Bermain di Stade de France, Paris, Republik Irlandia yang defisit satu gol karena kalah 0-1 pada pertemuan pertama sempat membuka harapan ketika kapten mereka, Robbie Keane, membawa The Republic unggul pada waktu normal.
Namun pada babak perpanjangan waktu, Prancis berhasil menyamakan kedudukan melalui William Gallas yang berasal dari handball kontroversial Thierry Henry.
"Saya tidak hanya kecewa, tetapi juga sangat sedih. Ini adalah sore yang sangat menyedihkan," ujar arsitek asal Italia itu seperti dilansir Football.
"Ini adalah situasi yang tidak menyenangkan. Saya lebih memilih kami tersingkir melalui adu penalti," lanjut Mr. Trap, julukan akrab Trappatoni.
"Saya sedih karena wasit seharusnya memiliki waktu untuk bertanya pada asisten wasit (hakim garis). Saya yakin kami seharusnya bisa memastikan bahwa itu adalah handball,"
"Saya sangat kecewa. Kita sering membicarakan fair play. Saya pergi ke sekolah dan mengajarkan fair play. Saya bicara kepada pemain-pemain muda tentang olah raga. Ini adalah hal paling penting dalam hidup,"
"Semua orang melihat pertandingan itu. Anda tahu apa yang terjadi. Prancis bermain baik di Dublin, tapi kami bermain lebih baik di sini,"
"Dalam dua pertandingan playoff ini, kami pantas ke Afrika Selatan. Tetapi hasilnya berbeda. Kami hanya bisa memberi mereka (Prancis) ucapan selamat. Mereka bisa bermain baik di Afrika Selatan," pungkas . (fot/zul)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Timnas Indonesia Masih Punya Jalan Lolos ke Piala Dunia 2026, Ini Satu Syaratnya
Tim Nasional 9 Oktober 2025, 21:15
LATEST EDITORIAL
-
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49 -
4 Hal Mendesak yang Harus Dibenahi Arne Slot Agar Liverpool Bangkit Lagi
Editorial 9 Oktober 2025, 10:59 -
Robert Lewandowski Menua, 6 Penyerang Ini Bisa Jadi Solusi Barcelona
Editorial 9 Oktober 2025, 09:42 -
Awal Musim Spektakuler! 7 Pemain Premier League Ini Bikin Semua Terpana!
Editorial 8 Oktober 2025, 13:27 -
6 Bintang Serie A 2025/2026 yang Bikin Publik Terkagum-kagum
Editorial 8 Oktober 2025, 12:29
KOMENTAR