
Bola.net - Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, membeberkan cara jitu pihaknya membuat Miguel Oliveira dan Pol Espargaro berbaikan di MotoGP Styria, setelah sepekan sebelumnya keduanya terlibat cekcok dan perang verbal lewat media massa usai bertabrakan dan gagal finis di di MotoGP Austria.
Kedua rider ini diketahui tengah memperebutkan posisi 5 dalam balapan tersebut. Di Tikungan 4, Espargaro pun melebar, dan Oliveira segera menyalip di jalur dalam. Namun, Espargaro kembali ke garis balap begitu cepat. Keduanya pun bertabrakan, terjatuh, dan kompak gagal finis.
Usai balap, Espargaro mengaku ia dan Oliveira telah melihat data dan sepakat itu insiden balap biasa. Namun, lewat Canal+, Oliveira justru melempar kritik tajam pada Espargaro, yang ia nilai ceroboh karena kembali ke garis balap tanpa melihat situasi. Rider Portugal ini bahkan menyebut intelektual Polyccio kurang tajam.
Ajak Oliveira-Espargaro Bicara Baik-Baik

Espargaro pun segera naik pitam mendengar komentar Oliveira, dan menyebut Oliveira harusnya berterima kasih telah mendapatkan RC16, motor yang dikembangkan Espargaro sejak 2017. Meski begitu, usai diminta menemui FIM Stewards Panel empat hari setelahnya sebelum MotoGP Styria, keduanya tak lagi perang verbal.
Oliveira dan Espargaro bahkan kedapatan bersalaman dan saling mengucapkan selamat di parc ferme MotoGP Styria, di mana Oliveira menang dan Espargaro finis ketiga usai bertarung sengit dengan Jack Miller. Beirer pun mengaku lega ada atmosfer positif di antara keduanya.
"Saya tak mau membicarakan insiden itu lagi. Tapi yang penting, kami membicarakannya sebagai sebuah keluarga. Saat situasi agak goyah, Anda harus mengumpulkan seluruh keluarga duduk di satu meja, menatap mata satu sama lain, dan langsung mengatasi masalahnya," ujar Beirer via Speedweek, Minggu (6/9/2020).
Keduanya Sama-Sama Ikuti Insting yang Benar
View this post on Instagram
Beirer pun mengaku pihaknya telah mempertemukan Oliveira dan Espargaro agar mereka bicara dengan baik-baik. "Untungnya, kami melakukannya sebelum GP Styria, jadi kami benar-benar bebas memulai pekan balap yang baru. Sungguh tak ada gunanya untuk membiarkan cekcok internal ini terus-terusan terjadi," ungkapnya.
Pria Jerman ini juga menyatakan pihaknya sepakat bahwa itu insiden balap biasa, karena Oliveira dan Espargaro memang melakukan hal yang tepat dilakukan berdasar insting pembalap. Espargaro yang melebar, tentu ingin segera kembali ke garis balap ideal. Oliveira yang melihat ruang menyalip, juga wajar saja ingin memanfaatkannya.
"Pembalap adalah pembalap, dan KTM tak pernah menunjuk hidung seseorang. Jika seorang pembalap melebar, ia memang harus kembali ke garis yang benar. Jika pembalap lain di belakang melihat ruang terbuka, maka ia memang harus memanfaatkannya. Jadi itu hanyalah insiden balap yang klasik. Inilah alasan kami tak perlu mencari siapa yang salah," tutup Beirer.
Sumber: Speedweek
Video: 5 Pembalap Hebat WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Baca Juga:
- 'Omong Kosong Jika Ada yang Bisa Tebak Juara MotoGP 2020'
- Dapat Ucapan Selamat dari Valentino Rossi, Michael Rinaldi: Bagai Menang 2 Kali!
- Lewati 18 Bulan yang Berat, Pierre Gasly Sulit Percaya Menangi F1 GP Italia
- Jadwal Siaran Langsung: MotoGP Misano, San Marino 2020
- Klasemen Sementara Formula 1 2020 Usai Seri Monza, Italia
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
KTM Beber Cara Jitu Bikin Miguel Oliveira-Pol Espargaro Berbaikan
Otomotif 7 September 2020, 12:21
-
Brad Binder: Dani Pedrosa-Pol Espargaro, Paduan Sempurna di MotoGP
Otomotif 4 September 2020, 12:35
-
Marc Marquez Absen, Pol Espargaro Kecewa Tak Bisa Bandingkan Diri
Otomotif 2 September 2020, 15:07
-
Ahli Tikungan Terakhir, Dovizioso Sebut Espargaro 'Tak Cerdas' di MotoGP Styria
Otomotif 1 September 2020, 16:13
-
Lorenzo: Honda Lebih 'Ramah' di Era Stoner-Pedrosa Ketimbang Era Marquez
Otomotif 27 Agustus 2020, 16:07
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR