:45 -
Lorenzo: Rossi Seperti Maradona, Takkan Pensiun Begitu Saja
Otomotif 16 April 2020, 09:20
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02 -
Bos MU: Sunderland Berpotensi Bikin Prahara di Old Trafford!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 19:28 -
MU vs Sunderland: Ruben Amorim Berharap Tuah 2 Pemain Setan Merah Ini
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 18:32 -
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR