Koreografi Unik Ultras AC Milan di Derby Lawan Inter: Ada Apa di Balik lautan Lampu Ponsel Itu?

Koreografi Unik Ultras AC Milan di Derby Lawan Inter: Ada Apa di Balik lautan Lampu Ponsel Itu?
Kiper AC Milan, Mike Maignan, melakukan penyelamatan di laga Serie A lawan Inter, Minggu, (24/11/2025) (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Suasana Derby della Madonnina pada Senin (24/11/2025) berubah penuh sorotan ketika lautan cahaya menghiasi sisi tribun pendukung AC Milan. Ribuan lampu ponsel para ultras Rossoneri menciptakan koreografi yang langsung menarik perhatian seluruh stadion. Salah satu tribune tampak menyala, membentuk tampilan visual yang tidak biasa di laga panas tersebut. Momen itu menjadi pembuka atmosfer yang menggetarkan di San Siro.

Aksi ini menjadi berbeda karena biasanya ultras Milan menampilkan koreografi dengan spanduk raksasa dan pernak-pernik khas mereka. Namun kali ini, cahaya kecil dari ponsel justru menjadi simbol yang menyatukan ribuan suporter. Pemandangan itu langsung mengundang pertanyaan besar dari para penonton netral. Banyak yang penasaran, mengapa koreografi itu begitu berbeda dari biasanya?

Derby kontra Inter Milan ini sendiri berlangsung dalam tensi tinggi, tetapi aksi para ultras menjadi salah satu sorotan utama sebelum kick-off. Banyak penggemar menyebutnya sebagai salah satu koreografi paling kreatif yang pernah dibuat dalam sejarah derby kota Milan. Bukan hanya unik, namun ada pesan yang coba mereka sampaikan dalam aksi tersebut.

Kejutan itu sekaligus menegaskan bahwa kreativitas suporter bisa muncul bahkan ketika mereka berada dalam keterbatasan. Tribun Milan pun tetap hidup, tetap ramai, dan tetap menjadi pusat perhatian meski tanpa perangkat koreografi tradisional. Cahaya yang mereka nyalakan menjadi simbol bahwa dukungan mereka tidak pernah padam.

1 dari 3 halaman

Mengapa Suporter Milan Bikin Koreografi Lampu Ponsel?

Koreografi unik ini lahir dari situasi yang tidak sepenuhnya diinginkan para ultras AC Milan. Awal pekan pertandingan, otoritas publik memutuskan melarang spanduk bertuliskan “Sodalizio”, yang merupakan nama salah satu kelompok ultras Milan. Spanduk itu sebelumnya sudah terlihat dalam laga melawan Napoli dan Fiorentina, namun untuk derby kontra Inter, pihak keamanan mengambil keputusan berbeda.

Menurut laporan Milan News, alasan pasti pelarangan spanduk tersebut belum sepenuhnya jelas. Namun larangan itu diduga berkaitan dengan investigasi “Doppia Curva”, yang melibatkan 16 anggota ultras Inter dan Milan atas dugaan aktivitas ilegal terkait dunia ultras dan potensi hubungan dengan kelompok Mafia. Situasi itu membuat segala bentuk simbol ultras diawasi lebih ketat.

Menghadapi larangan tersebut, ultras Milan mencari cara untuk tetap menampilkan identitas mereka. Alih-alih membawa spanduk, mereka justru menciptakan ulang tulisan itu dengan menggunakan cahaya ponsel di tribun. Ide tersebut bukan hanya inovatif, tetapi juga menjadi bentuk perlawanan halus terhadap pembatasan yang mereka alami.

Sebelum laga, para ultras sebenarnya telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan membuat koreografi apa pun. Meski begitu, mereka tetap memastikan dukungan penuh melalui nyanyian dan atmosfer tribun. Koreografi cahaya itu muncul sebagai kejutan, sekaligus menunjukkan bahwa kreativitas mereka tidak bisa dibatasi oleh aturan apa pun.

2 dari 3 halaman

Hasil Laga: Milan Lanjutkan Tren Positif Atas Inter

Selebrasi skuad AC Milan usai mengalahkan Inter Milan, Senin (24/11/2025). (c) AP Photo/Antonio Calanni

Selebrasi skuad AC Milan usai mengalahkan Inter Milan, Senin (24/11/2025). (c) AP Photo/Antonio Calanni

Derby della Madonnina kali ini bukan hanya tentang aksi di tribun, tetapi juga hasil manis untuk AC Milan. Rossoneri mencatatkan enam derby beruntun tanpa kekalahan dan meraih empat kemenangan dalam periode tersebut. Mereka mempertegas dominasi atas rival sekota dengan kemenangan tipis 1-0 pada laga ini.

Gol tunggal Milan lahir dari aksi Christian Pulisic di menit ke-54. Berawal dari tembakan Alexis Saelemaekers yang ditepis Yann Sommer, bola memantul tepat ke arah Pulisic yang langsung menyambarnya ke gawang kosong. Gol itu menjadi pembeda dalam pertandingan yang berjalan ketat sepanjang 90 menit.

Inter mencoba merespons dan menekan habis-habisan di sisa laga, namun pertahanan Milan tampil tangguh. Rossoneri menunjukkan pertahanan heroik, termasuk momen krusial ketika Strahinja Pavlovic melanggar Marcus Thuram di kotak penalti. Inter mendapat peluang emas melalui titik putih, namun upaya Hakan Calhanoglu gagal.

Mike Maignan tampil sebagai pahlawan setelah melakukan penyelamatan ke arah kanan gawangnya. Aksi itu memastikan Milan pulang dengan tiga poin dan membuat malam para suporter merah-hitam makin sempurna. Tekanan Inter di menit-menit akhir tak mampu meruntuhkan pertahanan Milan yang tampil disiplin hingga peluit panjang.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL