
Bola.net - Perang urat saraf langsung tersaji jelang pertandingan babak perempat final Piala Dunia 2022 antara Belanda menghadapi Argentina, Sabtu (10/11/2022) dini hari WIB. Louis van Gaal dianggap oleh Angel Di Maria sebagai pelatih terburuk selama kariernya di dunia sepak bola.
Sebagaimana diketahui, Di Maria terlebih dahulu menilai sosok pelatih timnas Belanda sebagai biang keroknya ketika ia tampil melempem di Manchester United. Saat itu, van Gaal dengan Di Maria pernah bekerja sama selama semusim di Old Trafford.
"Masalah saya ketika berada di Manchester United, adalah pelatih. Van Gaal adalah pelatih terburuk dalam karier saya. Saya bisa mencetak gol maupun membuat assist, dan keesokan harinya dia memindahkan posisi saya. Seolah dia tidak suka pemain lebih besar dari dirinya," klaim Di Maria dilansir dari laman SportBible.
Di Maria memang tampil kurang greget ketika membela seragam MU. Pemain berusia 34 tahun hanya sanggup mencetak empat gol serta 12 assist dalam 32 pertandingan di seluruh kompetisi musim itu.
Tanggapi Dengan Santai
Merespon tudingan tersebut, Louis van Gaal dalam sesi konferensi pers jelang duel kedua tim menanggapi dengan santai. Menurut pelatih berusia 71 tahun itu ia mengaku sedih dianggap seperti itu oleh Di Maria.
"Angel adalah pemain yang sangat bagus. Tetapi, menyebut saya pelatih terburuk dalam kariernya itu menyedihkan."
"Saya tidak suka dia mengatakannya. Saya mungkin telah membuat keputusan yang buruk dengannya saat itu, tetapi kami para pelatih harus mengambil keputusan," kata van Gaal seperti dilansir dari MARCA.
Ungkap Filosofi Melatihnya
Kemudian, van Gaal membahas tentang gaya melatih pilihannya dan bagaimana filosofi yang dianutnya berkembang selama bertahun-tahun. Ia mengatakan awalnya adalah sebagai pelatih yang menganut dengan gaya menyerang.
Namun, seiringnya berjalan waktu van Gaal mendapati berbagai pengalaman bahwa sepak bola tidak hanya soal menyerang. Tetapi menurutnya, keseimbangan dalam skema permainan menjadi yang utama.
"Di Ajax itu sangat menyerang. Di Barcelona saya belajar bahwa Anda tidak bisa selalu berpikiran menyerang. Pada level pribadi, saya lebih sabar dari sebelumnya. Mungkin kepribadian saya tidak banyak berubah dalam hal cara saya memandang sepak bola."
"Sepak bola berkembang, sangat sulit untuk memainkan [sepak bola] menyerang sekarang. Itulah mengapa saya mulai mengembangkan sistem pertahanan," ujarnya.
Terlihat Sekarang
Lalu, Louis van Gaal mengaku apa yang ia pelajari selama bertahun-tahun di dunia kepelatihan membuahkan hasil di Piala Dunia 2022. Meski pendekatan yang ia usung cenderung pragmatis dalam gaya bermain Belanda, ia lebih mengutamakan hasil daripada menciptakan sepak bola indah.
"Dan kita bisa melihatnya di Piala Dunia 2022 ini, dengan hasil yang tidak terlalu buruk, dan itu semua bergantung pada pendekatan taktis," pungkasnya.
Jangan lupa saksikan Piala Dunia 2022 di SCTV, Indosiar, MOJI, Mentari TV, Nex Parabola dan live streaming di Vidio. Dan ikuti terus berita terbaru Piala Dunia 2022 hanya di Bola.net.
Sumber: SportBible dan MARCA
Penulis: Yoga Radyan
Baca Juga:
- Lionel Scaloni Harap 2 Pemain Andalannya Sudah Fit Saat Menghadapi Belanda
- Bos Kroasia Mengaku Senang Hadapi Brasil di Perempat Final Piala Dunia 2022
- Louis van Gaal akan Buat Belanda Bermain Sepak Bola Modern di Laga Melawan Argentina
- Perempat Final Piala Dunia 2022, Vinicius Junior Siap Hadapi 'Sang Guru'
- Piala Dunia 2022: Silva Tegaskan Dicadangkannya Ronaldo tak Akan Timbulkan Masalah Bagi Portugal
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bersinar di Piala Dunia 2022, Bintang Timnas Maroko Masuk Radar Manchester United
Liga Inggris 9 Desember 2022, 19:45
-
Bintang Timnas Portugal Ini Gantikan Cristiano Ronaldo di Manchester United?
Liga Inggris 9 Desember 2022, 18:50
-
Aaron Wan-Bissaka Tinggalkan Manchester United di Januari 2023
Liga Inggris 9 Desember 2022, 18:39
-
Barcelona Bantah Bakal Lepas Memphis Depay ke Manchester United
Liga Inggris 9 Desember 2022, 18:31
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR