
Bola.net - Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, menjadi saksi momen bersejarah di mana para pembalap MotoGP akhirnya memutuskan untuk membentuk serikat. Serikat ini nantinya akan berfungsi seperti Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) yang sudah lama dibentuk di Formula 1.
Rencana pembentukan serikat pembalap MotoGP semakin panas didiskusikan tiga musim terakhir atas berbagai alasan. Berawal dari keresahan para rider MotoGP melihat beberapa tim Moto3 dan Moto2 yang berkali-kali kedapatan secara sepihak mendepak pembalap muda pada pertengahan musim.
Isu lain yang juga menjadi kekhawatiran para rider adalah rendahnya gaji para rider Moto3 dan Moto2, begitu juga para rookie alias debutan MotoGP. Padahal, tak peduli performanya kompetitif atau tidak, dan tak peduli seberapa banyak pengalaman mereka, risiko cedera selalu tinggi.
Keresahan para rider memuncak usai Dorna Sports dan FIM memperbanyak jumlah seri per musim, ditambah pengguliran sprint race di kelas MotoGP mulai 2023. Sprint race memang terus mendapat kecaman dari para rider karena mengubah format pekan balap menjadi jauh lebih berisiko.
Gerah Karena Suara Tak Didengarkan

Dampak perubahan format pekan balap di MotoGP akibat sprint race pun sudah terlihat musim ini. Secara total, para rider MotoGP sudah mengumpulkan 291 kecelakaan terhitung sampai main race MotoGP Mandalika pada Minggu (15/10/2023). Padahal, musim ini masih menyisakan lima seri.
Selain itu, sebanyak 14 dari 22 pembalap sudah mengalami cedera musim ini, dan 8 di antaranya mengalami insiden lebih dari dua kali, sehingga juga mengalami setidaknya dua cedera berbeda sepanjang musim. Ini tentu situasi yang cukup mengkhawatirkan sekaligus memprihatinkan.
Sejak 2003, para rider tergabung dalam Safety Commission, di mana tiap rapatnya dihadiri Dorna Sports, FIM (Federasi Balap Motor Internasional), dan IRTA (Asosiasi Tim Balap Internasional). Namun, tengah musim ini, para rider mulai gerah karena suaranya tak didengarkan. Alhasil, mereka kerap menjalani rapat terpisah secara internal tanpa pendampingan tiga organisasi itu.
Rapat-rapat itu memperkuat rumor bahwa mereka ingin membentuk GPDA versi MotoGP. Eks rider yang juga tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso, sempat santer dikabarkan jadi kandidat perwakilan mereka. Namun, eks rider MotoGP lain yang juga pundit TNT Sports, Sylvain Guintoli, kini justru jadi calon terkuat.
Sedang Nego Sylvain Guintoli

"Kami bertukar pikiran dan ada banyak nama muncul. Saya tak ingat siapa yang punya ide menunjuk Sylvain, tetapi dia memang kandidat yang bagus. Orang baik, pengalaman baik, berbahasa Inggris dengan baik, mengenal kejuaraan kami, dan masih bekerja [sebagai test rider] untuk Michelin. Saya rasa dia bagus," ujar Aleix Espargaro via Crash.net.
Pembalap Aprilia Racing ini menyatakan bahwa Guintoli akan menjadi perwakilan para rider MotoGP untuk menyuarakan hal-hal terkait tingkat keselamatan, regulasi teknis, jadwal pekan balap, validitas kontrak, dan upah minimum bagi para pembalap di semua kelas Grand Prix.
"Terutama bos-bos tim Moto2 dan Moto3. Mereka bisa memutus kontrak kapan pun mereka mau. Mereka punya IRTA, yang berarti asosiasi tim balap, tetapi tak ada yang terjadi bagi pembalap. Jadi, saya rasa bagus punya serikat pembalap. Banyak hal bisa diperbaiki. Namun, saat ini lebih baik menjaga gagasan-gagasan kami secara privat untuk mewujudkannya," tutupnya.
Espargaro pun menyatakan bahwa para pembalap MotoGP saat ini masih dalam proses negosiasi dengan Guintoli. Pria asal Prancis tersebut berlaga di MotoGP secara penuh pada 2007-2008, dan menjadi test rider Suzuki pada 2017-2022. Guintoli juga merupakan juara dunia WorldSBK 2014 dan EWC 2021.
Sumber: Crashnet
Baca juga:
- Dorna Sports Nilai Fasilitas Sirkuit Mandalika Lebih Baik, MotoGP Indonesia 2023 Jadi Lebih Lancar
- Mandalika 2 Kali Jadi Tuan Rumah, Erick Thohir Sebut Pasar MotoGP Indonesia Makin Solid
- Hasil Taruhan, Ini Alasan Maverick Vinales Pakai Kostum Batman di Podium MotoGP Mandalika
- Video: Kesalahan Fatal Jorge Martin di MotoGP Mandalika, Cuma 24 Jam Pimpin Klasemen
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mandalika Saksi Sejarah Terbentuknya Serikat Pembalap MotoGP, Ini Calon Ketuanya
Otomotif 16 Oktober 2023, 12:40
-
Hari Pertama Uji Coba Shakedown Sepang MotoGP 2020: Pedrosa Tercepat
Otomotif 2 Februari 2020, 18:36
-
Para Test Rider MotoGP Ungkap Kesan Perdana di KymiRing
Otomotif 20 Agustus 2019, 09:30
-
Hasil FP3 MotoGP Ceko: Marc Marquez dan Maverick Vinales Memimpin
Otomotif 3 Agustus 2019, 16:00
-
Alex Rins: Suzuki Bisa Tetap Kompetitif Tanpa Tim Satelit
Otomotif 24 Juli 2019, 11:45
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR