
Bola.net - Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt, ternyata bukan salah satu orang yang beranggapan bahwa tim satelit bakal menyediakan suasana santai dan tekanan yang lebih rendah ketimbang tim pabrikan. Atas alasan ini, ia yakin Valentino Rossi bakal punya beban yang sama besar ketika membela timnya di MotoGP 2021.
Seperti diketahui, Rossi bernaung di Petronas Yamaha SRT tahun ini, yang berarti ini pertama kalinya bagi The Doctor membela tim satelit sejak GP500 2001, saat ia masih membela Nastro Azzurro Honda. Setelah 19 tahun membela tim pabrikan di Honda, Ducati, dan Yamaha, kini Rossi kembali berstatus sebagai pembalap tim satelit.
Banyak pihak berpendapat tekanan dan beban Rossi di tim satelit nanti takkan sebesar saat ia masih membela tim pabrikan, mengingat tim satelit memiliki stigma jarang ikut memperebutkan gelar. Namun, jika menilik persaingan selama lima tahun terakhir, tim satelit kini justru punya performa setara dengan tim pabrikan.
Sudah Lama Punya Mindset Podium dan Kemenangan
Petronas Yamaha SRT sendiri baru dibentuk pada 2019, namun mampu meraih tujuh podium bersama Fabio Quartararo. Tahun lalu, mereka menggila, tampil lebih kompetitif dari Monster Energy Yamaha. Lewat Quartararo dan Franco Morbidelli, mereka sukses meraih delapan podium, yang enam di antaranya merupakan kemenangan.
Mengingat timnya ingin mengulang sukses serupa tahun ini, Stigefelt pun yakin hal inilah yang membuat beban Rossi takkan berkurang meski pindah ke tim satelit. "Saya rasa tekanan Vale di tim satelit takkan berkurang karena ia sangat ingin tampil baik," ungkap pria yang akrab disapa 'Stiggy' ini lewat Crash.net, Senin (1/3/2021).
"Toh Vale datang dari tim dengan mindset podium dan kemenangan. Tapi memang ada baiknya Vale ganti lingkungan dan pindah ke tim baru, mencari kombinasi baru antara para mekanik kami dan stafnya sendiri. Crew chief Vale, David (Munoz), juga masih muda. Cara kerjanya sangat baik dan pikirannya terbuka," lanjutnya.
Kombinasi Staf Lama dan Baru Bakal Hebat
Untuk pertama kali pula Rossi pindah tim tanpa diizinkan memboyong seluruh krunya dari tim pabrikan. Ia hanya diperbolehkan membawa Munoz, dan teknisi data Matteo Flamigni dan pelatih balap Idalio Gavira. Rider Italia berusia 42 tahun ini pun akan bekerja dengan mekanik-mekanik baru.
Namun, Stigefelt, yakin takkan ada masalah besar dalam metode kerja mereka musim ini. "Saya rasa kombinasi kru Vale bakal hebat, dan saya rasa para pembalap kami juga merasakan hal yang sama. Kita bisa lihat betapa baiknya Franky dan Fabio beradaptasi dengan tim kami dan sama-sama menyukai cara kerja tim kami," ungkapnya.
"Semua ini karena sangatlah penting bagi saya untuk memedulikan orang-orang di tim kami dan menjaga mereka agar tetap bahagia. Jika kami punya mekanik dan pembalap yang bahagia, maka biasanya si pembalap juga tampil baik. Setidaknya, itulah misi saya," pungkas eks rival Rossi di GP500 ini.
Sumber: Crashnet
Video: Aron Canet Lolos dari Maut Saat Terjatuh di Moto2 Portugal 2020
Baca Juga:
- Petronas Yamaha SRT Minta Valentino Rossi Konsisten Podium, Doakan Menang Lagi
- Franco Morbidelli: Semoga 2021 Jadi Tahun Baik Bagi Saya dan Valentino Rossi
- Franco Morbidelli: Level Persaingan Tinggi, Bakal Sulit Lampaui Prestasi Tahun Lalu
- Valentino Rossi: Tak Ada Bedanya Bela Tim Pabrikan atau Tim Satelit Yamaha
- Video: Highlights Peluncuran Petronas Yamaha SRT Bareng Valentino Rossi-Franco Morbidelli
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Petronas SRT Maklum VR46 Juga Ingin Jadi Tim Satelit Yamaha di MotoGP
Otomotif 2 Maret 2021, 19:10
-
Petronas: Beban Valentino Rossi Bakal Sama Besar Seperti di Tim Pabrikan
Otomotif 2 Maret 2021, 12:53
-
Franco Morbidelli: Semoga 2021 Jadi Tahun Baik Bagi Saya dan Valentino Rossi
Otomotif 2 Maret 2021, 09:41
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR