Laga ini bisa dikatakan sebagai ajang unjuk kebolehan striker 29 tahun Brasil asal klub Atletico Mineiro, Diego Tardelli. Dia memborong kedua gol Brasil ke gawang Argentina di babak pertama dan kedua. Dua gol itu adalah dua gol perdananya di pentas internasional.
Dalam duel pertama dalam sejarah dua raksasa Amerika Latin ini, Argentina menang 3-0 di Buenos Aires pada September 1914 silam. Sebelum laga ini, rekor head-to-head mereka adalah 36 kemenangan untuk Argentina, 35 untuk Brasil dan 24 kali hasil imbang dalam total 95 pertemuan di semua ajang. Di Beijing, Brasil mendapatkan kemenangannya yang ke-36 dan kini kedudukannya pun seimbang.
Brasil mengawali laga dengan Jefferson, Danilo, Miranda, David Luiz, Filipe, Luiz Gustavo, Elias, Willian, Oscar, kapten Neymar dan Diego Tardelli sebagai starter. Pelatih Carlos Dunga baru menurunkan Kaka, yang sempat absen lama, di delapan menit penutupan.
Sementara itu, Gerardo Martino memasang Romero, Zabaleta, Fernandez, Demichelis, Rojo, Pereyra, Mascherano, Di Maria, Aguero, Messi, serta Lamela dari menit awal.
Brasil membuka keunggulan di menit 28. Diawali salah pengertian Zabaleta dan Fernandez ketika berusaha menghalau crossing Oscar yang datang dari kanan, Fernandez justru menyundul bola dengan tidak sempurna. Bola jatuh menuju Tardelli yang berada di dalam area dan diselesaikannya dengan tendangan voli menyilang.
Tak lama berselang, dengan solo run-nya, Neymar nyaris saja menggandakan keunggulan, tapi finishing penyerang Barcelona rekan seklub Messi itu terlalu lemah.
Pada menit 40, justru Argentina yang mendapatkan kesempatan emas dari titik 12 pas menyusul pelanggaran Danilo terhadap Di Maria. Namun sayang, eksekusi penalti Messi terbaca oleh Jefferson. Follow up Rojo pun gagal membuahkan angka bagi Argentina. Skor 1-0 untuk Brasil bertahan hingga jeda.
Tak lama setelah restart, Brasil langsung mengancam. Diawali operan manis Neymar yang mengelabui Zabaleta dan Fernandez, bola dikuasai Filipe, tapi tembakan bek kiri Brasil itu masih tinggi di atas gawang.
Di Maria, yang gerakan-gerakan dan kecepatannya cukup merepotkan barisan pertahanan Brasil, coba menembak dari luar area. Hanya saja, hasilnya belum maksimal. Martino lalu mengganti Sergio Aguero dan Erik Lamela dengan Gonzalo Higuain serta Javier Pastore pada menit 61.
Berharap permainan timnya membaik, Martino justru melihat gawang Argentina bobol untuk kali kedua di menit 64. Dari assist David Luiz, lagi-lagi Tardelli menjadi mimpi buruk Argentina.
Sepuluh menit terakhir laga diwarnai setidaknya dua kesempatan untuk Neymar dan satu tendangan bebas dari Messi serta masuknya Kaka serta Robinho. Namun, skor tak berubah. Brasil memenangi Superclasico de las Americas dua gol tanpa balas.
Brasil XI (4-2-3-1): Jefferson; Danilo (kuning 40), Miranda, David Luiz (kuning 19) (Gilberto 90), Filipe; Luiz Gustavo, Elias; Willian, Oscar, Neymar (Robinho 90+5); Diego Tardelli (Kaka 82).
Argentina XI (4-3-3): Romero; Zabaleta, Fernandez (kuning 50), Demichelis, Rojo; Pereyra (Perez 76), Mascherano (kuning 47), Di Maria; Aguero (Higuain 61), Messi, Lamela (Pastore 61). (bola/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Review: Seabad Superclasico, Samba Habisi Tango
Piala Dunia 11 Oktober 2014, 21:36
-
Review: Chiellini Cetak Hattrick, Italia Tundukkan Azerbaijan
Piala Eropa 11 Oktober 2014, 03:52
-
Review: Belanda Terhindar Dari Kekalahan Memalukan
Piala Eropa 11 Oktober 2014, 03:47
-
Lima Menit, Korea Selatan Tumbangkan Paraguay
Piala Dunia 10 Oktober 2014, 22:48
-
Gol Bunuh Diri Menangkan Jepang Atas Jamaika
Piala Dunia 10 Oktober 2014, 21:56
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR