
Bola.net - Enam kali juara dunia sekaligus eks rider MotoGP, Max Biaggi, mengaku merindukan masa-masa di mana ia menjalani rivalitas supersengit dengan pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan BT Sport.
Rossi dan Biaggi membentuk rivalitas paling ikonik di MotoGP, yang uniknya bahkan sudah dimulai pada 1996, saat keduanya sama sekali tak turun di kategori yang sama: Rossi di GP125 dan Biaggi di GP250. Cekcok makin tersulut oleh media massa Italia yang kerap membanding-bandingkan mereka.
Selain kerap bertengkar di luar trek, pertarungan mereka di lintasan yang paling mencolok adalah GP500 Jepang 2001, saat Biaggi menyikut Rossi sampai melebar keluar trek, yang lalu dibalas Rossi dengan acungan jari tengah setelah menyalip Biaggi pada beberapa lap berikutnya.
Rivalitas dengan Rossi Adalah 'Berkah'
Permusuhan mereka kian memuncak di GP500 Catalunya 2001, saat Rossi yang menang dan Biaggi yang finis kedua, saling tonjok beberapa saat sebelum naik podium. Rossi menyatakan bahwa insiden itu terjadi ketika Biaggi, mendorong manajernya, Gibo Badioli, saat hendak naik ke podium bersama Capirossi yang finis ketiga.
Dua pekan setelah insiden itu, Honda yang menaungi Rossi dan Yamaha yang menaungi Biaggi, memaksa mereka saling minta maaf dalam jumpa pers khusus. Sejak itu, pemberitaan soal Rossi vs Biaggi di media masa menurun, walau rivalitas mereka tetap berlanjut sampai Biaggi hengkang dari MotoGP pada akhir 2005.
"Saya rindu tahun-tahun itu, momen baik dan buruknya. Balapan-balapan kala itu punya tekanan besar. Tapi usai bertahun-tahun saya paham, meski menegangkan, masa-masa itu adalah 'berkah' karena bersama Vale, kami menyajikan rivalitas yang hebat baik di dalam maupun luar trek," tutur Biaggi seperti yang dikutip Diario AS.
Banggakan Prestasi Meski Tak Juara di MotoGP
Biaggi pun mengaku menghormati Rossi, meski sampai kini keduanya belum pernah saling bicara lagi. "Kami hanyalah dua orang berbeda. Saya menghormatinya, dan saya rasa ia berpikir sama. Usai bertahun-tahun, saya malah rindu pada momen-momen itu, dan saya bakal senang jika bisa kembali ke masa-masa itu," ujarnya.
Biaggi yang merupakan empat kali juara dunia GP250, naik ke GP500 pada 1998 dan bertarung di MotoGP 2005, namun tak pernah meraih gelar dunia di kelas tertinggi. Usai vakum setahun, ia pindah ke WorldSBK dan merebut gelar dunia pada 2010 dan 2012. Ia pun mengaku sangat bangga atas raihannya.
"Saya tak menyesali apa pun. Apa yang saya lakukan sudah fantastis dan saya tak bisa minta lebih. Itu impian saya. Saya meraih apa yang saya harapkan, jadi nomor satu di GP250, naik ke GP500, masuk era MotoGP, dan lalu di Superbike. Saya turun di banyak kategori dan meski ada banyak kesulitan, saya merasa puas. Saya tak punya banyak masalah, saya tak banyak cedera, jadi saya bahagia," tutupnya.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Franco Morbidelli: Kalahkan Valentino Rossi Bakal Sangat Memuaskan
- 'Tetap Pakai Motor 2020 di MotoGP 2021 Bukan Ide Gila'
- Razlan Razali Lepas Jabatan CEO Sepang, Fokus Urus Tim MotoGP
- Jadwal Live Streaming Seri Kedua MotoGP Virtual Race 2020
- 10 Potret Cantik Linda Morselli, Mantan Valentino Rossi yang Kini Jadi Pacar Fernando Alonso
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kini Bimbing Baldassarri, Dovizioso Tekad Bikin Akademi Seperti Rossi
Otomotif 9 April 2020, 15:05
-
Max Biaggi Rindu Rivalitasnya dengan Valentino Rossi di MotoGP
Otomotif 9 April 2020, 12:28
-
Franco Morbidelli: Kalahkan Valentino Rossi Bakal Sangat Memuaskan
Otomotif 9 April 2020, 11:57
-
Peserta Seri Kedua MotoGP Virtual Race, Valentino Rossi Resmi Ikut
Otomotif 8 April 2020, 18:10
LATEST UPDATE
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR