
Bola.net - Valentino Rossi mengaku kaget dan emosional saat melihat semua motor yang mengantarnya merebut sembilan gelar dunia Grand Prix berjejer di paddock Sirkuit Ricardo Tormo menjelang MotoGP Valencia pada Kamis (11/11/2021). The Doctor tak tahu bahwa Dorna Sports bakal memberikan kejutan manis itu.
Motor-motor itu adalah Aprilia RS125 1997, Aprilia RS250 1999, Honda NSR500 2001, Honda RC211V 2002, Honda RC213V 2003, serta Yamaha YZR-M1 2004, 2005, 2008, dan 2009. Seluruh motor itu diletakkan di sebuah panggung bertenda, dan 'reuni' Rossi dengan motor-motornya itu disaksikan oleh keluarga, kerabat, serta para rivalnya.
"Saya ingin menjalani balapan terakhir dengan normal, namun mustahil! Saya sudah sangat emosional sejak awal hari ini, usai melihat semua motor saya, apalagi semua rider MotoGP hadir di sini. Rasanya menyenangkan," ungkap Rossi dalam jumpa pers tak lama setelah berjumpa dengan motor-motornya.
Simpan Motor YZR-M1 2004 di Kamar Tidur

Seperti yang diketahui, dalam kontrak seorang pembalap Grand Prix disebutkan bahwa sang rider berhak memiliki motor balapnya jika berhasil meraih gelar dunia. Rossi mengaku telah mendapatkan dua motor Aprilia dan empat motor Yamaha-nya sejak lama. Sayang, ia tak pernah dapat tiga motor Honda yang pernah ia kendarai.
Padahal, juara Honda lainnya mendapatkan motor balap mereka masing-masing. "Saya punya semua motor juara saya, kecuali Honda. Saya punya semua motor Aprilia dan Yamaha. Motor-motor Yamaha saya ada di rumah, yang model 2004 ada di kamar tidur saya. Jadi, tiap saya bangun setiap pagi, saya melihat motor itu!" ujarnya.
"Namun, melihat semuanya berjejer seperti itu, saya merasa sangat emosional. Perjalanan saya sangat panjang dari yang pertama, sudah lama sekali. Selain itu, jika Anda ingat yang terakhir, sudah 10 tahun lalu! Ini perjalanan yang panjang dan sangat emosional," lanjut pembalap Italia berusia 42 tahun tersebut.
Tak Berharap Dapat 3 Motor Honda Sekaligus
Lin Jarvis, Valentino Rossi, Alberto Puig, dan Massimo Rivola (c) Petronas SRT
Sesi 'reuni' Rossi dengan motor-motornya juga dihadiri oleh Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis; Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig; dan CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola. Di sela sesi pemotretan bersama bos-bos itu, Rossi terlihat berbincang dengan Puig. Ia pun merayu Puig untuk menyerahkan motor Honda-nya.
Rossi tak berharap dapat tiga motor sekaligus, tapi sangat mendambakan NSR500, yang membantunya menjuarai GP500 2001. "Saya sudah bicara dengan Alberto, dan saya minta minimal yang 500cc, karena motor itu adalah motor saya yang sesungguhnya. Itulah motor yang seharusnya diberikan Honda kepada saya," tuturnya.
"Sejak dulu, saya sudah siap menerimanya, bahkan sudah menyediakan tempat di rumah. Tapi atas alasan tertentu, motor itu tak pernah datang. Saya bakal senang jika Honda berubah pikiran dan memberikan motor itu. Saya janji motor itu akan saya rawat baik-baik, dengan temperatur yang ideal, bakal punya tempat yang baik di rumah saya!" tutupnya.
Sumber: MotoGP
Baca Juga:
- Jadwal Live Streaming MotoGP, Moto2, dan Moto3 Valencia 2021
- Valentino Rossi Sudah Punya Firasat MotoGP Andalusia 2020 Jadi Podium Terakhirnya
- Valentino Rossi: Dari Max Biaggi sampai Marc Marquez, Semua Rival Saya Istimewa
- Ducati Beri Tanggapan Resmi Soal Insiden Mandalika, Bantah Paolo Ciabatti Murka
- MGPA Pastikan Perekam Video 'Unboxing' Kargo Ducati di Mandalika Bukan Pegawainya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Rival Mau Bantu Valentino Rossi Raih Podium Ke-200: Asal Bayarannya Oke!
Otomotif 12 November 2021, 14:35
-
Lewis Hamilton-Lando Norris Sedih Valentino Rossi Takkan Balapan Lagi di MotoGP
Otomotif 12 November 2021, 13:15
-
Valentino Rossi Emosional Reuni dengan Motor-Motor Juaranya, Rayu Honda Serahkan NSR500
Otomotif 12 November 2021, 12:15
-
Valentino Rossi Sudah Punya Firasat MotoGP Andalusia 2020 Jadi Podium Terakhirnya
Otomotif 12 November 2021, 10:10
-
Valentino Rossi: Dari Max Biaggi sampai Marc Marquez, Semua Rival Saya Istimewa
Otomotif 12 November 2021, 09:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR