
Bola.net - Nasib seseorang tak ada yang bisa menebak. Ada sejumlah pesepakbola yang secara tiba-tiba tampil di Piala Dunia dan menjadi juara, tetapi kemudian perlahan menghilang dari peredaran.
Sebuah skuad peserta Piala Dunia biasanya diisi oleh para pemain terbaik yang sudah melalui proses seleksi dari pelatih. Namun, ada pula beberapa pemain yang dipanggil karena alasan lain.
Alasan tersebut di antaranya, pelatih memanggilnya karena pemain yang seharusnya mengisi tempatnya tersebut mengalami cedera. Selain itu, karena memang tidak ada pilihan lain di posisi yang pemain ini tempati.
Di Piala Dunia, mungkin saja mereka hanya duduk di bangku cadangan atau hanya sekadar jadi pemain pengganti. Namun, karena kualitas pemain lainnya yang luar biasa, tim mereka tetap meraih gelar juara.
Berikut 7 pemain one hit wonder yang timnya meraih gelar juara di Piala Dunia. Langsung saja kita cek satu persatu.
Heinz Kwiatkowski (Jerman Barat, 1954)
Heinz Kwiatkowski sebenarnya merupakan pemain penting bagi Borussia Dortmund. Meski demikian, tidak bagi timnas Jerman Barat yang jadi juara di Piala Dunia 1954.
Kwiatkowski hanya tampil satu pertandingan bagi Jerman Barat di Piala Dunia 1954. Dia bermain di bawah mistar gawang Jerman Barat saat timnya kalah telak 3-8 dari Hungaria di babak penyisihan grup.
Setelah pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini duduk di bangku cadangan, Jerman Barat terus melaju ke laga final. Di laga final, Jerman Barat membalaskan dendamnya atas Hungaria dan meraih kemenangan 3-2 di final.
Felix (Brasil, 1970)
Felix Mielli Venerando merupakan penjaga gawang saat timnas Brasil sukses menjadi juara Piala Dunia 1970. Namun banyak yang mengkritik penampilannya saat itu.
Kritikan tersebut di antaranya terlontar dari mantan kiper Arsenal Bob Wilson. "Tanpa pertanyaan dia adalah kiper paling tidak kompeten untuk memenangkan medali piala dunia," ujar Wilson.
"Dia terlahir beruntung karena bermain di tim yang hebat. Jika dia membiarkan gawangnya kebobolan tiga gol, maka timnya bisa membalas dengan mencetak empat gol," sambungnya.
Stephane Guivarc'h (Prancis, 1998)
Skuad Prancis di Piala Dunia 1998 memiliki striker-striker tajam. Ada nama seperti Thierry Henry, David Trezuguet bahkan Christophe Dugarry.
Selain mereka ada juga Stephane Guivarc'h yang mengenakan nomor sembilan. Nomor sembilan bagi seorang striker tentu saja harus pemain yang memiliki kemampuan istimewa.
Guivarc'h memang saat itu meraih top scorer Ligue 1 dan pencetak gol terbanyak Piala UEFA 1997/1998. Saat Piala Dunia, meski kerap menjadi pemain inti, namun dirinya tidak berbuat banyak meski akhirnya Prancis jadi juara di kandangnya.
Bernard Diomede (Prancis, 1998)
Bernard Diomede merupakan rekan satu tim Guivarc'h di level klub bersama Auxerre. Diomede juga tidak memiliki prestasi bagus saat timnas Prancis menjadi juara dunia di negaranya.
Dia bermain pada tiga pertandingan babak penyisihan, termasuk babak 16 besar saat Prancis melawan Paraguay. Namun itu menjadi laga terakhirnya bersama timnas karena dia tidak dipanggil lagi.
Dua tahun kemudian ia pindah ke Liga Inggris untuk gabung Liverpool. Akan tetapi, Diomede hanya bermain dalam lima pertandingan selama tiga tahun hingga akhirnya kembali ke Prancis.
Kleberson (Brasil, 2002)
Kleberson memiliki karier profesional yang naik turun di level klub. Meski demikian, pemain berposisi sebagai gelandang ini tetap dipanggil Luiz Felipe Scolari ke skuad Brasil di Piala Dunia 2002.
Kleberson kemudian tidak tampil pada laga pertama Brasil di babak penyisihan. Kleberson akhirnya bermain saat Brasil melawan Inggris di perempat final hingga final dan memberikan assist penting di laga pamungkas.
Setelah Piala Dunia, Manchester United merekrutnya dari Atletico Paranaense di Serie A Brasil. Dia hanya bermain 20 laga bersama Setan Merah hingga akhirnya hijrah ke Besiktas dan kemudian karirnya menghilang.
Roque Junior (Brasil, 2002)
Skuad Brasil saat memenangkan Piala Dunia 2002 memang sangat istimewa. Ada Ronaldinho, Rivaldo, Ronaldo, Roberto Carlos hingga Cafu.
Namun ada nama-nama pemain yang hanya sebagai pelengkap, Roque Junior di antaranya. Usai memenangkan Piala Dunia, karir Roque Junior terus menurun.
Pemain yang saat itu membela AC Milan ini kemudian hijrah ke klub Liga Inggris, Leeds United. Namun penampilannya mengecewakan hingga tidak membuat prestasi apa pun.
Simone Barone (Italia, 2006)
Para penggemar Timnas Italia mungkin tidak ingat ada Simone Barone saat Azzurri menjadi juara dunia 2006. Suporter tentu hanya mengingat nama Gianluigi Buffon, Alessandro Delpiero, Fabio Canavaro hingga Marco Materazzi.
Entah apa yang ada dipikiran Marcelo Lippi saat memilihnya masuk ke skuad timnas Italia. Kemungkinan Lippi melihat dia merupakan pekerja keras hingga memberinya kesempatan bermain di dua laga.
Namun setelah meraih gelar Piala Dunia 2006 di Jerman, Barone tidak mendapatkan gelar lainnya. Dia hanya berkutat dengan klub-klub gurem seperti Chievo, Parma dan Palermo.
Sumber: Daily Star
Disadur dari: Bola.com (Suharno, Yus Mei Sawitri) 3 Agustus 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Teori Konspirasi Sepak Bola Dunia yang Bikin Geger: Nyata atau Cuma Hoax?
Piala Dunia 6 Agustus 2022, 18:02 -
Gacor di Timnas, 6 Bintang Dunia Ini Cuma Jadi Pemain 'Biasa' di Klub
Piala Dunia 6 Agustus 2022, 17:45 -
5 Kiper Tangguh yang Bakal Beraksi di Piala Dunia 2022
Piala Dunia 6 Agustus 2022, 11:28
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR