
Bola.net - Pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Maverick Vinales, sama sekali tak mencemaskan pengalaman segudang Valentino Rossi dan rasa lapar rider muda seperti Fabio Quartararo sebagai tandemnya. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Cycle World, Selasa (30/6/2020).
Vinales bergabung dengan Yamaha setim dengan Rossi sejak 2017, usai meninggalkan Suzuki untuk menjadi pengganti Jorge Lorenzo. Bertandem dengan seorang 9 kali juara dunia pun tak membuat Vinales terintimidasi, dan justru membuatnya makin ingin jadi lebih baik.
Selama tiga musim bertandem, hasil Vinales pun lebih superior dari Rossi. Rider Spanyol itu sukses meraih 19 podium, 6 kemenangan, dan 8 pole, dibanding Rossi yang hanya meraih 13 podium, 1 kemenangan, dan 1 pole. Rossi bahkan paceklik kemenangan sejak MotoGP Belanda 2017.
Sangat Penting Jadi Rider Yamaha Terbaik

Tahun depan, Rossi akan digantikan Fabio Quartararo yang masih berusia 21 tahun. Musim lalu, El Diablo menggebrak dalam debutnya, meraih 7 podium, 6 pole, dan duduk di peringkat 5. Ia bahkan dua kali menantang Marc Marquez dalam perebutan kemenangan sampai lap terakhir.
Meski mengakui kekuatan mereka, Vinales tak mau memandang kedua rider tersebut sebagai ancaman. Menurutnya, lebih baik melihat sisi positifnya saja, dan justru menjadikan Rossi dan Quartararo sebagai lecutan untuk bisa tampil jauh lebih baik lagi.
"Sangat penting bagi saya menjadi rider Yamaha terbaik di garis finis. Tapi saya tak lihat Vale dan Fabio sebagai ancaman berbahaya, melainkan motivasi ekstra agar lebih cepat. Bertandem dengan rider cepat seperti Vale dan Fabio, akan membantu saya lebih jauh mengembangkan M1," ujarnya.
Belajar dari Fabio Quartararo Sepanjang 2019

Vinales bahkan banyak belajar dari Quartararo sepanjang 2019. Membela tim satelit, membuat Quartararo tak bisa mengutak-atik YZR-M1 kecuali setup. M1 yang tak banyak berubah ini pun membantunya fokus pada cara berkendara dan tak merisaukan perangkat lain, yang justru jadi masalah Vinales sebagai rider tim pabrikan.
Pada tengah musim, Vinales meniru metode Quartararo, dan menolak menjajal berbagai perangkat baru. Hasilnya pun terlihat lewat 6 podium dan 2 kemenangan. "Tahun lalu saya kuat pada awal musim, tapi selalu tertinggal saat start. Alhasil, saya tak bisa membuat perbedaan. Kami punya potensi, tapi start menghancurkan balapan saya," ujarnya.
"Sebagai tambahan, dalam tim pabrikan, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pekan balap yang bisa bikin balapan berantakan. Kontrasnya, tim Fabio tak menyentuh motornya. Mereka tak melakukan perubahan apa pun. Itulah kunci penting Fabio, dan kami belajar dari mereka," pungkasnya.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Maverick Vinales: Valentino Rossi Punya Pengaruh Besar di Yamaha
- Valentino Rossi Minta 'Bocoran' Kinerja Petronas ke Franco Morbidelli
- Kenal Baik, Franco Morbidelli Prihatin Alex Marquez Terdepak dari Repsol Honda
- MotoGP Bakal 'Kurung' Para Rider dan Tim di Hotel dan Sirkuit
- Ducati Bandingkan Cedera Dovizioso dengan Insiden Lorenzo di Assen 2013
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Maverick Vinales: Valentino Rossi dan Fabio Quartararo Bukan Ancaman
Otomotif 1 Juli 2020, 17:45
-
Maverick Vinales: Valentino Rossi Punya Pengaruh Besar di Yamaha
Otomotif 1 Juli 2020, 17:20
-
Valentino Rossi Minta 'Bocoran' Kinerja Petronas ke Franco Morbidelli
Otomotif 1 Juli 2020, 15:55
-
Valentino Rossi, Pebalap MotoGP yang Selalu Punya Tempat di Hati Aprilia
Otomotif 30 Juni 2020, 14:55
-
'Valentino Rossi Sudah Kaya Raya, Tapi Masih Mau Gaspol'
Otomotif 29 Juni 2020, 16:00
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR