Bola.net - - Menjalani hidup sebagai salah satu legenda Jerman ternyata tidak mudah bagi Mario Goetze. Dia justru merasa kariernya jadi lebih sulit dan penuh rintangan setelah 2014 lalu.
Goetze memang merupakan pemain penting yang membantu Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 Brasil silam. Dia masuk di akhir babak kedua, lalu di babak tambahan berhasil mencetak satu gol kemenangan di laga final melawan Argentina.
Setelah itu, Goetze dinilai sebagai salah satu pemain hebat. Tuntutan terhadap permainannya pun semakin tinggi. Tetapi ternyata bagi Goetze hal itu justru menyulitkannya.
Kariernya di klub pun terus menurun, dia tidak mampu tampil impresif di Bayern Munchen dan akhirnya memutuskan kembali ke Borussia Dortmund. Di Dortmund, Goetze juga menjalani masa yang sulit.
Tuntutan Tinggi

Menukil fourfourtwo, Goetze menjelaskan bahwa dia kesulitan memenuhi tuntutan tinggi banyak pihak. Sebagai penentu juara dunia, Goetze dituntut untuk bermain lebih baik, tapi sebenarnya dia tidak sebaik itu.
"Orang-orang berpikir: 'Sudah selesai, dia (Goetze) tidak akan bisa mencapai levelnya lagi'," tegas Goetze.
"Lalu saya bertanya pada diri sendiri: 'level apa? gol penentu di Piala Dunia?' Itu benar, mencapai level itu lagi akan sangat sulit."
Semua Dianggap Buruk

Goetze pun mengaku kesulitan di setiap pertandingan, sebab dia dipaksa untuk menjadi pemain kunci yang sama seperti membawa Jerman juara.
"Standar menjadi sanga tinggi karena gol Piala Dunia itu dan semua yang di bawahnya dianggap buruk. Gol itu sudah tertanam di benak banyak orang dan itu bukan hal mudah."
"Jadi, saya jelas kesulitan dengan hubungan gol itu. Selalu dituntut di setiap pertandingan," tutup Goetze.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gundogan dapat Ejekan, Hummels Marah-marah
Piala Dunia 9 Juni 2018, 22:51
-
Klose: Werner Bisa Jadi Striker Terbaik Dunia
Piala Dunia 9 Juni 2018, 11:15
-
Bantu Jerman Juara Dunia, Goetze Justru Kesulitan
Piala Dunia 9 Juni 2018, 10:40
-
Menang Tipis dari Arab Saudi, Loew Temukan Kelemahan Jerman
Piala Dunia 9 Juni 2018, 08:00
-
Highlights Friendly: Jerman 2-1 Arab Saudi
Open Play 9 Juni 2018, 05:08
LATEST UPDATE
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
-
Man United vs Arsenal: Duo EPL Berebut Wonderkid 18 Tahun Olympiakos yang Lagi Naik Daun
Liga Inggris 18 November 2025, 17:01
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Mali di Indosiar Malam Ini
Tim Nasional 18 November 2025, 17:01
-
Rekam Jejak Timur Kapadze di Timnas Uzbekistan: Berapa Kemenangan yang Mampu Diraih?
Tim Nasional 18 November 2025, 16:54
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR