
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT MotoGP, Valentino Rossi, menanggapi kontroversi yang meliputi meninggalnya Dean Berta Vinales dalam kecelakaan balapan WorldSSP300 Jerez, Spanyol, Sabtu (25/9/2021). Kepada La Gazzetta dello Sport, Rossi mengaku yakin solusi untuk permasalahan macam ini ada di tangan pembuat regulasi.
Dalam empat bulan terakhir, kabar duka memang meliput dunia balap motor. Jason Dupasquier, Hugo Millan, dan Vinales meninggal dunia dalam usia 19, 14, dan 15 tahun dalam kecelakaan yang melibatkan para rider lainnya, sama-sama tertabrak motor dari belakang dan tak bisa menghindar.
"Peristiwa itu sungguh bencana besar. Ini ketiga kalinya pembalap yang masih sangat muda meninggal dunia. Masalah terbesar dari olahraga ini masih sama, yakni ketika seorang rider terjatuh dan tertabrak pembalap yang datang dari belakang," ungkap sang sembilan kali juara dunia di Circuit of The Americas, Austin, Texas.
Makin Banyak Rider, Makin Tinggi Risiko

Tak hanya itu, ajang-ajang junior seperti Moto3, WorldSSP300, dan Talent Cup dinilai sangat berbahaya karena terlalu banyak peserta. Level kejuaraan-kejuaraan ini juga sangat sengit berkat performa motor mereka yang setara, hingga para rider melaju sangat berdekatan satu sama lain sejak start sampai finis.
"Makin banyak rider, makin besar pula risiko tertabrak dari belakang jika Anda jatuh. Supersport 300 lebih ekstrem daripada Moto3. Di Moto3, ada 30 pembalap, sementara di Supersport 300 sepertinya ada 42. Motor mereka juga berat, tapi tak terlalu cepat. Alhasil, mereka semua terus berdekatan, dan ini meningkatkan risiko kecelakaan dan tertabrak," tutur Rossi.
Rossi pun menyatakan bahwa para pembalap harus diajari rasa hormat sejak dini, baik menghormati rival maupun menghormati aturan yang sudah ditetapkan federasi dan promotor. Demi membuat mereka taat pada ini semua, pembalap Italia berusia 42 tahun itu pun yakin bahwa FIM Stewards harus tegas dalam memberi penalti.
Naikkan Batas Usia Minimum Takkan Efektif

"Para pembalap harus lebih menghormati bendera kuning, karena semua orang tak mau menyia-nyiakan waktu. Ini harusnya bisa dihindari. Para pembalap muda masa kini juga jauh lebih agresif dan tak memikirkan apa yang bisa terjadi. Sangat penting menjatuhkan penalti berat agar mereka mau menaati aturan," ujar The Doctor.
Di lain sisi, banyak pihak meyakini bahwa tak seharusnya anak muda dibiarkan balapan dalam usia yang terlalu dini. Namun, Rossi yakin bahwa menaikkan batasan usia minimum untuk para rider yang ingin balapan bukanlah solusi yang efektif.
"Menaikkan batas minimum usia jadi 1-2 tahun lebih tua takkan bikin perbedaan. Yang penting adalah orang-orang yang menciptakan aturan harus lebih tegas. Olahraga ini menakjubkan, tapi juga berbahaya. Para pembalap harus diajari bahwa hal yang lebih penting dari posisi finis adalah menghormati aturan dan para rival," tutupnya.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso: Jangankan Rider Muda, Rider Tua Saja Tak Dewasa Kok
- Formula 1 ke Qatar, Aleix Espargaro: Pasti Aspalnya Bakal Rusak!
- Dituduh Beri Pengaruh Negatif ke Rider Muda, Marquez Dibela Quartararo-Bagnaia
- Marc Marquez Tanggapi Michel Fabrizio: Kok Tega Komen Negatif dalam Masa Duka?
- Jack Miller: Ngeri, Tak Seharusnya Banyak Rider Muda Meninggal Dunia
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi: WorldSSP300 Lebih Menakutkan daripada Moto3
Otomotif 1 Oktober 2021, 14:43
-
Alberto Surra Resmi Jadi Anggota Baru VR46 Riders Academy
Otomotif 30 September 2021, 12:51
-
Jelang MotoGP Austin, Valentino Rossi Kenang Podium Dua Tahun Lalu
Otomotif 29 September 2021, 12:39
-
Lewis Hamilton Sabet Kemenangan Ke-100, Valentino Rossi Ucapkan Selamat
Otomotif 27 September 2021, 14:26
-
Uji Coba Terakhir di MotoGP, Valentino Rossi: Saya Nggak Bakal Kangen!
Otomotif 23 September 2021, 10:36
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55



















KOMENTAR